Kurt Cobain tak bisa dilupakan di hati penggemar fanatiknya. Hingga kini, Kurt Cobain masih dicintai di seluruh dunia. Bersama Nirvana, ia pernah membius jutaan orang di seluruh dunia lewat karya-karya besarnya. Dia memiliki nama lengkap Kurt Donald Cobain atau yang lebih dikenal dengan nama Kurt Cobain lahir tanggal 20 Februari 1967 merupakan penyanyi dan musisi dari Amerika Serikat yang lahir di Aberdeen, Washington, AS. Kurt Cobain dikenal sebagai sosok yang pendiam, tempramen dan juga emosional. Rasa frustrasi dan depresi yang sering ia alami yang membuat dia terjun ke dunia musik. Kurt Cobain sangat membenci hidupnya dan selalu merasa frustrasi.
Dia pernah mengatakan, “I hate myself and I want to die”. Dia ingin menuangkan ungkapan rasa frustrasi tersebut ke dalam lagu dan musik yang keras dan kemudian dikenal dengan musik grunge. Kegilaannya bahkan membuat dia digilai oleh fans fanatiknya di seluruh dunia. Kurt Cobain menjadi simbol musik grunge yang akan selalu dikenang oleh penggemar musik, teristimewa penggemar band Nirvana.
[iklan]
Sejak usia balita, Kurt Cobain sudah mulai memainkan alat musik. Di umur 4 tahun ia mulai menyanyikan lagu-lagu buatannya secara spontan setelah berkunjung di taman-taman sekitar tempat tinggalnya. Di usia 9 tahun, orang tua Kurt Cobain cerai. Perceraian tersebut membuatnya merasakan hal yang sangat memalukan dalam hidupnya. Ia bahkan malu dengan teman-teman sekolahnya karena keluarganya hancur oleh perceraian. Hal tersebut yang membuat masa kecilnya menjadi suram.
Di usia remaja dia mulai bertingkah seperti orang dewasa. Dia mulai melakukan kekerasan dalam sekolah (bullying) terhadap teman-teman sekolahnya. Sejak kecil dia sudah mulai mendengarkan lagu-lagu The Ramones dan The Beatles. Meski tidak memiliki ketertarikan di bidang olah raga, Kurt Cobain dulunya merupakan seorang pegulat yang memiliki kemampuan lumayan baik.
Bakat seninya memang sudah terlihat sejak muda. Ia pernah menghabiskan waktu di masa sekolah untuk melukis. Dia pernah melukis karikatur Michael Jackson dan presiden AS saat itu, Ronald Reagen. Kurt Cobain memiliki bakat luar biasa teristimewa di bidang seni. Ia kemudian mempelajari gitar di saat dia masih duduk di bangku sekolah. Beberapa pengaruh musisi di era 60 hingga 70-an menjadi pengaruh terbesar bagi perkembangan permainan dan pengetahuan musiknya.
Pengaruh musik Kurt Cobain saat masih kanak-kanak adalah The Beatles, di mana bibinya sering memutarkan lagu ‘Hey Jude’ saat Kurt Cobain masih kecil. Selain itu, Kurt Cobain sangat tergila-gila dengan musik rock klasik era 70-an seperti Queen, Led Zeppelin, Aerosmith, Black Sabbath, Kiss, AC/DC, dan sebagainya. Seiring waktu, pemahaman musik dan favoritnya mulai berganti.
Ia pernah menjadi fan fanatik musik punk rock. Ia sangat mengidolakan band asal Britania Raya, Sex Pistols. Ia juga menyukai musik alternative rock, yang bisa memadukan berbagai aliran ke dalam musik rock sebagai musik dasar yang ia sukai. Kurt Cobain suka mendengarkan banyak lagu, dan menyukai berbagai macam aliran musik. Dia lebih condong ke aliran punk rock, hingga pada akhirnya menciptakan aliran musik sejenis grunge dengan band-nya Nirvana.
Di masa-masa ia duduk di bangku sekolah, ia mencari-cari teman yang bisa diajak bermain musik bersama. Ia sering pindah tempat tongkrongan hanya untuk menyalurkan bakat musiknya dan bermain bersama dengan teman sepermainannya saat itu. Ia lalu bertemu dengan Krist Novoselic, yang merupakan penggemar berat punk rock. Ibu Krist memiliki salon kecantikan, dan mereka sering bermusik bersama di lantai atas salon tersebut.
Lama-kelamaan mereka menemukan kecocokan musik satu sama lain. Kurt Cobain pernah menawarkan Krist untuk membentuk grup band bersama, dan mengajukan lagunya sebagai demo dari band-nya yang sebelumnya. Setelah tawaran berbulan-bulan, Krist Novoselic akhirnya setuju. Mereka berdua kemudian bergabung untuk membentuk band yang kemudian disebut ‘Nirvana’. Di masa muda Kurt Cobain, ia percaya dengan konsep Buddha terhadap sebutan ‘Nirvana’ yang memiliki arti bebas dari segala rasa sakit dan tempat merasakan kebahagiaan. Sebutan itulah yang ia pakai untuk nama band-nya.
Nirvana sepanjang karirnya sering sekali berganti drummer, hingga akhirnya menemukan Dave Grohl di tahun 1990 hingga pada akhirnya Nirvana bubar tahun 1994 setelah kematian Kurt Cobain. Di awal karir Nirvana sebagai sebuah grup band profesional, Nirvana memakai jasa produser lokal untuk memproduseri album debut mereka, Bleach. Album tersebut dipengaruhi oleh musik-musik heavy metal dan juga punk. Nirvana pada akhirnya mulai dikenal dan digemari oleh pecinta musik sejak dirilisnya album Nevermind di tahun 1991. Album tersebut merupakan satu kebanggaan besar Nirvana karena dapat menggeser album Dangerous-nya Michael Jackson di tangga lagu Billboard Amerika Serikat.
Nevermind meraih posisi pertama di Billboard, dengan single luar biasa dari luapan emosi Kurt Cobain yang dituangkan dalam lagu Smells Like Teen Spirit. Dalam album tersebut ada juga lagu yang bakal dikenang seperti Come As You Are dan juga Breed. “Smells Like Teen Spirit” sendiri terinspirasi dari tulisan temannya yang saat itu sedang berdiskusi tentang anarki, punk rock dan topik-topik yang serupa. Temannya itu bernama Kathleen Hanna yang merupakan penyanyi dari band punk Bikini Kill. Dia mencoret dinding tempat tinggal Kurt Cobain dengan tulisan “Kurt Smells Like Teen Spirit.” Teen Spirit sendiri merupakan nama sebuah merek deodoran, dan ia berkata bahwa Kurt Cobain baunya seperti deodoran Teen Spirit tersebut.
Kurt Cobain menganggap bahwa kalimat tersebut memiliki arti revolusioner, dan terinspirasi mengungkapkan perasaannya dengan lagu yang berjudul “Smells Like Teen Spirit.” Kesuksesan besar-besaran mengikuti Nirvana. Penggemar beratnya ada dimana-mana termasuk di Indonesia. Kurt Cobain dan Nirvana dianggap sebagai bentuk revolusi musik dengan grunge-nya yang saat itu masih baru. Meski memiliki komponen rock dan punk yang sangat kental, grunge memiliki bentuk sendiri yang menjadi khas musik Nirvana yang akan dikenang.
Sampai Nirvana bubar, mereka hanya merilis 3 studio album yaitu Bleach (1989), Nevermind (1991), In Utero (1993). Nirvana bubar saat Kurt Cobain diketahui telah tewas bunuh diri di tempat tinggalnya. Karir musik gemilang Nirvana berhenti begitu saja sejak tewasnya sang vokalis dan gitaris, meninggalkan karya musik yang luar biasa. Nirvana resmi bubar tahun 1994 karena kematian Kurt Cobain. Sejak terbentuknya mereka telah berhasil menjual 50 juta keping album di seluruh dunia, dan lebih dari 20 juta keping di Amerika Serikat. Berbagai penghargaan pernah mereka raih sebagai album nomor 1, single nomor satu juga MTV Music Awards.
Namun, dalam hidupnya, Kurt Cobain mengenal Courtney Love. Mereka pertama kali bertemu di klub malam kota Portland pada tahun 1990. Courtney Love pernah sekali menonton pertunjukan Nirvana tahun 1989 dan langsung menyimpan perasaan terhadap Kurt Cobain. Keduanya kemudian sering kencan dengan obrolan yang tidak jauh-jauh dari dunia musik. Setelah itu cinta pun melekat di keduanya. Dan tidak lama mereka berpacaran, Courtney Love diketahui hamil, mengandung anaknya Kurt Cobain. Mereka pun kemudian menikah di tahun 1992 dan tidak lama setelah itu lahirlah anak pertama dan satu-satunya yang diberi nama Frances Bean Cobain di bulan Agustus 1992.
Kegilaan mereka berdua sebagai pasangan suami istri adalah ketika Courtney mengandung. Mereka berdua sama-sama memakai obat-obatan terlarang padahal dalam kondisi mengandung. Nge-drugs sana-sini padahal sedang mengandung. Banyak orang beranggapan bahwa anak yang dikandung bisa mati dalam kandungan dan bisa saja terlahir dengan cacat juga kecanduan narkoba. Pasangan tersebut dinilai sebagai pasangan yang ‘berbahaya’. Kegilaan mereka dalam mengkonsumsi obat terlarang menjadikan mereka sebagai topik berita utama di koran dan majalah pada saat itu. Sebagai pasangan suami-istri, mereka tidak harmonis. Mereka sering bertengkar.
Kurt Cobain memang dikenal sering berseteru, satu di antaranya dengan pentolan grup band rock legendaris Guns N’ Roses, Axl Rose, tentu menarik perhatian setiap penggemar masing-masing vokalis. Awal mula perseteruan Axl Rose dengan Kurt Cobain terjadi pada tahun 1991. Sebenarnya, Axl Rose merupakan seorang fans Nirvana dan Kurt Cobain secara khusus. Pada saat itu, nama Nirvana belumlah terkenal, dan sebagai fans, Axl Rose menunjukkannya dengan mengenakan topi biru bertuliskan Nirvana di video klip lagu berjudul Don’t Cry.
Axl Rose kemudian mengajak Nirvana untuk tampil menjadi band pembuka Guns N’ Roses dalam tur konser mereka di Amerika bersama Metallica. Namun tawaran ini ditolak Nirvana, karena mereka tak ingin disandingkan dengan musik GNR. Sayangnya, sikap baik Axl tak dibalas dengan sikap hormat Kurt Cobain. Di hadapan media, Cobain berkoar, “Kami bukan tipikal band seperti Guns N’ Roses yang jelas tak punya apa pun untuk disampaikan (kepada penggemarnya). Bukan masalah apakah kami betul-betul ahli dalam menyampaikan apa yang ingin kami sampaikan. Faktanya adalah kami sungguh-sungguh ingin menyampaikan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh band-band rock konyol itu.”
Di sebuah konser GNR tahun 1992, Axl berkata dari atas panggung, “Saat ini musik alternative, yang paling penting menurut saya adalah Kurt Cobain dan Nirvana, yang pada dasarnya adalah seorang pecandu yang tenggelam dalam obat bius. Bila bayi itu (bayi Frances yang masih dalam kandungan) lahir cacat, mereka berdua (Cobain dan Courtney) harus masuk penjara, itu menurut pendapatku. Dia (Cobain) terlalu baik, terlalu hebat, untuk membawakan musik rock and roll untuk kalian, karena ia tidak suka sebagian besar dari kalian, atau ingin tampil di depan kalian, atau bahkan ingin kalian menyukai musiknya.”
Perseteruan ini mencapai puncaknya di belakang panggung MTV Video Music Award. Axl Rose dan pacarnya, Stephanie Seymour berjalan melintasi jajaran trailer artis di pelataran parkir. Saat itu, Cobain sedang menggendong Frances Bean Cobain yang masih bayi didampingi istrinya Courtney Love. Dengan nada mengejek, Courtney meminta Axl untuk menjadi Godfather (bapak baptis) untuk Frances. Axl yang terkenal sensitif, menanggapi komentar ini dengan serius.
Ia pun berjalan menghampiri Cobain dan Frances dan berkata, “Katakan kepada pelacurmu untuk diam, atau kubawa kalian kembali ke trotoar.” Cobain pun berpura-pura gemetar ketakutan, ia berpaling pada istrinya Courtney dan pura-pura marah sambil berkata, “Diam kau pelacur.”
Di depan publik, Kurt Cobain terus melemparkan komentar negatif terhadap Axl Rose dan Guns Roses. Seperti di sebuah konser Nirvana tahun 1992, Kurt Cobain berkata, “Anda tidak bisa membiarkan seorang bintang rock yang jelas suka memukul wanita, dan mengendalikan perempuan dan memberitahu mereka (perempuan) untuk tutup mulut. Dia (Axl) jelas rasis dan homophobia, ia tidak memiliki hak untuk mengungkapkan pikirannya, …baiklah, ia memiliki hak untuk mengungkapkan pikirannya, begitu juga kita, dan dia harus muncul (kalau berani).”
Inilah kata-kata terakhir Kurt Cobain tentang Guns N’ Roses, “Tidak ada yang kusukai dari musik Guns N ‘Roses. Aku bahkan tidak ingin membuang-buang waktu untuk mendengarkan musik mereka, karena mereka jelas begitu menyedihkan dan tak punya bakat. Dulu aku berpikir bahwa segala sesuatu di dunia pop mainstream adalah omong kosong, tapi sekarang setelah beberapa band underground telah mendapat kontrak dari major label, saya menganggap Guns N ‘Roses sebagai sebuah kesalahan. Mereka orang-orang yang benar-benar tak punya bakat, dan menulis musik sampah, dan mereka band rock paling populer di dunia sekarang. Aku sungguh tidak percaya.”
Tidak ada komentar resmi dari Axl Rose dalam menanggapi kematian Kurt Cobain, namun Axl Rose beberapa kali telah memberikan tribute kepada Kurt Cobain sebagai bentuk penghormatan, seperti mengenakan baju bergambar logo Nirvana, smiley ikonik. Ya, seperti yang sudah diketahui publik saat tur Nirvana di Jerman tahun 1994, Kurt Cobain didiagnosa mengidap bronkhitis dan juga laringitis. Keesokan harinya Kurt Cobain diterbangkan ke Roma untuk terapi medis, dan disusul oleh istrinya. Saat mereka menginap setelah bangun Courtney Love menemukan Kurt Cobain dalam kondisi overdosis sampanye dan campuran Rohypnol.
Beberapa waktu kemudian saat Kurt Cobain berada dalam sebuah rumah sakit untuk penyembuhan, ia diketahui kabur dari rumah sakit dan kembali ke kota Seattle. Berbagai pencarian dilakukan di sekitar kota Seattle hingga akhirnya jenazah Kurt Cobain ditemukan di tempat tinggalnya oleh ahli listrik yang hendak memperbaiki sistem keamanan di apartemennya. Ditemukan juga shotgun mengarah ke dagunya dan heroin serta jenis narkoba lain di dekat tubuhnya. Catatan kecil juga ditemukan di dekat jenazahnya. Darah berceceran dimana-mana, termasuk mengalir dari telinganya. Kurt Cobain diketahui bunuh diri dengan menembakkan shotgun ke dalam mulutnya. Jenazahnya ditemukan tanggal 8 April 1994. Menurut identifikasi forensik, Kurt Cobain diketahui telah meninggal beberapa hari sebelum mayatnya ditemukan. Tepatnya ia tewas tanggal 5 April 1994, 3 hari sebelum kematiannya ditemukan. Kematiannya diikuti dengan kematian penggemar beratnya yang melakukan aksi bunuh diri massal sebagai bentuk rasa empati terhadap sang legenda. (ditulis dari berbagai sumber. NS)