Di provinsi Papua ada sekitar 450 lebih suku bangsa dengan aneka ragam tradisi dan budanya masing-masing. Suku-suku yang terkenal di Papua itu antara lain Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Bauzi, dan Suku Dani.
Salah satu dari suku-suku yang terkenal itu, suku Dani adalah suku yang masih berpegang teguh dengan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh Suku Dani adalah tradisi potong jari atau Iki Palek.
Tradisi potong jari ini kedengarannya menakutkan, namun ada makna di balik tradisi ini. Menurut Suku Dani, jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan. Tradisi potong jari ini dilakukan ketika ada keluarga yang meninggal dunia.
Potong jari ini dilaksanakan ketika ada salah satu anggota keluarga seperti suami, istri, ayah, ibu, anak, atau adik meninggal dunia, maka anggota keluarga akan memotong salah satu jari mereka sampai putus.
Sebelum pemotongan jari dimulai, jari akan dililit dengan benang dan membaca matra. Kemudian jari akan diikat dengan benang sampai mati rasa. Setelah itu barulah proses pemotongan jari bisa dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama dilakukan dengan menggigit jari hingga putus atau cara kedua dengan menggunakan kapak atau pisau.
Setelah tradisi tersebut selesai, luka akan diikat dengan daun hingga sembuh. Biasanya proses penyembuhan sekitar satu bulan. Adapun jumlah jari yang dipotong tergantung dari siapa yang meninggal. Jika orang tua yang meninggal jari yang dipotong dua ruas dan jika yang meninggal sanak saudara hanya satu ruas jari saja yang akan dipotong.
Bagi masyarakat Suku Dani, Papua, tradisi potong jari ini dilakukan untuk menunjukkan rasa kesedihan yang mendalam akibat ditinggalkan oleh anggota keluarga.
Dapoer Sastra Tjisaoek, Mei 2024
Dihimpun dari berbagai sumber oleh: Abah Yoyok