Ada yang berbeda dalam peringatan kemerdekaan Indonesia pada tahun ini, yakni keberadaan bayang-bayang pandemi yang belum beranjak pergi. Demi keamanan dan keselamatan bersama, peringatan kemerdekaan tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya yang dipenuhi dengan perlombaan-perlombaan hingga keseruan lainnya sebelum kedatangan pandemi. Biasanya di kampung-kampung sudah mulai ramai dengan anak-anak yang beradu balap karung, saling berteriak memberikan semangat dalam lomba tarik tambang, bapak-bapak yang dengan antusias mempersiapkan hadiah-hadiah ‘mewah’, hingga persiapan malam tirakatan sebagai wujud mengenang sekaligus bersyukur atas anugerah kemerdekaan yang telah menyentuh angka 76 ini. Namun kini semua hal yang telah disebutkan di atas tak bisa lagi dilakukan demi memaksa kepergian pandemi dari bumi pertiwi.
Menilik kondisi yang memprihatinkan seperti ini, pemerintah merespons dengan tanggap lewat program Rumah Digital Indonesia (RDI). Pemerintah tetap berupaya untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan kemerdekaan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, namun dengan versi yang lebih ‘ramah Covid’. Artinya, pemerintah tetap mengadakan kegiatan-kegiatan peringatan kemerdekaan, tetapi dengan model virtual. Lewat Rumah Digital Indonesia, masyarakat tetap dapat menikmati pelbagai konten hiburan seni & budaya; berpartisipasi dalam lomba khas Agustusan; hingga berbelanja produk lokal secara virtual sejak tanggal 1 Agustus lalu. Puncak perayaan kemerdekaan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB dengan agenda acara upacara detik-detik proklamasi dan pidato kenegaraan di Panggung Nasional.
Ada tujuh program utama yang telah ditampilkan oleh Rumah Digital Indonesia, yaitu Arena Lomba Agustusan seperti lomba makan kerupuk dan ‘kawan-kawannya’; Ruang Seni & Budaya yang menghadirkan konten kesenian budaya Nusantara; lalu Ruang Komunitas yang menawarkan konten perayaan unik dengan melibatkan masyarakat; Petualangan Nusantara & Wajah Indonesia yang menyajikan peta interaktif tentang provinsi-provinsi di Indonesia serta sosok-sosok pahlawan lokal; Ruang Literasi Digital yang berisi wawasan tentang penggunaan internet secara positif sekaligus produktif; Pasar Lokal yang merupakan bazar virtual produk UMKM unggulan; dan terakhir Panggung Nasional sebagai puncak acara.
Yang Lebih Sejati dari Perayaan itu sendiri
Perayaan adalah wujud rasa syukur atas anugerah kemerdekaan, namun hal yang jauh lebih penting dan lebih sejati dari perayaan itu sendiri adalah rasa saling peduli dan saling menguatkan antarsesama di masa-masa sulit seperti ini. Dua hal itulah yang patut menjadi renungan diri dalam rangkan menikmati kemerdekaan RI di tengah pandemi. Di masa-masa sulit seperti saat ini, setiap orang harus peduli terhadap orang-orang di sekitarnya. Karena kepedulian itulah yang membuat manusia merasa tidak terjajah alias merdeka. Jika tak ada lagi peduli karena yang ada hanyalah mementingkan kepentingan pribadi, maka roh dari kemerdekaan secara perlahan akan dikikis rasa ketidakpercayaan.
Pandemi memang masa-masa sulit, sehingga cara menghadapinya adalah saling menguatkan bahwa kita akan mampu menghadapinya bersama-sama. Lewat sejarah kemerdekaan, masyarakat Indonesia akan menyadari bahwa kemerdekaan diraih dengan saling menguatkan dan saling percaya. Tak ada lagi Jawa; Ambon; Sumatera; Sumatera; Papua, sebab yang ada adalah Indonesia. Setiap orang dari sebaran pulau di Indonesia memutuskan untuk saling bahu membahu satu sama lain, sehingga mereka berhasilkan meningkatkan kekuatan berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Agaknya sikap saling peduli dan saling menguatkan inilah yang menjadi cara menikmati kemerdekaan yang lebih sejati di tengah jeruji pandemi seperti saat ini. Dua sikap yang dulu berhasil membawa kemerdekaan dari belenggu kompeni dan kini yang akan membawa kebebasan dari jerat pandemi. Amin!
Akhmad Idris, lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdampar di Bumi dengan selamat Sentosa pada tanggal 1 Februari 1994. Saat ini menjadi seorang dosen bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa dan Sastra Satya Widya Surabaya