Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Puisi » Hujan
    Puisi

    Hujan

    4 Desember 2021Tidak ada komentar2 Mins Read90 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Puisi tercipta bisa saja dari melihat sebuah peristiwa, kemudian ditangkap oleh indera dan kepekaan hati. Ya, seorang penyair sejati akan selalu mengolah inderanya pada persitiwa-peristiwa di sekitar. Sebab, pada akhirnya puisi akan menjadi jalan bagi penulis puisi bercerita tentang kehidupan atau pengalamannya dengan bahasa yang unik dan estetik. Seperti hal nya pada puisi-puisi pendek di bawah ini, si penulis puisi membidik satu peristiwa yaitu ‘hujan’ sebagai media penyampai kegelisahan batinnya. Selamat Membaca. (redaksi)

    Hujan #1

    Pada hujan kala itu,
    aku sengaja mengetuk rumahmu
    meminum dulu segelas senyummu,
    lalu mengajakmu mencerna puisiku

    Kukira kau mulai canggung
    sebab ketika hujan makin lebat
    degup dadamu makin linglung
    huruf-huruf bibirmu keluar bingung

    Sebelum kau benar-benar canggung
    aku pilih pamit undur diri
    kelak, aku ‘kan ketuk batinmu kembali.

    Hujan #2

    sebab dalam sekujur tubuhmu itu,
    akulah hujan yang kau tunggu-tunggu,
    maka biarkan aku menggigilkanmu
    dan pada bibir manismu yang membisu itu,
    izinkan aku menyulut batinmu.

    Hujan #3

    Kasih, jika kau ingin menulis
    tulislah aku
    kemudian, letakkan saja tulisan itu
    di kaca jendela belakang rumahku
    akan kubaca ketika hujan
    supaya pesan-pesanmu itu
    menyatu ke dalam basah batinku.

    Hujan #4

    Ketika hujan, mungkin aku tak pandai selimutan
    kubiarkan saja tubuh dan kakiku merinding
    sembari menunggu gigil yang asyik,
    biarkan rayuanku tetap mengusik

    dan ketika tak lagi nyaman berbaring
    marilah kita main hujan-hujanan
    sebelum kita terbakar api.

    Hujan #5

    Bagimu, hujan mungkin sendu
    air yang runtuh adalah air mata
    kita yang dijebol kerinduan
    Tapi, bagiku hujan bukanlah itu
    melainkan pengejawantahan wajahmu
    yang menyatu dalam genangan senyumku.

    Hujan #6

    Kasih, jangan menangis di kaki hujan
    aku tak bisa melihat kecantikanmu
    sebab dalam kesetiaanmu yang kudus itu,
    aku ingin memandangmu dalam-dalam.

    November 2021

    Eri Setiawan, lahir di Banjarnegara pada 23 Januari 1993. Sekarang bermukim di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dan mengajar di SMP Negeri 2 Pengadegan, Purbalingga. Gabung di komunitas menulis (Komunitas Penyair Institut) Purwokerto.  Novel pertamanya yang ditulis berjudul Bujuk Dicinta Kenangan Pun Tiba. Selain itu, ada beberapa tulisan seperti puisi dan cerpen yang dibukukan bersama penulis-penulis lain. Ada pula beberapa karya sastra yang termuat di media koran maupun media digital. Instagram @erisetiawant_

    cerita hujan puisi hujan puisi tentang hujan
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleMenikmati 76 Tahun Kemerdekaan dalam Bayang-Bayang Pandemi
    Next Article Biji-Biji Tasbih

    Postingan Terkait

    Puisi-Puisi Riki Utomo

    21 September 2025

    Puisi-Puisi Kang Thohir

    7 September 2025

    Puisi-Puisi Hazuma Najihah

    10 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202521 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 20259 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 20258 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.