Belajar Bersama Mister Nana TV

Proses belajar megajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang di kelompokan ke dalam 4 hal, yaitu : Proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial dan modifikasi tingkah laku (Joyce & Weil, Models of Teaching, 1980).

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Proses belajar mengajar memiliki makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar semata. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.

[iklan]

Kali ini, mbludus.com bertemu dengan seorang guru di Tangerang Selatan. Namanya, Nana Supriyana, S.Pd. Awalnya tim mbludus hanya melihat unggahan video hasil belajar murid-muridnya di akun youtube ‘Mister Nana TV’ klik di sini https://www.youtube.com/channel/UCBIWJBZMVs4ZyaZWgAYBx9g dari situ kami tertarik untuk mewawancarai. Tentu saja, kami mencoba menggali definisi yang dijabarkan di atas, dengan prilaku kegiatan mengajar di sekolah. Apakah memiliki keterikatan, atau malah sebaliknya.

“Mengajar itu sulit sebenarnya disaat dunia digital semakin berkembang. Terkadang, peserta didik lebih pintar dan cerdas dari gurunya. Jadi, guru itu bukan sumber satu-satunya bagi murid. Justru harus dibalik, murid adalah sumber ilmu bagi gurunya,” ucap Mister Nana. Begitulah panggilan akrabnya.Metode MengajarMister Nana juga menjelaskan beberapa hal terkait peran guru dalam menghadapi murid-murid yang secara kemampuan keterampilannya terus berkembang. Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi dan tugas guru dalam situasi pendidikan dan pengajaran terjalin intraksi antara dan guru. Intraksi ini sesungguhnya merupakan intraksi antara dua kepribadian yaitu kepribadian guru sebagai seorang dewasa dan sedangkan murid tengah berkembang mencari bentuk kedewasaan.

https://www.youtube.com/watch?v=giqChDqaPsk&t=322s

Pertama, Guru sebagai Pendidik dan Pengajar. Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Dewasa secara psikologis berarti individu telah bisa berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain serta sudah mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan dan mampu bersikap obyektif. Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin hubungan sosial dan kerja sama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa secara moral yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang ia akui kebenarannya dan mampu berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangannya. Sementara tugas utama guru sebagai pengajar  adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan psikomotorik, melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, latihan afektif dan keterampilan.

Kedua, Guru sebagai Pembimbing. Selain sebagai pendidik dan pengajar guru juga sebagai pembimbing. Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambat dan mungkin juga berhenti sama sekali. Dalam kondisi dan situasi seperti ini mereka perlu mendapatkan bantuan dan bimbingan. Sebagai upaya membantu anak mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam perkembangannya. Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para siswanya, baik itu tentang segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan-kesulitannya. Serta segala latar belakangnya agar tercapai kondisi seperti itu, guru perlu banyak mendekati siswa, membina hubungan yang lebih dekat dan akrab, melakukan pendekatan serta mengadakan dialog-dialog secara langsung.

Selain itu, Mister Nana juga mengatakan dalam proses pembelajaran juga seorang guru mesti memiliki sifat dan sikap yang Fleksibel, seorang guru adalah seorang yang telah mempunyai pegangan hidup, telah punya prinsip, pendirian dan keyakinan sendiri, baik dalam nilai-nilai maupun dalam ilmu pengetahuan. Guru juga harus bisa bertindak bijaksana, terhadap orang yang tepat dalam situasi yang tepat.

Bersikap terbuka, seorang guru hendaknya memiliki sifat terbuka baik untuk menerima kedatangan siswa, untuk diminta bantuan, juga untuk mengoreksi diri. Berdiri sendiri, seorang guru adalah seorang yang telah dewasa, ia telah sangup berdiri sendiri baik secara intelektual, sosial maupun emosional. Berdiri sendiri secara intelektual, berarti ia memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengajar juga telah memberikan pertimbangan-pertimbangan rasional dan mengambil suatu putusan atau pemecahan masalah.Metode MengajarPeka, seorang guru harus peka atau sensitif terhadap penampilan para siswanya. Tekun, pekerjaan seorang guru membutuhkan ketekunan, baik di dalam mempersiapkan, melaksanakan, menilai maupun membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan yang akan datang. Melihat ke depan. Tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan yang akan datang dan yang terakhir adalah Menerima diri, seorang guru selain bersikap realistis, ia juga harus mampu menerima keadaan dan kondisi dirinya.

“Dari itu semua makanya, saya terus berusaha mengevaluasi diri dan model pembelajaran agar murid-murid yang saya ajar dapat menikmati belajarnya, tidak takut, malas atau malah membenci mata pelajarannya karena sulit dipahami. Satu di antaranya model pembelajaran dengan pendekatan digital dan multimedia yang sedang saya kembangkan.” Kata Mister Nana.

Pada hakikatnya memang dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya  pencapaian pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Di sinilah peran guru ditantang untuk berani berekpresi, kreatif dalam mengajar. Salam mbludus.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *