Bagian 1.

Hobi Sebagai Modal Dasar Bisnis

Banyak orang percaya bahwa penyaluran hobi biasanya selalu mengeluarkan duit, baik hobi yang terkait koleksi barang, atau pun berupa kegiatan. Padahal ada juga justru jika ditekuni akan menghasilkan uang.

Satu diantara hobi tersebut adalah hobi: memelihara, merawat, dan membudidayakan tanaman hias.

Hobi yang satu ini sebenarnya punya peluang untuk dijadikan bisnis, baik sebagai bisnis paruh waktu, maupun bisnis full waktu, dan bukan justru berubah menjadi pekerjaan.

Bedanya Bisnis dan Pekerjaan terletak pada rutinitas kegiatan. Keduanya sama sama mengandung rutinitas, tetapi berbeda pada fokus kegiatan.

Pekerjaan akan cenderung rutin, dan hampir tidak memerlukan perubahan perbaikan dari sang pekerja, demikian juga hobi. Namun demikian jika ditekuni, hobi pun kadang bisa menjadi kegiatan yang menghasilkan duit. Tetapi jika ujung ujungnya menjadi kegiatan rutin, maka hobi yang tadinya bisa menggembirakan, akan berpotensi menjadi semacam pekerjaan yang menyita: pikiran, waktu, dan tenaga. Hasilnya bisa diduga akan menyebabkan sang pelaku menjadi sibuk, dan merasa tidak punya waktu, akhirnya hobi yang berubah menjadi pekerjaan tersebut akan terasa mengintimidasi sang Pelaku: diteruskan sedikit untungnya, dihentikan terlanjur investasi banyak.

Oleh karena itu, jika hobi, termasuk hobi tanaman hias, akan dijadikan sumber duit, maka perlu memahami fokus bisnis, mulai dari: niat, cara berpikir, sikap, tindakan, sampai dengan kebiasaan sehari hari.

Semua terfokus pada giat bagaimana agar produk atau pun bisnis jasanya menjadi semakin hari semakin : cepat bergerak, berharga murah, dan berkualitas bagus.

Tiga gerak bisnis ini akan selalu dinamis, termasuk ketika diterapkan pada peningkatan level dari sekadar hobi tanaman hias menjadi bisnis tanaman hias. Kabar baiknya: berbisnis sambil tetap bisa menekuni

hobi tanaman hias yang semakin menyenangkan: hobi tersalurkan, tambahan duit pun didapatkan.

Bagaimana Memulainya? 

Pertanyaan yang selalu muncul dari banyak orang untuk memulai meningkatkan hobinya menjadi bisnis, termasuk hobi tanaman hias.

Bagi orang yang memang menekuni hobi, sebenarnya sudah memulai rintisan bisnisnya sejak orang tersebut memulai giat hobi. Misal bagi yang hobi tanaman hias, hobinya mungkin berawal dari satu diantara banyak hal, baik setelah: melihat, mendengar, atau pun membaca artikel tanaman hias.

Kemudian berminat memiliki, memelihara dan mempelajari bagaimana memperlakukan tanaman hias.

Awal yang baik tersebut, apabila berlanjut, mungkin sampai tidak terasa, ternyata sudah lima tahun. Setelah sekian lama, tidak menutup kesempatan, hobinya pun, bisa berpotensi berujung pada peningkatan kompetensi secara alamiah dalam hal pemeliharaan tanaman hias: teori, praktek, dan pengalaman dilakukan serentak dalam waktu yang lama.

Alangkah gembira apabila hobi bisa menjadi ladang bisnis. Ladang bisnis ini berpotensi menjadi semacam tambahan sumber pendapatan, bukan hanya sekadar pandai berpendapat tentang hobi.

Setelah sekian lama menekuni hobi tanaman hias, tentu bisa menjadi bukti bahwa: minat sudah melekat, kompetensi telah teruji, sudah sering berpengalaman melakukan giat pelayanan seputar tanaman hias ke sesama rekan sehobi. Tanaman koleksinya pun tampak bervariasi, dan banyak juga jumlahnya.

Mau apalagi, atau menunggu apalagi jika tidak segera bergeser sedikit ke giat layanan ke lebih banyak orang, baik orang yang dikenal maupun tidak, dan atau yang belum dikenal sekali pun.

Biasanya, bagi pemula dalam dunia bisnis, ada sedikit rasa malu untuk memberi harga pada setiap koleksi yang dimiliki, bahkan jika memungkinkan lebih senang koleksinya di kasihkan ke orang lain, dari pada dijual. Padahal bisnis adalah bisnis, jangan dicampur aduk dengan sikap dermawan, meskipun sebagian orang ada yang percaya bahwa sikap dermawan bisa juga memperlancar bisnis.

Tanaman Hias Apa Saja yang Bisa Menjadi Bisnis

Bisa jadi hampir semua tanaman hias bisa menjadi ladang bisnis, bahkan rumput liar sekali pun berpotensi menghasilkan duit. Tentu bagi yang tinggal di perkotaan, sepertinya tidak memungkinkan untuk berbisnis sekelas tanaman rumput. Satu diantara alasannya, karena memerlukan lahan luas sebagai kawasan budidaya rumput. Yang memungkinkan menjadi bisnis adalah tanaman hias yang ditanam di pot, dan bukan sebagai tanaman budidaya, tetapi lebih sebagai tanaman yang berpotensi untuk direntalkan.

Ada pun calon pelanggan yang berpeluang untuk membutukan tanaman rentalan adalah: Instansi pemerintah, Perkantoran, Restoran, Perhotelan, maupun Perumahan.

Beberapa contoh tanaman yang siap direntalkan adalah sebagai berikut:

Dari berbagai macam ragam tanaman hias, biasanya ada yang sudah tersedia di rumah. Tanaman hias di rumah yang tumbuh subur menandakan bahwa penghuni atau pun pemilik rumah telah merawat tanaman tersebut dengan baik, sesuai kemauan tanaman. Hal ini menandakan bahwa kompetensi pemeliharaan yang baik telah dimiliki oleh penggemar sekali gus pemelihara tanaman hias tersebut.

Pertanyaannya:

“kira kira kapan bisa memulai bergeser dari hobi menjadi bisnis yang menambah pendapatan?”

“Atau kenapa tidak dimulai pada hari ini?”

Semua terserah, dan berpulang pada yang punya hobi, atau pun diri kita sendiri. Selamat berhobi ria pada tanaman hias, dan nantikan tayangan berikutnya, masih seputar Rental Tanaman.

Penulis
Kek Atek adalah panggilan akrab dari Atik Bintoro.
Pemilik usaha Rumah Kebun Manatek Collection
di Rumpin, Bogor – Jawa Barat – Indonesia.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *