Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Puisi » Manuskrip Resah
    Puisi

    Manuskrip Resah

    23 Februari 2020Tidak ada komentar3 Mins Read30 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Puisi hidup di dalam kehidupan sehari-hari. Dia berdampingan dengan penyairnya, itulah mengapa puisi selalu memberikan makna berbeda dengan tehnik kepenulisan yang berbeda pula. Namun, pencampaian penyair dalam menulis puisi tentu tidak serta merta mudah dilakukan, ada proses yang panjang sebelum puisi itu terjadi. Keresahan-keresahan batin yang terpengaruh dari peristiwa sekitar dan tekanan hidup si penyairnya. Dan, penyair yang baik tidak terburu-buru menuangkan kegelisahan, gagagasan atau peristiwa yang terjadi dalam puisi. (Redaksi)

    [iklan]

    Surat Tunggal Kepada Perempuan Tanah Garam

    :Ibu

    Bila dadamu kerontang
    Deraslah mata airku mengalir ke hilir zikir jantungmu
    Mengabadikan telaga rindu
    Juga rentang nyalang kasih sayang yang kau piara

    Seringkali, engkaulah perempuan
    Yang meniup telinga dan ubun-ubunku dengan doa
    Pasrah menghela napas panjang
    Dari lengking sholawat yang kau baca
    Sebagaimana menabur sekuntum bunga
    Pada kekar lumbung dadaku yang kekal dalam sabar
    Hingga, nazar serumpun jenawi
    Membanat kelam teduh tawakal masa silam

    Barangkali, tancap zalim kerap kutangkas di matamu
    Merintihkan sendawa resah
    Meratakan gempur dosa, menyambangi hentak sakral sepanjang hayal

    Tetapi kali ini, renungku bangkit ke jantung langit
    Kembali merundukkan tombak tobat di hamparan sajadah
    Meluasi rival insaf tulang-tulang saraf
    Sebab, sebagai anak aku sadar
    Bahwa jannah di telapak kakimu
    Masihlah harap dahagaku

    Annuqayah, 2020

    Testimoni Bola Mataku
     
    Bola mataku liar
    Menakar resah dari almanak-almanak masa lalu
    Terbang lesat membubung tangga langit
    Menyusuri lorong-lorong belantara di tubuh malam
    Pasrah pada dengkur getir
    Yang menyihir tabah mimpi-mimpi petani saban malam
    Menanggulangi rumus lelah
    Sebagaimana ketulusan bocah-bocah
    Memainkan hujan di pelataran

    Telah kutampung simbah keringat yang mengucur
    Meski, kadangkala penat terlalu kecil untuk kukenal
    Sebab, bilamana kompas darahku tumpah
    Sempurnalah segenap kisah di tanah lahir yang merdeka

    Barangkali, carok telah lama kukenal
    Sebagai risalah dari riwayat kematian
    Tetapi, aku tetap tak pernah takut
    Karena kematian bagiku
    Ialah nyawa dari pertarungan

    Sejenak, aku berhayal di cekung sunyi
    Memulangkan kekal tanya tanpa hitung
    Hingga, jawaban yang semestinya kurangkul
    Membawaku berbaring dilembar-lembar hidup yang terbaru

    Annuqayah, 2020

    Manuskrip Resah

    Suara-suara menggema di langit
    Ayat-ayat cemas beterbangan di tubuh awan
    Lalu hujan datang begitu deras mengasah mata
    Membasahi zikir keriki-kerikil di sepanjang jalan

    Tanah-tanah menggerutu
    Gubuk kecil retak yang memanjang di sawah
    Hingga padi-jagung menangis
    Menanggung nasib yang begitu dahsyat mencumbuinya

    Daun-daun runtuh dari dahan
    Pepohonan-pepohonan tumbang lepas akar
    Tak hayal, jika kuterjemahkan hidup
    Ialah hanya denyar mimpi yang semestinya berakhir

    Begitupun aku baru paham dan sadar
    Bahwa busung sinis di dadaku
    Kembali kerontang dipupus musim

    Annuqayah, 2020

    Lora1
     
    Nyalang matamu ialah kesucian sungai
    Tempatku memeras keringat
    Yang begitu deras mengucur
    Hingga, serumpun kesaktian batu keluh
    Sempurna membisu di belantara tubuh

    Saban jejakmu, langkah tunggal takdzimku
    Mengarungi laut tahajud dan istiqomah di curam sujud
    Sebab, barangkali dari doamu jua
    Risalah lelah, membaringkan sebongkah resah di lumbung dada

    Sejenak, aku ingin melangitkan saksi
    Bahwa engkaulah seorang
    Putra Kiai yang kuhormati

    Annuqayah, 2020

    1 Putra Kiai

    Firmansyah Evangelia. Nama pena dari Andre Yansyah, lahir di pulau giliyang, yang terkenal kadar Oksigennya setelah Yordania, 12 September 2002, menyukai puisi dan tater sejak aktif di beberapa komunitas, di antaranya: PERSI (penyisir sastra iksabad), LSA (lesehan sastra annuqayah), Ngaji puisi, Mangsen puisi, Sanggar kotemang, poar ikstida.

    puisi islami puisi pesantren puisi santri Puisi Sufi
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleCintaku di Samping Toilet
    Next Article Ruwatan Rambut Gimbal

    Postingan Terkait

    Puisi-Puisi Riki Utomo

    21 September 2025

    Puisi-Puisi Kang Thohir

    7 September 2025

    Puisi-Puisi Hazuma Najihah

    10 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202521 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 20259 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 20258 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.