Puisi Anna FR
Sebuah “Akan Pernah Bertemu”
Betapa ingin aku menjumpaimu, kau yang bernama “akan pernah bertemu”. Apakah kau keterangan waktu, kata kerja atau kau adalah pengandaian doa dari sebuah harapan?
Aku tak tahu bentuk hakikimu.
Kali ini, kutulis ulang takdirku, aku tak berhak menganggapmu tak punya arti, wahai “akan pernah bertemu”
Mungkin saja kau sebuah waktu
Kau ada, akan ada. Karena kau akan pernah menemuiku pada sebuah hari, dalam semangkuk waktu yang tertimbun rindu.
Semarang, 19032022
Puisi Astri Wijaya Fitria
Selayar Waktu Berdarah
Remang kilau cahaya rembulan larut beriringan malam
Gegap derap langkah yang kian ringkih
Heningnya menyeret dalam ruang waktu
Menarik paksa menuju kubang lampau
Menyisakan jejak fatamorgana untuk meminta dijamah
Rupa sapaan semu yang menjadi gurau
Samar berbuah suka cita dalam sukma
Setiap detiknya penuh kesuma merekah
Hadirnya sungguh bagai mata air saat dahaga
Lukisannya penuhi angan ini terlampau nyata
Namun lantas sirna bagai tinta tak berpena
Seketika lenyap meninggalkan bayangnya
Membekas menjadi lara yang tak bercela
Runtuh seluruh khayal menerpa jiwa dan raga
Dalam gejolak nestapa harap berlayar menuju nirwana
Purwokerto, 9 April 2022
Nostalgia Hitam
Gelap malam larut dalam bisu
Beriak dalam kekalutan batin
Remang sang Purnama malam
Menyapu kabut halusinasi
Heningnya membawa lara dalam sukma
Pekat hitam melukis bayang semu
Hadirnya membawa dusta dalam tawa
Jelaga menyala rupa
Memaksa bertuan ruang kosong lubuk sana
Tetapi, amat gesit menjulang ke angkasa
Mencecar diantara sampah prestisie
Melebur sekejap tanpa suara
Purwokerto, 15 April 2022
Astri, seorang mahasiswa semester dua UIN Purwokerto, Jawa Tengah yang memiliki minat pada bacaan sastra. Lahir di kota Kebumen yang sekarang berdomisili di Jl. Prof. Dr. Hr. Boenyamin, Pabuwaran, Purwokerto Utara, Jawa Tengah. Selalu ingin belajar mengenai karya sastra.