
Sejarah Singkat Roket
Memasuki Roket Ilmiah
Sir Isaac Newton (1642-1727) di akhir abad ke-17, menorehkan dasar-dasar ilmiah peroketan modern. Ilmuwan besar Inggris ini memberikan pemahaman tentang gerak fisik menjadi tiga hukum ilmiah, yaitu Hukum Newton 1, 2, dan 3. Ketiga Hukum ini mampu menjelaskan bagaimana roket bekerja dan mengapa roket dapat bekerja di ruang hampa di antariksa. Hukum Newton segera mulai memiliki dampak praktis pada desain roket. Sekitar tahun 1720, seorang profesor Belanda, Willem Gravesande, membangun model mobil yang digerakkan oleh semburan uap. Demikian juga eksperimen roket di Jerman dan Rusia pun mulai dilakukan dengan roket bermassa lebih dari 45 kilogram. Bahkan beberapa dari roket ini mempunyai tenaga yang sangat kuat, semburan apinya mampu membuat lubang cukup dalam di tanah, sebelum roket meluncur.
Selama akhir abad ke-18 dan awal ke-19, roket banyak digunakan sebagai senjata perang. Keberhasilan serangan roket India terhadap Inggris pada tahun 1792 dan pada tahun 1799, telah menarik minat seorang ahli artileri, Kolonel William Congreve.
Congreve mulai merancang roket militer Inggris. Roket digunakan di kapal-kapal Inggris, sangat sukses dalam pertempuran, di antaranya untuk menyerang benteng McHenry Amerika Serikat dalam Perang tahun 1812. Pertempuran menggunakan roket ini mengilhami Francis Scott Key seorang pengacara sekaligus penulis di jaman itu. Dia menulis puisi “the rockets red glare (tatapan merah roket).”
Kata-kata dalam puisinya dimasukkan dalam puisiThe Star-Spangled Banner,
cikal bakal lagu kebangsaan Amerika Serikat, seperti di bawah ini.
[iklan]
The Star-Spangled Banner
Oh, say can you see by the dawn’s early light
What so proudly we hailed at the twilight’s last gleaming?
Whose broad stripes and bright stars through the perilous fight
O’er the ramparts we watched were so gallantly streaming?
And the rocket’s red glare, the bombs bursting in air,
Gave proof through the night that our flag was still there
Chorus
Oh, say does that star-spangled banner yet wave,
O’er the land of the free and the home of the brave?
On the shore, dimly seen through the mists of the deep,
Where the foe’s haughty host in dread silence reposes,
What is that which the breeze, o’er the towering steep,
As it fitfully blows, half conceals, half discloses?
Now it catches the gleam of the morning’s first beam
In full glory reflected now shines in the stream
Chorus
‘Tis the star-spangled banner! Oh long may it wave
O’er the land of the free and the home of the brave
And where is that band who so vauntingly swore
That the havoc of war and the battle’s confusion,
A home and a country should leave us no more!
Their blood has washed out of their foul footsteps’ pollution
No refuge could save the hireling and slave
From the terror of flight and the gloom of the grave
Chorus
And the star-spangled banner in triumph doth wave,
O’er the land of the free and the home of the brave
Oh! thus be it ever, when freemen shall stand
Between their loved home and the war’s desolation!
Bles’t with victory and peace, may the heav’n rescued land
Praise the Power that hath made and preserved us a nation
Then conquer we must, when our cause it is just,
And this be our motto: “In God is our trust.”
Chorus
And the star-spangled banner in triumph shall wave
O’er the land of the free and the home of the brave!
Terjemahan:
Panji Berhiaskan Bintang
Bait 1
Oh, katakan, dapatkah engkau lihat di waktu fajar,
Apa yang kami sambut dengan bangga saat dini hari?
Bintang terang dan jalur lebar, tatkala pertempuran sengit?
Di benteng yang kita lihat, berkibaran megah?
Dan kilauan merah roket, ledakan bom di udara,
Membuktikan sepanjang malam bahwa bendera kami masih di sana:
Refrein
Oh, katakan, apakah panji berhiaskan bintang itu masih berkibar
Di atas tanah kemerdekaan dan rumah para pemberani?
Bait 2
Di tepi laut, tampak secara suram lewat kabut dari kedalaman,
Di mana tuan rumah sombong musuh beristirahat dalam kebungkaman rasa takut,
Apa itu di mana angin sepoi-sepoi, melampaui curam yang tinggi
Dengan tak teraturnya bertiup, separuh menyembunyikan, separuh menyingkap
Sekarang melihat pancaran sinar pagi pertama
Dalam penuh kemuliaan memantul sekarang bersinar di sungai
Refrein
Itu adalah panji berhiaskan bintang! Semoga terus berkibar
Di atas tanah kemerdekaan dan rumah para pemberani
Bait 3
Dan di mana gerombolan itu yang sesumbar dengan sombong
bahwa kekacauan perang dan kebingungan pertempuran
Rumah dan negara sebaiknya tidak meninggalkan kami lebih banyak!
Darah mereka sudah bersih dari pencemaran langkah kotor mereka.
Tak ada tempat perlindungan bisa menyelamatkan orang sewaan dan budak
dari kengerian pelarian dan kesuraman kubur
Refrein
Dan panji berhiaskan bintang memang berkibar dalam kejayaan
Di atas tanah kemerdekaan dan rumah para pemberani
Bait 4
Oh! Dengan begitu biarlah selamanya, ketika orang merdeka akan berdiri
Di antara rumah mereka yang dicintai dan ketandusan perang!
Diberkahi dengan kemenangan dan perdamaian, moga-moga tanah yang diselamatkan surga
Memuji Kekuasaan yang Maha Membuat dan Memelihara untuk kami sebuah bangsa
Lalu kami harus menaklukkan, jika tujuan kami benar,
dan jadikanlah ini semboyan kami: “Kami percaya pada Tuhan.”
Refrein
Dan panji berhiaskan bintang akan berkibar dalam kejayaan
Di atas tanah kemerdekaan dan rumah para pemberani!
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/The_Star-Spangled_Banner
Sampai dengan masa roket karya Congreve, akurasi roket masih belum banyak meningkat dari sejak awal. Sifat roket perang yang menghancurkan bukanlah terletak pada akurasi atau kekuatan mereka, tetapi lebih pada jumlah roket. Selama pengepungan biasa, ribuan roket mungkin akan ditembakkan untuk penaklukan musuh.
Di seluruh dunia, peneliti roket bereksperimen dengan cara-cara untuk meningkatkan akurasi. William Hale, orang Inggris mengembangkan teknik yang disebut spin stabilization. Dalam metode ini, gas buang yang keluar mendorong baling-baling kecil di bagian bawah roket, menyebabkan baling baling berputar seperti peluru terbang. Variasi prinsip ini masih digunakan sampai sekarang.
Roket terus digunakan dengan sukses dalam pertempuran di seluruh benua Eropa. Namun, dalam perang dengan Prusia, brigade roket Austria berhadapan melawan senjata artileri yang baru dirancang. Meriam dengan laras panjang, siap melontarkan tembakan peledak menuju sasaran tembak. Meriam menjadi senjata perang yang paling efekltif di jamannya. Segera roket pun dialih gunakan menjadi peralatan damai.
Roket di Masa Modern
Pada tahun 1898, seorang guru sekolah Rusia, Konstantin Tsiolkovsky (1857-1935), mengusulkan gagasan eksplorasi ruang angkasa dengan roket.
Dalam sebuah laporan yang dia terbitkan pada tahun 1903, Tsiolkovsky menyarankan penggunaan propelan cair untuk roket agar bisa mencapai jangkauan yang lebih besar. Tsiolkovsky menyatakan bahwa kecepatan dan jangkauan roket hanya dibatasi oleh kecepatan gas buang yang keluar. Karena penelitian yang cermat, ide dan visinya yang hebat, Tsiolkovsky dikenal sebagai bapak astronotika modern.
Pada awal abad ke20, seorang Amerika, Robert H. Goddard (1882-1945), melakukan percobaan praktis dalam peroketan. Dia tertarik pada cara mencapai ketinggian yang lebih tinggi daripada yang mungkin dicapai oleh penerbangan balon. Dia menerbitkan pamflet pada tahun 1919 berjudul A Method of Reaching Altitude Extreme, untuk istilah saat ini, pamflet tersebut berisi analisis matematis tentang roket meteorologis.
Eksperimen paling awal Goddard adalah roket berbahan bakar padat. Pada tahun 1915, ia mulai mencoba berbagai jenis bahan bakar padat, Hal ini untuk mengetahui besarnya kecepatan gas buang yang terbakar. Pada saat mengerjakan roket berbahan bakar padat tersebut, Goddard menjadi yakin bahwa roket dapat didorong lebih baik dengan bahan bakar cair.Sebelumnya tidak ada yang pernah membangun roket propelan cair yang sukses. Sehingga proyek ini menjadi tugas yang jauh lebih sulit daripada membangun roket berbahan bakar padat.
Roket berbahan bakar cair bikinan Goddard membutuhkan tangki bahan bakar, oksigen, turbin, dan ruang bakar. Roket ini pertama kali meluncur sukses pada tanggal 16 Maret 1926. Didorong oleh oksigen dan bensin cair, roket ini pun terbang hanya selama dua setengah detik, naik 12,5 meter, dan mendarat 56 meter dari lokasi semula. Menurut standar sekarang, penerbangan itu tidak mengesankan, namun demikian seperti halnya penerbangan pesawat pertama oleh Wright bersaudara pada tahun 1903, roket berbahan bakar cair bikinan Goddard adalah cikal bakal era baru dalam penerbangan roket.
Eksperimen-eksperimen tingkat lanjut dalam roket-propelan cair pun berlangsung selama bertahun-tahun. Roketnya menjadi lebih besar dan terbang lebih tinggi. Goddard mengembangkan sistem giroskop sebagai pengontrol penerbangan dan kompartemen muatan instrumen ilmiah. Sistem roket berparasut digunakan untuk mengembalikan roket dan instrumen dengan aman. Goddard, atas prestasinya, telah disebut sebagai bapak peroketan modern.
Perintis besar ketiga bidang antariksa, Hermann Oberth (1894-1989) lahir pada 25 Juni 1894 di Hermannstadt, Transylvania, dan meninggal pada 28 Desember 1989 di Nuremberg, Jerman. Dia menerbitkan sebuah buku pada tahun1923 tentang perjalanan roket ke antariksa. Tulisan-tulisannya mampu menginspirasi munculnya masyarakat peroketan lingkup terbatas di seluruh dunia. Di Jerman, pembentukan satu masyarakat seperti itu, Verein fur Raumschiffahrt (Masyarakat untuk Perjalanan Antariksa), mengarah pada pengembangan roket V-2, yang digunakan melawan London selama Perang Dunia II. Pada tahun 1937, insinyur dan ilmuwan Jerman, termasuk Oberth, berkumpul di Peenemunde di tepi Laut Baltik. Di sana roket paling canggih pada masanya akan dibangun dan diterbangkan di bawah pimpinan Wernher von Braun.
Roket V-2 (di Jerman disebut A-4) masih kecil dibandingkan roket saat ini. Roket ini mempunyai gaya dorong besar melalui pembakaran campuran antara oksigen cair dan alkohol, dengan kapasitas sekitar satu ton setiap tujuh detik. Setelah diluncurkan, V-2 adalah senjata tangguh yang dapat menghancurkan sebuah kota, seluruhnya.
Untung bagi London dan pasukan Sekutu, V-2 terlambat dalam perang untuk mengubah hasilnya. Namun demikian, pada akhir perang, para ilmuwan dan insinyur roket Jerman telah meletakkan rencana untuk rudal canggih yang mampu menjangkau Samudra Atlantik dan mendarat di Amerika Serikat.
Dengan jatuhnya Jerman, banyak roket dan komponen V-2 yang tidak digunakan disita oleh tentara Sekutu. Banyak ilmuwan roket Jerman pergike Amerika Serikat. Yang lain ke Uni Soviet. Para ilmuwan Jerman, termasuk Wernher von Braun, kagum dengan kemajuan yang telah dibuat Goddard.
Baik Amerika Serikat dan Uni Soviet menyadari potensi peroketan sebagai senjata militer. Mereka pun memulai berbagai program eksperimental. Pada awalnya, Amerika Serikat mengerjakan programnya dengan roket-roket atmosfer, yang merupakan satu di antara ide awal Goddard. Kemudian, berbagai rudal balistik antar benua jarak menengah dan panjang dikembangkan. Masa ini menjadi titik awal dari program luar angkasa A.S. Beberapa Rudal seperti Redstone, Atlas, dan Titan akhirnya dijadikan peluncur untuk membawa astronot ke luar angkasa.
Pada tanggal 4 Oktober 1957, dunia tertegun oleh berita tentang satelit buatan, Sputnik I yang mengorbit Bumi, diluncurkan oleh Uni Soviet. Satelit ini adalah titik masuk pertama ke luar angkasa yang berhasil dalam perlombaan rancang bangun teknologi antariksa, antara kedua negara adidaya tersebut. Kurang dari sebulan kemudian, Soviet melakukan peluncuran satelit yang membawa seekor anjing bernama Laika. Anjing Laika bertahan di luar angkasa selama tujuh hari sebelum ditidurkan karena pasokan oksigen akan habis.
Beberapa bulan setelah Sputnik pertama, Amerika Serikat mengikuti Uni Soviet dengan satelitnya sendiri. Penjelajah I diluncurkan oleh Angkatan Darat AS pada tanggal 31 Januari 1958. Pada bulan Oktober tahun itu, Amerika Serikat secara resmi menyelenggarakan program luar angkasa dengan menciptakan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA).
NASA menjadi agen sipil dengan tujuan eksplorasi antariksa secara damai untuk kepentingan semua umat manusia.Segera, banyak orang dan mesin diluncurkan ke antariksa. Astronot mengorbit Bumi dan mendarat di Bulan.
Pesawat robot antariksa melakukan perjalanan ke planet-planet. Antariksa tiba-tiba dibuka untuk eksplorasi dan eksploitasi komersial. Satelit memungkinkan para ilmuwan untuk menyelidiki dunia lebih lanjut, memperkirakan cuaca, dan berkomunikasi secara instan di seluruh dunia. Seiring meningkatnya permintaan akan muatan yang lebih besar dan lebih berat, sejumlah besar roket yang kuat dan serbaguna harus dibangun.
Sejak awal penemuan dan eksperimen, roket telah berevolusi dari perangkat mesiu sederhana menjadi kendaraan raksasa yang mampu melakukan perjalanan ke antariksa. Akhirnya roket pun mampu digunakan untuk membuka misteri alam semesta untuk dieksplorasi langsung oleh umat manusia.
(catatan:narasiartikelditulisdariberbagaisumber,termasukWebNASA,terutamadi https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/TRC/Rockets/history_of_rockets.html./AB)