Pada saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal Pesawat udara, bahkan sudah banyak yang menggunakan untuk kebutuhan kendaraan transportasi dari satu bandara ke bandara yang lain. Namun demikian, mungkin masih belum banyak orang yang mengenal tentang sejarah penemuan Pesawat Udara. Dalam kesempatan ini akan disampaikan sekilas tentang sejarah Penerbangan Pesawat Udara.

Pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara yakni Orville dan Wilbur Wright  berhasil melakukan uji terbang pesawat udara hasil karyanya, mulai dari lepas landas sampai mendarat tanpa mengalami kerusakan. Sejak saat itulah mereka berdua  yang dikenal sebagai Wright bersaudara menjadi penemu Pesawat Udara pertama kali di dunia. Sebagaimana yang diketahui bahwa definisi pesawat udara adalah kendaraan apapun yang mempunyai sayap tetap, dan bertenaga baling-baling atau pun jet. Pesawat seperti inilah yang menjadi hasil karya Wright bersaudara, sehingga mereka dikenal sebagai bapak pesawat udara modern. Meskipun sebelum mereka berdua telah muncul penemu kendaraan terbang lain, yang memanfaatkan peralatan semisal layang-layang, balon udara panas, kapal udara, dan glider. Ketika Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat udara hasil karyanya, setelah itu kemajuan pesawat udara berawak pun mengalami perubahan yang lebih baik sampai hari ini dan yang akan datang.

Tes Awal dan Penerbangan Tanpa Awak

Wilbur Wright menulis surat permintaan kepada Smithsonian Institution pada tahun 1899, untuk menginformasikan tentang eksperimen penerbangan. Setelah itu Wilbur Wright bersama saudaranya Orville Wright melakukan rancang bangun pesawat pertama mereka, berupa pesawat layang kecil bersayap ganda yang diterbangkan sebagai layang-layang. Rancang bangun ini bertujuan untuk menguji pengendalian sekaligus menjaga keseimbangan pesawat udara, yaitu dengan cara membengkokkan sedikit pada bagian ujung sayap.

Wright Bersaudara menghabiskan banyak waktu untuk mengamati burung yang sedang terbang. bagaimana burung terbang ke udara dengan melengkungkan sayap untuk menghasilkan daya angkat. Burung pun mengubah bentuk sayapnya untuk berputar dan bermanuver. Mereka berdua percaya bahwa teknik ini bisa digunakan untuk pesawat udara rancangan mereka.

Selama tiga tahun berikutnya, Wilbur dan Orville merancang serangkaian pesawat layang yang akan diterbangkan baik dalam penerbangan tak berawak (sebagai layang-layang) maupun berawak ada pilotnya. Mereka pun membaca karya Cayley dan Langley dan penerbangan layang Otto Lilienthal. Mereka berkorespondensi dengan Octave Chanute mengenai beberapa ide mereka. Mereka menyadari bahwa pengendalian pesawat terbang akan menjadi masalah yang paling krusial dan paling sulit untuk dipecahkan.

Setelah tes glidernya sukses, Wrights membangun dan menguji glider ukuran penuh. Mereka memilih Kitty Hawk, Carolina Utara sebagai lokasi uji, karena angin, pasir, medan berbukit, dan lokasinya yang terpencil.

Pada tahun 1900, Wright bersaudara berhasil menguji glider biplan baru seberat 50 pon (sekitar 11.3398 kg) dengan lebar sayap 17 kaki (sekitar  5.1816 meter) dan mekanisme sayap melengkung di Kitty Hawk dalam penerbangan tak berawak dan berawak pilot.

Pengujian Lanjutan pada Penerbangan Berawak

Faktanya, itu adalah glider pertama yang diujicobakan. Berdasarkan hasil tersebut, Wright bersaudara berencana  memperbaiki kontrol dan roda pendarat, dan membangun pesawat layang yang lebih besar.

Pada tahun 1901, di Kill Devil Hills, North Carolina, Wright bersaudara menerbangkan glider terbesar yang pernah diterbangkan, lebar sayap 22 kaki (sekitar 6.7056 meter), dan berat hampir 100 pon (sekitar 45.3592 kg)

Glider ini tergelincir untuk mendarat, dan banyak masalah terjadi. Sayap tidak memiliki daya angkat yang cukup, elevator ke depan tidak efektif dalam mengontrol gerak pitch (gerak naik atau pun turun hidung pesawat udara), dan mekanisme wing-warping terkadang menyebabkan pesawat berputar di luar kendali.

Wright Bersaudara merasa kecewa dan memprediksi bahwa manusia mungkin tidak akan bisa terbang selama hidupnya, jika masalah mekanisme ini tidak  ada solusinya. Wright bersaudara pun meninjau kembali hasil uji terbang mereka, dan memutuskan bahwa perhitungan yang mereka gunakan tidak dapat diandalkan. Mereka kemudian berencana merancang ulang pesawat layang baru dengan lebar sayap 32 kaki (sekitar 9.7536 meter) dan diberi ekor untuk membantu kestabilannya.

Penerbangan Berawak Pertama

Pada tahun 1902, Wright bersaudara menerbangkan banyak uji luncur menggunakan glider baru mereka. Studi mereka menunjukkan bahwa ekor yang dapat digerakkan akan membantu menyeimbangkan pesawat udara. Mereka pun menghubungkan ekor yang dapat digerakkan ke kabel sayap yang melengkung untuk mengoordinasikan belokan dengan luncuran, dan berhasil untuk memverifikasi uji terowongan angin. Selanjutnya mereka berencana untuk membangun pesawat bertenaga.

Setelah berbulan-bulan mempelajari cara kerja baling-baling, Wright bersaudara merancang motor dan pesawat baru yang cukup kokoh untuk mengakomodasi bobot dan getaran motor. Pesawat itu memiliki berat 700 pon (sekitar 317.515 Kg) dan kemudian dikenal sebagai Flyer.

Pesawat Udara

Wright bersaudara kemudian membangun jalur bergerak untuk membantu meluncurkan Flyer dengan memberikan kecepatan udara yang cukup untuk lepas landas dan tetap mengapung. Setelah dua kali mencoba menerbangkan mesin ini, salah satunya mengakibatkan kecelakaan kecil, Orville Wright mengambil Flyer untuk penerbangan berkelanjutan selama 12 detik pada 17 Desember 1903—penerbangan pertama yang berhasil ditenagai dan dikemudikan dalam sejarah.

Sebagai bagian dari praktik sistematis Wright Bersaudara dalam memotret setiap prototipe dan pengujian berbagai mesin terbang mereka, mereka meminta seorang pramugari dari stasiun penyelamat terdekat untuk memotret Orville Wright dalam penerbangan penuh. Setelah melakukan dua penerbangan lagi hari itu, Orville dan Wilbur Wright mengirim telegram kepada ayah mereka, agar berkenan memberi tahu pers bahwa penerbangan berawak telah terjadi. Ini adalah kelahiran Pesawat udara pertama.

(ditulis oleh Atik Bintoro)

Sumber Referensi:

Terjemahan bebas dari sebagian isi artikel
Bellis, Mary. “The History of Airplanes and Flight.” ThoughtCo. https://www.thoughtco.com/airplanes-flight-history-1991789 (accessed May 17, 2022).
Foto First Flight dari
Wright Airplanes, 1903_First_Flight_Complete.jpg (1024×738) (wright-brothers.org),
Foto Pesawat N219 dari Dokumen Pustekbang-LAPAN, 2019

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *