Tanaman hias Walisongo merupakan tanaman hias daun, pohonnya berkayu, dan memiliki nama latin Schefflera grandiflora. Tanaman ini tahan hidup dan ditanam di lahan terbuka yang langsung terkena sinar matahari, maupun di kawasan cahaya redup di dalam rumah atau pun di dalam perkantoran sebagai tanaman hias indoor.
Beberapa keunikan tanaman Walisongo antara lain: Daun tebal dan kuat, Daun menjari berisi antara 8 sampai dengan 9 lembar daun pertangkai, Daun mirip dengan daun singkong, Mempunyai akar angin yang keluar dari batang dan menjuntai sampai ke media tanam,
Dapat membersihkan udara sekitar dari polusi udara, dan bisa digunakan sebagai tanaman untuk penghias ruangan, penghias meja, ataupun penghias di dalam kawasan perkantoran.
Tanaman hias Walisongo sudah popular diantara masyarakat luas. Masyarakat penggemar tanaman hias telah mengenal berbagai macam jenis Tanaman Walisongo, misalnya:
Tanaman Walisongo berdaun Varigata kuning, Tanaman Walisongo berdaun hijau, Tanaman Walisongo berdaun Varigata hijau kuning, dan Tanaman Walisongo berdaun lebar.
- CARA PERAWATAN TANAMAN WALISONGO
Perawatan tanaman Walisongo pada dasarnya mudah, dan tidak terlalu rumit, baik sebagai tanaman di luar ruangan, maupun sebagai tanaman di dalam ruangan. Perawatan tanaman bertujuan untuk menjaga stamina tanaman agar tetap sehat, tumbuh segar, bersih, serta indah di penampilan. Perawatan tanaman ini, secara global meliputi kegiatan pemeriksaan dan tindakan rutin, berupa: Pemeriksaan media tanam, pemeriksaan lingkungan tanaman terhadap sinar matahari, Penyiraman tanaman, Pemotongan daun kering, Pemupukan dan Penggantian pot jika tanaman ditanam di Pot, serta Pencegahan Penyakit.
- Pemeriksaan Media Tanam
Media tanam Tanaman Walisongo bisa berupa: Kompos Organik, Tanah Merah, dan Sekam Bakar, bisa juga ditambah Cocopeat. Masing masing satu bagian dicampur menjadi satu. Komposisi campuran bisa juga disesuaikan dengan kondisi tanaman. Makin besar tanaman, komposisi tanah merahnya berkurang, yang bertambah adalah campuran: Kompos organik, dan Sekam bakar. - Pemeriksaan Lingkungan terhadap Sinar matahari
Tanaman Walisongo secara prinsip tahan ditanam di lahan terbuka langsung terkena sinar matahari, atau pun di bawah sinar matahari temaram, bahkan di dalam ruangan. Untuk yang ditaruh di pot di dalam ruangan, sebaiknya setiap dua pekan sekali dikeluarkan dari ruangan, kemudian ditaruh di luar ruangan yang teduh selama seminggu. Setelah itu, tanaman bisa dimasukkan kembali ke ruangan. - Penyiraman Tanaman
Untuk tanaman Walisongo yang ditanam di pot, penyiraman bisa dilakukan setiap tiga hari sekali, atau tergantung tingkat kekeringan media tanam. Disamping itu aliran air siraman tidak boleh menggenang di dalam pot. Genangan air yang terlalu lama akan menyebabkan pembusukan akar, dan akhirnya tanaman akan sakit, bahkan bisa mati. Sedangkan untuk tanaman Walisongo yang ditanam di tanah bebas, penyiraman bisa seminggu sekali, atau sesuai kebutuhan. Jika ada hujan turun, tanaman Walisongo yang di halam rumah atau di tanah bebas, tidak perlu disiram, karena sudah tersiram air hujan. - Pemotongan daun kering, dan Pemangkasan ranting. Agar tanaman Walisongo terjaga tetap tampak indah dan segar, maka daun daun yang sudah menguning, dan kering agar segera dipotong. Demikian juga percabangan, atau pun ranting perlu dirapikan sesuai dengan bentuk keindahan yang diinginkan. Periode giat merapikan ranting dan ataupun cabang, bisanya sebulan sekali, atau tergantung keperluan.
- Pemupukan dan Penggantian pot
Seminggu sekali bisa diberikan pupuk NPK, atau pun kompos organik, atau pun pupuk yang lambat terurai, dengan jumlah sesuai dosis yang tertulis di label pupuk. Cara Pemupukan: Pupuk ditabur di tepian pot bagian dalam yang ada media tanamnya. Jangan menabur pupuk di dekat batang tanaman, untuk menghindari agar batang tidak kontak langsung dengan pupuk. Kontak langsung bisa menyebabkan batang tidak kuat, dan layu, busuk, dan mungkin akan mati. Pada saat tanaman sudah mulai besar, dan akar pun memenuhi pot, maka pot perlu diganti dengan pot yang lebih besar. Hal ini biasanya setelah satu tahun tanaman hidup di pot.
- Pencegahan Penyakit
Penyakit yang menyerang tanaman Walisongo biasanya berasal dari hama penyakit berupa: Ulat, Kutu, dan Belalang pemakan daun. Hama ini bisa dicegah dengan penyemprotan rutin racun anti serangga, misal disiramnya seminggu sekali.
Contoh tampilan penyajian di pot
Keterangan gambar:
- Ditaruh sebagai tanaman hias di atas meja
- Ditaruh di atas pilar pot
- Ditanam kombinasi dengan Pohon Hanjuang/Andong besi
- Ditaruh sebagai penghias meja
- Ditaruh di lantai sebagai penghias ruangan
Contoh Tanaman Walisongo yang dijual di Toko Online
- BUDI DAYA TANAMAN WALISONGO
Tanaman Walisongo bisa dibudidayakan melalui cangkok maupun stek pucuk. Menurut pengalaman para Pembudidaya, bahwa budidaya Tanaman Walisongo lebih banyak berhasil melalui stek pucuk cabang atau ranting dari pada cangkok cabang atau batang. Stek pucuk cabang atau ranting bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut: Potong pucuk cabang atau ranting, kemudian bekas luka potongnya dikeringkan secara alami, artinya dibiarkan di udara terbuka sampai kering, kira kira selama dua jam. Setelah terlihat kering, potongan pucuk cabang atau ranting terebut diolesin dengan obat anti jamur, dan cairan ataupun bubuk pemicu percepatan tumbuhnya akar.
Selanjutnya potongan pucuk cabang atau ranting tersebut ditanam di media tanam yang bersih dari bakteri atau jamur. Media tanam bisa terbuat dari tanah merah atau media tanam lain yang steril dari penyakit tanaman. Setelah akar mulai tumbuh dan kuat, bibit tanaman walisongo siap dipindahkan ke polibek maupun ke pot kecil, disesuaikan dengan ukuran bibit tamanan. Jika jumlahnya banyak sampai ratusan polibek, bibitpun bisa ditawarkan ke pedagang tanaman hias di stan tanaman hias terdekat untuk dijual, dan siapa tahu bisa menjadi bisnis yang menjanjikan banyak keuntungan dan bertambah barokah. Aamiin.
SELAMAT BERGEMBIRA SAMBIL MENANAM TANAMAN WALISONGO!
Penulis :Kek Atek
Pemilik Usaha Tanaman Hias “Rumah Kebun Man Atek Collection”,
di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.