Cap Go Meh adalah salah satu perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa sebagai puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh diselenggarakan pada hari ke-15 pada bulan pertama berdasarkan kalender China.

Adapun makna Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa adalah:  Cap Go berarti lima belas dalam dialek Hokian. Perayaannya jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau bertepatan dengan munculnya bulan purnama. Meski sama-sama perayaan istimewa di tahun baru Imlek, sebenarnya ada beda Imlek dengan Cap Go Meh?

Imlek diartikan sebagai tahun baru China yang jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun. Konon, perayaan ini erat kaitannya dengan perayaan musim semi. Secara garis besar, perayaan tahun baru Imlek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Imlek, sembahyang Tuhan Allah, dan Cap Go Meh sebagai penutupnya.

Perayaan Imlek dimulai sekitar abad ke-5 Masehi. Doa, kesunyian, dan keluarga identik dengan perayaan Imlek. Sedangkan kemeriahannya dinamakan Cap Go Meh. Umumnya perayaan ini disertai keramaian dan pertunjukan berupa Festival Naga dan Barongsai. Naga, Barongsai, tetabuhan, dan petasan dipercaya bisa mengusir roh jahat dan mengusir hawa buruk.

Barongsai, Liong, dan hiasan gemerlap dari ratusan cahaya lampion yang meriah pada saat perayaan Cap Go Meh ini tidak hanya dinantikan oleh masyarakat Tionghoa, tapi juga masyarakat umum.

Cap Go Meh kerap kali dimanfaatkan sebagai momen untuk kumpul keluarga sambil menikmati hidangan makan malam. Salah satu makanan khas saat perayaan ini adalah Tang Yuan. Pada masyarakat Tionghoa di Indonesia jenis makanan ini lebih dikenal dengan sebutan Lontong Cap Go Meh yang jadi menu wajib di setiap perayaan Festival Lampion.

Dihimpun dari berbagai sumber oleh: Abah Yoyok

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *