Kisah KKN di Desa Penari yang Menghebohkan Warganet

Kisah KKN di Desa Penari semakin menjadi viral di media sosial. Berikut cerita lengkap kisah horor yang hebohkan media masa. Awalnya, kisah horor yang dibagikan pengguna akun twitter SimpleMan menjadi perbincangan publik. Sehingga perhatian publik tersedot kepada desa tersebut yang hingga sampai saat ini masih menjadi misteri. Meski akun SimpleMan kerap menuliskan kisah horor yang dia miliki, namun satu cerita horor kali ini menyeret perhatian khayalak publik lebih besar. Mengapa bisa demikian? Karena. Kisah “KKN di Desa Penari” menarik perhatian publik setelah cerita tersebut berakhir kematian dua mahasiswa yang terlibat. Bukan hanya itu, cuitan yang ditulis selama 11 hari itu juga menunjukkan teka-teki daerah yang ada di Pulau Jawa. Akun tersebut menjelaskan kejadian yang dituliskannya berdasarkan kisah nyata mahasiswa KKN di sebuah desa terpencil yang disebutnya Desa Penari.

Lalu apa latar belakang akun tersebut mempublikasikan cerita itu? Benarkan desa Penari itu ada? Atau hanya sebuah fiksi untuk menyedot perhatian publik. Semuanya teka-teki. Akan tetapi, kisah cerita di Twitter itu akhirnya dibukukan kemudian dijual, hasil dari penjualan buku tersebut akan disumbangkan. Entahlah. Di era yang serba terbuka sekarang ini semua yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, begitu pun sebaliknya. Penulis menyebutkan meski berdasarkan kisah nyata namun ia tak mau menyebut lokasi dimana kejadian tersebut. Begitu juga nama-nama mahasiswa KKN yang disamarkannya.

Cerita awal ada 6 mahasiswa yang berasal dari sebuah perguruan tinggi di Kota S melakukan KKN di sebuah daerah terpencil yang berada di kawasan timur Provinsi Jawa Timur di akhir tahun 2009. Dari awal cerita itu membuat Warganet, saat ini masih larut dalam cerita dan seakan berlomba-lomba mencari tahu titik lokasi di daerah mana sebenarnya cerita mistik ini berasal. Sejumlah orang ada yang mengatakan cerita horor tersebut berasal dari salah satu desa di Kabupaten Bondowoso. Namun, tak sedikit pula yang memercayai kisah mengerikan ini berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Mendengar kata Banyuwangi, mungkin belakangan ini terbersit akan panorama lokasi wisata, budaya, dan tradisi suku osing yang masih sangat kental dijaga.

[iklan]

Namun, belum banyak publik yang mengetahui, 10 tahun yang lalu, bagaimana orang mulai mengenal Banyuwangi? Atau sebelum cerita KKN Desa Penari viral? Sebab, tidak bisa dipungkiri, Banyuwangi sejak dulu memang identik dengan hal-hal klenik dan serba mistik. Banyak orang merinding apabila mendengar kata Banyuwangi karena terkesan kelam. Mungkin saja apabila berkenalan dengan orang Banyuwangi, maka orang tersebut dapat dipastikan bakal menjaga jarak, karena takut tersirep. Hal tersebut bukan menjadi rahasia umum lagi, khususnya di Pulau Jawa, karena hal ini memang benar adanya. Di zaman modern seperti saat ini pun, pandangan tidak sedap masih melekat pada Kabupaten Banyuwangi. Betapa tidak, Banyuwangi memang memiliki hutan belantara yang suci dan keramat, terkenal angker, tentu saja Alas Purwo.

Salah satu yang paling terkenal dari Alas Purwo adalah soal mitos kerajaan jin. Menurut cerita yang berembus turun-temurun dibicarakan masyarakat setempat, ada sebuah kerajaan jin terbesar di Tanah Jawa yang berdiri di dalam hutan tersebut, namun hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahuinya. Terlepas dari mitos atau fakta, rumor tersebut yang jelas sampai saat ini masih melekat kuat dan tidak ada yang berani melanggar pantangan segala kemagisan di Alas Purwo.

Sungguh diakui, kisah mistis dan klenik sudah menjadi hal yang sangat biasa dan lumrah dalam kehidupan bermasyarakat di sini. Maka tak heran, banyak yang kemudian percaya jika kisah KKN Desa Penari memang berasal dari wilayah Banyuwangi.

Dialog dalam cerita KKN desa Penari tersebut yakni Bahasa Jawa selain itu penulis juga menyertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Enam mahasiswa angkatan 2005/2006 tersebut yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton.

KKn Desa Penari

Warganet tidak berhenti mencari. Malahan muncul dugaan Desa Penari sejatinya berada di Kecamatan Songgon, tepatnya di Desa Bayu. Desa tersebut lokasinya memang jauh dari pusat kota Banyuwangi, sekitar 35 kilometer untuk dapat mencapainya. Beberapa penduduk sekitar memang masih tinggal di dalam hutan perkebunan. Di desa tersebut terdapat sebuah telaga yang memang disakralkan masyarakat setempat, Rowo Bayu namanya. Pada pojok telaga tersebut ada sebuah petilasan Prabu Tawang Alun, seorang pejuang pada era Kerajaan Blambangan. Tak heran jika kemudian banyak warganet yang mengaitkan cerita itu dengan kawasan Rowo Bayu, karena dalam kisah KKN Desa Penari, penulis sempat menyinggung soal keberadaan telaga.

Belakangan, dugaan Desa Bayu menjadi lokasi KKN Desa Penari semakin menguat, karena ditemukan sejumlah permukiman penduduk yang kini telah ditinggalkan warganya sejak lama. Kepala Desa Bayu, Sugito mengatakan permukiman yang ditinggal penghuninya ada di Darungan, Arjosari, Bujuk, dan Sebani. Wilayah tersebut, menurut dia, berada di dalam perkebunan dan mulai ditinggalkan para penghuni sekitar tahun 2000. Sementara pada tahun 2009, di mana KKN berlangsung, Sugito menerangkan sudah tidak ada lagi orang yang bermukim di sana. Dia pun menampik jika desanya adalah lokasi KKN Desa Penari tempat mahasiswa mengalami kejadian menyeramkan.

“Kami yakin bahwa wilayah tersebut tidak pernah digunakan sebagai objek KKN para mahasiswa, apalagi dari luar kota. Bahkan, saya berkeliling untuk menggali informasi tersebut dari masyarakat, dan memang tidak ada,” tuturnya.

Simpang siur akan informasi lokasi yang beredar di linimasa, akun SimpleMan kemudian memberikan konfirmasi terkait cerita KKN di Desa Penari pada 26 Agustus 2019 lalu. Singkatnya, akun SimpleMan menjelaskan jika cerita tersebut adalah cerita dari teman ibunya. Setelah dibahas, SimpleMan membungkus cerita tersebut menjadi narasi yang panjang dan nyaman untuk dibaca. SimpleMan juga menegaskan jika dirinya merasa bersalah telah membahas atau membuat teka-teki lokasi Desa Penari tersebut. Akun SimpleMan berharap jika rahasia dan teka-teki dalam cerita biarlah menjadi rahasia. Bahkan foto yang sempat dia unggah bukan berarti foto lokasi sebenarnya. (ditulis dari berbagai sumber. NS)

KKN desa Penari

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *