Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Tradisi » Ngadulag – Nabuh Beduk
    Tradisi

    Ngadulag – Nabuh Beduk

    30 Desember 2019Tidak ada komentar2 Mins Read933 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Ngadulag – Tradisi Nabuh Bedug

    Ngadulag, nabuh bedug, atau seni  mukul bedug adalah salah satu tradisi yang sudah ada sejak lama di Jawa Barat, dan masih ada hingga sekarang.

    Di Jawa Barat, masjid atau mushola yang ada di pedesaan umumnya memiliki Dulag atau Bedug yang berfungsi sebagai penanda telah tiba waktu sholat. Setelah bedug dipukul, Muazin segera mengumandangkan azan, panggilan sholat untuk umat muslim di sekitar masjid atau mushola.

    Di bulan Ramadhan, bedug tak hanya dibunyikan ketika masuk waktu sholat saja. Ngadulag, nabuh bedug, menjadi hiburan tersendiri yang murah meriah bagi anak-anak sampai orang dewasa di desa-desa.  Ngadulag biasanya dilakukan seusai sholat Taraweh sampai menjelang waktu Sahur.

    [iklan]

    Bedug atau dulag bisa menjadi daya tarik sebuah mesjid di bulan Ramadan. Anak-anak yang akan Taraweh suka memilih mesjid atau mushola yang memiliki bedug besar dan bagus. Semakin mudah akses untuk memainkan bedug, akan semakin banyak anak dan remaja yang ke mesjid. Anak-anak akan datang ke masjid/mushola buru-buru setelah berbuka, dan menunggu sholat isya dan taraweh. Menunggu sholat Isya dan taraweh menjadi tak terasa dengan ngadulag.

    Nabuh bedug kelihatannya gampang, tapi nyata tak semudah yang kita pikirkan. Memukul atau menabuh bedug bisa dibilang sebuah seni tersendiri. Tidak sembarang pukul, asal bunyi dug dag dug dag. Tidak sembarang orang bisa memukul bedug dengan merdu dan irama yang enak di dengar berlama-lama. Anak-anak sering rebutan memukul bedug, tapi pukulannya asal-asalan saja, sehingga kurang asyik di dengarnya. Kalau ada yang mampu memukul bedug berlama-lama dan enak didengar, itu pasti orang dewasa atau anak-anak remaja. Anak-anak, dan yang lainnya bersama anak-anak tingga menambahkan dengan memukul kentongan, kaleng, atau apa saja sebagai penambah semaraknya bunyi irama bedug. Jadilah musik perkusi yang mengasyikan.

    Dulu, ngadulag atau memukul bedug  itu ada aturannya. Supaya bunyi bedug terdengar merdu, tenaga pukulan harus diatur, rasa dipanteng, dan penabuh harus merasakan nikmatnya pukulan. Begitulah kira-kira. Konon kabarnya, pada jaman baheula , bunyi bedugg selepas shalat tarawih, selepas tadarus, atau menjelang sahur akan terdengar berbeda.

    Selain sebagai hiburan yang murah meriah di bulan Ramadhan, ngadulag juga dilakukan keliling kampung atau komplek untuk membangunkan Sahur. Suara tabuhan bedug juga terdengar mengiringi suara takbiran di malam lebaran. Menariknya, ngadulag atau tradisi menabuh bedug ini, tidak lekang oleh waktu. Selalu ada setiap di setiap bulan Ramadhan dam malam Takbiran. Kegiatan ini hampir ada si seantero Nusantara tercinta.  Ngadulag yuk! (AY)

    Bedug idul fitri Idul fitri Kegiatan puasa Puasa ramadhan
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleSajak Suara dan Kutukan Wiji Thukul
    Next Article Suara – Suara Terbungkam

    Postingan Terkait

    Tradisi Potong Jari, Papua

    17 Mei 2024

    Tradisi dan Riwayat Ketupat

    25 April 2024

    Perayaan Cap Go Meh

    7 Maret 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202521 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 20259 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 20258 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.