ALAT DAPUR TRADISONAL JAWA

Di jaman modern sekarang ini yang namanya alat dapur atau alat masak memasak sudah cukup canggih dan memudahkan siapa saja untuk bisa memasak secara praktis, seperti misalnya rice cooker, sangat memudahkan bagi siapa saja dalam menanak nasi. Kompor gas, oven, microwife, dsb. Beda dengan alat masak jaman dulu yang serba sederhana dan terbuat dari bahan alami yang mudah rusak.  Alat-alat tersebut ada yang sudah punah dan ada juga yang masih dipergunakan di masyarakat pedesaan sampai saat ini.  Berikut ini adalah jenis alat-alat masak tradisionil masyarakat desa di Jawa.

[iklan]

KEREN

Keren atau disebut juga pawon adalah semacam kompor tradisional terbuat dari  bahan dasar tanah liat yang berfungsi untuk memasak dengan bahan bakarnya kayu. Pada gambar disamping terlihat ada lubang keren pada bagian depan sebelah kiri bawah. Berfungsi sebagai tempat kayu bakar yang akan dinyalakan.

SEMPRONG

Alat yang bernama Semprong ini adalah pasangan dari Keren yang berfungi sebagai alat tiup untuk menyalakan api atau menjaga api agar tetap menyala. Terbuat dari batang bambu yang besarnya disesuaikan dengan pegangan tangan. Panjang semprong antara 30-40 Cm, dan diameter lubangnya disesuaikan dengan kebutuhan.

TEPAS atau KIPAS

Tepas atau kipas adalah alat bantu masak yang berfungsi untuk menjaga atau menghidupkan nyala api dalam tungku masak (keren). Fungsi alat dapur ini sangat penting untuk membuat masakan bisa cepat matang. Tak hanya untuk menjaga nyala api, tapi tepas atau kipas ini digunakan juga untuk mempercepat proses mendinginkan masakan yang masih panas.Tepas atau kipas ini terbuat dari anyaman bambu, dan umumnya berbentuk segi empat. Gagangnya  juga dari bambu tapi ada juga yang dari rotan.

EROK-EROK

Erok-Erok, adalah alat dapur yang berfungsi untuk meniriskan makanan yang selesai digoreng atau direbus. Terbuat dari anyaman bambu, dan biasanya selalu berada di dekat wajan atau penggorengan. Dalam  perkembangannya, sekarang ini erok-erok dibuat dari kawat, alumunium atau seng. Walaupun bahannya beda tapi fungsinya tetap sama. Bentuk dan ukuran erok-erok bermacam-macam. Yang terbuat dari anyaman bambu, umumnya berbentuk segi tiga mirip kipas. Bagian ujungnya lebar dan melengkung mengecil ke arah pangkal atau gagang sebagai pegangan.

Sementara itu, erok-erok yang terbuat dari bahan logam seperti kawat, seng, almunium atau stenlis bentuknya bulat dan berlubang kecil-kecil. Yang terbuat dari lilitan kawat bentuknya seperti sarang laba-laba.

KENDHIL

Kendhil adalah alat untuk memasak beras menjadi nasi. Biasa juga disebut ngeliwet. Ada 2 jenis kendhil, yaitu kendhil yang terbuat dari tanah liat (tembikar) dan kendhil yang terbuat dari tembaga atau bahan logam  lainnya. Alat masak tradisional ini berfungsi seperti rice cooker yang menggunakan energi listrik. Bedanya adalah kalau menanak nasi dengan kendil, beras dimasak dengan air secukupnya hingga beras menjadi tanak dan kemudian didiamkan selama beberapa menit dengan kondisi api dikecilkan dan harus selalu diperiksa atau diaduk supaya nasi matangnya rata dan tidak gosong serta berkerak tebal. Menanak nasi dengan menggunakan Kendhil, pasti akan menghasilkan kerak nasi di bagian bawah atau permukaan wadahnya. Sedangkan menanak nasi dengan rice cooker, nasi akan matang secara merata sehingga tidak menghasilkan kerak di bagian permukaan bawah dari wadah.

LADING

Lading adalah bahasa Jawa yang artinya pisau, alat untuk potong memotong. Lading disebut juga Peso atau Pengot.

Alat ini terbuat dari bahan logam yang berkualitas rendah yang ditempa dengan alat sederhana, kemudian diberi gagang sebagai pegangan. Alat ini mudah berkarat dan harus rajin mengasahnya agar tetap bersih dan bisa untuk memotong apa saya dari segala jenis makanan dan bahan makanan. Beda dengan pisau di jaman yang sudah modern sekarang ini. Selain terbuat dari bahan logam yang berkualitas, jenisnya pun macam-macam. Mulai dari pisau untuk meracik bumbu dapur, pisau daging, pisau roti, dan banyak lagi jenisnya sesuai dengan fungsinya.

ENTHONG

Enthong, adalah alat dapur yang terbuat dari kayu bentuknya lonjong dan pipih. Semakin ke pangkal semakin mengecil yang berfungsi sebagai pegangan. Fungsi utama alat ini adalah untuk mengaduk beras yang sedang ditanak, sekaligus sebagai alat untuk mengambil nasi yang sudah matang ke tempatnya, atau mengambil nasi dari tempatnya ke piring makan.

Jenis kayu yang biasa dipakai untuk membuat Enthong dibuat dari jenis kayu pilihan yang awet dan kuat, seperti kayu jati, kayu nangka, kayu sawo, kayu asam, dan batang kelapa. Selain sebagai alat dapur, bagi masyarakat Jawa, juga dipercaya bisa untuk mengobati orang yang kemlakaren atau sakit perut karena kekenyangan.

Selain terbuat dari kayu, sekarang ini muncul berbagai jenis enthong yang terbuat dari jenis logam almunium, kuningan, stenlis, atau plastik.

BESEK

Besek adalah perangkat alat dapur yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat. Fungsinya untuk menyimpan bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, cabe, dsb.

Sampai sekarang ini, besek masih sering digunakan oleh masyarakat Jawa untuk keperluan kenduri yang berfungsi sebagai wadah untuk nasi dan lauk pauknya, Besek juga masih sering digunakan untuk wadah bingkisan yang berupa sembako semisal beras, gula, minyak goreng, telur, mie, dan macam-macam kue atau jajan pasar dan barang-barang lainnya.

SOLET

Solet, adalah alat memasak yang dipergunakan hanya untuk mengaduk masakan di atas kompor (keren) dalam keadaan panas, seperti mengaduk sayur, nasi dan jenis masakan lainnya ketika sedang dimasak.

TUMBU

Tumbu, adalah alat untuk menyimpan sementara kebutuhan pangan seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, buah, dan kebutuhan pangan lainnya. Terbuat dari anyaman bambu berukuran kecil dan medium.

Sampai saat ini Tumbu masih dipakai oleh masyakat Jawa Tengah dan sekitarnya, khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan.

IRUS

Irus adalah alat dapur yang terbuat dari batok kelapa yang diberi gagang bambu. Alat ini digunakan untuk mengaduk sayur selama proses memasak berlangsung.  Sampai saat ini Irus masih banyak diminati oleh ibu-ibu yang tinggal di pedesaan.

Selanjutnya masih banyak lagi alat-alat dapur tradisional Jawa yang sudah tak dikenal lagi atau bahkan masih ada sampai saat ini seperti: dandang, tampah, tenggok, parutan, kukusan, dsb. (AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *