Mengenal Pesawat Terbang Hale-UAV
Ide para insinyur teknologi penerbangan melakukan penelitian pengembangan dan kerekayasaan (Litbangyasa) dalam kegiatan rancang bangun Pesawat terbang tanpa awak kelas terbang tinggi dalam waktu yang lama. HALE-UAV (High-Altitude Long-Endurance-Unmanned Aerial Vehicle) adalah adanya hasrat memiliki pesawat terbang tanpa awak yang bisa terbang dalam waktu sangat lama tanpa harus sering mendarat. Pendaratan misalnya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mengisi bahan bakar maupun perawatan operasional pesawat terbang.
Di antara jawaban pemenuhan hasrat terbang lama adalah penyediaan tenaga matahari Sel Surya sebagai pemasok energi Pesawat terbang tanpa awak tersebut, apalagi jika pesawat bisa terbang di atas awan, sekitar Stratosfer yaitu tinggi 20 km, sehingga tidak ada gangguan awan, dan seolah bisa terbang selamanya dengan pasokan energi matahari.
[iklan]
Pesawat terbang tanpa awak kelas HALE ini seolah menjadi wahana terbang alternatif jika pengamatan obyek di bumi melalui satelit dirasa terlalu jauh, sehingga tidak terjangkau dengan jelas oleh kamera satelit, tetapi terlalu dekat untuk pengamatan dari pesawat terbang tanpa awak pada umumnya sehingga cakupan gambar hasil pengamatan melalui foto udara dirasa masih kurang luas.
Disamping itu, jika diperlukan untuk memperoleh data cepat, sebab hasil pengamatan melalui pesawat terbang HALE bisa langsung diperoleh pada saat itu juga, tanpa menunggu pesawat HALE terbang ke arah lain.
Jika menggunakan satelit, untuk memperoleh data pengamatan harus menunggu satelit melintas di orbit di atas bumi yang akan diamati. Waktu tunggu ini bisa selama sehari atau lebih.
Contoh Pesawat terbang tanpa awak kelas HALE-UAV seperti di bawah ini.
HALE-UAV Phantom Eye
Pesawat terbang tanpa awak HALE-UAV bernama Phantom Eye merupakan hasil litbangyasa dan diproduksi oleh Boeing Phantom Works, AS.
Pesawat ini dirancang untuk melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian Afghanistan untuk kepentingan pasukan pertahanan AS.
Penerbangan perdana pesawat Phantom Eye berlangsung pada Juni 2012.
Tes penerbangan kedua selesai pada Februari 2013. Terbang di ketinggian maksimum 65.000 kaki (19.812 m), dan dapat memberikan data intelijen real-time dengan melakukan pengawasan, pengintaian, dan komunikasi di area yang luas.
Pesawat ini pengembangan dari pendahulunya, Boeing Condor, yang telah berhasil terbang tinggi dengan daya tahan maksimal pada akhir tahun 1980.
HALE-UAV Okhotnik
Pesawat terbang tanpa awak HALE-UAV Okhotnik (Pemburu) adalah hasil litbangyasa dan rancang bangun Negara Rusia yang dimulai seputar tahun 2010. Pesawat ini muncul di depan umum sekitar Januari 2019.
Tentu Rusia masih mempunyai varian pesawat terbang tanpa awak sekelas HALE yang lainnya. Pesawat tak berawak Okhotnik Rusia dapat terbang sangat tinggi, dan mampu terbang terus menerus dalam waktu yang lama.
- Keunggulan dan Kekurangan Pesawat Terbang HALE_UAV
Adapun beberapa keunggulan penggunaan pesawat terbang HALE-UAV untuk pengamatan obyek di bumi jika dibandingkan satelit, sebagai berikut :
• Tidak diperlukan peluncuran roket pengorbit
- Bisa mendarat sewaktu waktu untuk berbagai keperluan
- Tidak mengandung efek radiasi yang berbahaya
- Jarak antara sensor dan yang diamati objek lebih dekat
- Bisa sewaktu waktu melakukan pengamatan obyek di bumi
- Terbang di atas wilayah international
- Tidak membutuhkan bahan bakar fosil
- Ramah lingkungan
- Bisa terbang untuk jangka waktu yang sangat lama
- Tidak terkendala cuaca
Sedangkan kekurangan utama pesawat terbang tanpa awak kelas HALE-UAV adalah masih membutuhkan sayap besar dengan sumber daya energi terbatas, sehingga kecepatan dan muatan yang dibawa juga terbatas.
Diharapkan di masa mendatang para insinyur teknologi penerbangan bisa memperkecil kekurangan ini dan melahirkan Generasi baru yang lebih baik untuk kelas HALE-UAV berikutnya. Semoga.**
Artikel ini disarikan dari berbagai sumber (/AB)