TENTANG LEMBAYUNG

Pada detik waktu
kutemukan pancarona
dalam balutan rayuan senja
yang mengerling manja
Bagaikan anestesi
hadirmu melumpuhkan segala indra
menyihir setiap pola
bersama asmara yang kudamba

Segala pengajaran tentang cinta
kau sampaikan dengan caramu
membuka sedikit celah
dari kesadaran pikiranku
Kadang sesak dalam dada
seolah roman yang tumbuh
ingin unjuk rasa dan aroma
mengenalkan eksistensinya
Tetapi di pusaran waktu lainnya
anca tak henti menggoda
kekhawatiran menggerayangi
di sela rindu yang kian membuncah

Tuan …
Entah sampai mana
episode ini akan bermuara
pun dengan bagaimana gelombang kalbu
ada setiap indurasmi menyapa
Kali ini aku ingin bebal
pada bab perihal rasa
Biarlah aku mencinta di bawah sadrah
menari menerjang gerimis menuju indah
Berharap pada Sang pemilik semesta
agar takdir bersama
menjadi akhir dari cerita.

Bulukumba, 10 September 2024

ASA SEBUAH PENANTIAN

Aku hanya terus menghitung hari
Mengukur jarak yang semakin terasa jauh
Setiap jejak dan tapak yang aku tinggalkan
Tak sedikit pun memberi kesan untuk melupakan

Maka ketika aku tiba dirasa bimbang
Dilema yang menguatkan namun juga melemahkan
Engkau hadir sebagai asa dari sebuah penantian

Engkau tumbuh dengan cepatnya
Mengalir begitu derasnya
Hingga atmaku tak mampu untuk menahannya

Seiring dengan waktu berlalu
Kita adalah kawan dalam menunggu
Serta bentuk pengorbanan dari sebuah rasa

Menjelma bersama asa
Memaksa jarak untuk segera berlalu
Dan masa untuk segera bertemu

Tetaplah di sini
Temani aku jangan pernah pergi
Melangkah bersamaku jangan berhenti
Aku berjanji tak akan pernah menyakiti
Sebab engkaulah kawan dalam sepi, kini dan nanti

Makassar, 12 Juni 2024

GORESAN RINDU

Tuan …
Suratan takdir berkerut
Mengukir kisah tanpa pena
Memekit telinga tanpa suara
Memelukku tanpa raga

Tuan …
Rindu itu kejam
Bagai belati yang menikam
Gurat bayanganmu terbentuk
Membuatku diam tanpa kata

Kelak …
Pilihlah hari paling jauh
Dan aku akan menunggu
Membekap luka rasa
Merawat rindu hingga waktunya

Kelak …
Pergilah sejauh mungkin
Mencari tempat pertemuan
Dimana aku tak mungkin sampai
Namun di sana kau menjanjikan dirimu untukku

Makassar, 29 Juli 2024

BEKAS MEMORIAL PADA JEJAK KEPERGIANMU

Tak ada sesal yang terngiang
Kecuali kepergiannya kala itu
Serta memorial yang tertinggal
Biarlah bahagia selalu
tidak apa-apa—tak mengapa

Setidaknya kisah itu pernah tertera
Bersama naskah yang terpatri
Tumbuh dalam skenario hidup
Merayakan keputusannya
Menerima kebahagiaannya
Menjadi bab permulaan
Perihal merelakan
terluahkan bersama

Semarang, 03 Oktober 2024

Annisa Tiara Ramadhani, hanya seorang gadis yang suka kucing serta penikmat buku, sastra, dan seni. Karya-karyanya tidak hanya terkenal dalam dunia kepenulisan, tapi juga dalam dunia desain dan fotografi.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *