Sapardi Djoko Damono Tutup Usia, “Selamat Tinggal, Duka”

Dunia Kesusasteraan Indonesia kembali mendapat kabar duka. Sastrawan terkemuka Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono bin Mangun Sadyoko wafat hari ini, pukul 09. 17. WIB di Eka Hospital, BSD. Jenazah tiba dirumah duka pukul 13.43 dan langsung dimandikan. Rencananya, jenazah akan dikebumikan sore ini di Taman Pemakaman Giri Tama, Tonjong kabupaten Bogor.

[iklan]

Di rumah duka tampak banyak para petakziyah, di antaranya alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia-mantan mahasiswa-mahasiswa semasa almarhum mengajar-.

“Sudah dua tahun terakhir, Bapak (Sapardi) sering keluar-masuk rumah sakit,” ujar perwakilan dari kerabat Sapardi. “Beliau mulai dirawat di Eka Hospital sejak 8 Juli 2020 lalu,” imbuhnya.

Turut hadir di rumah duka, Ditjen Kebudayaan RI, Dr.Hilmar Farid, cerpenis Yanusha Nugroho, seniman teater Uki Bayu Sedjati, penyanyi musikalisasi puisi Reda Gaudiamo,  Bambang Budjono senirupawan, juga budayawan betawi Yahya Andi Saputra.

Reda Gaudiamo didampingi  kerabat dari almarhum mengimbau kepada para petakziyah agar tetap memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan. Mereka juga meminta maaf karena jumlah pelayat yang boleh turut mengikuti prosesi pemakaman dibatasi, berjumlah maksimal 15 pelayat.

Iring-iringan jenazah berangkat pukul 15.02 menuju pemakaman.

Selamat tinggal, duka ….

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *