Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan upaya membuka sekolah keagamaan berasrama di tengah wabah Covid-19 saat ini sangat berisiko besar. Menurutnya, sekolah berasrama rawan terhadap penularan virus corona. Hal itu ia utarakan saat memberikan pidato dalam acara ‘Dialog Lintas Iman’ yang dihadiri para pemuka-pemuka agama secara daring, Selasa (14/7).
Menteri Agama menyampaikan permintaan kerja sama antara pengurus sekolah yang berbasis keagamaan dengan pemerintah agar penyebaran virus tidak semakin meluas di sektor pendidikan. Fachrul juga mengatakan pihaknya menemukan sebuah pendidikan keagamaan berasrama yang beberapa siswanya ditemukan positif corona. Meski demikian, ia tak menyebut nama institusi sekolah berasrama yang dimaksud tersebut.
[iklan]
Fachrul menyatakan terdapat beberapa siswa di sekolah tersebut yang sudah terinfeksi virus corona sejak dari rumah. Hal itu lantas menjadi persoalan tersendiri manakala memutuskan untuk membuka sekolah berasrama. Melihat hal itu, ia menyatakan Kemenag akan memastikan tiap siswa yang datang ke sekolah berasrama wajib dinyatakan sehat terlebih dulu.
Menurutnya, tak akan ada penyebaran virus corona apabila para siswa, guru dan ustaz yang berada di dalam sekolah tersebut dalam keadaan sehat.
Fachrul lantas menekankan agar tiap sekolah keagamaan berasrama untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat untuk meminimalisasi penyebaran corona di lingkungan sekolah.
Saat ini, seperti yang diberitakan cnnindonesia sudah banyak sekolah keagamaan berbasis asrama seperti pondok pesantren yang sudah dan akan dibuka untuk menggelar kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi virus corona. Akan tetapi, beberapa di antaranya ada yang ditemukan muridnya terpapar Covid-19.
Salah satunya terjadi Pondok Pesantren Gontor 2 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur. Terdapat 7 santri yang positif mengidap Covid-19. Pesantren itu lantas memberlakukan isolasi setelah satu santrinya terkonfirmasi positif corona. (21/7/20)