Prof. Heri, begitulah orang orang di Pusat Teknologi Roket, LAPAN – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memanggil Ilmuwan sekaligus Ahli Peneliti Utama bidang Teknologi Propulsi Roket yang satu ini, bernama lengkap Prof. Dr. Heri Budi Wibowo.
Sehari hari lelaki lulusan S3 Universitas Gadjah mada ini sedang mengembangkan Propelan (bahan bakar roket) berenergi tinggi dan smokeless (tanpa asap) untuk Roket pertahanan RHan-122, Roket pertahanan RHan-450, dan Roket Sonda dua tingkat ketinggian 200 Km. Roket Sonda bisa digunakan untuk mengamati kondisi atmosfer.
Disamping mengembangkan propelan roket, Prof. Heri juga mengembangkan bahan baku untuk pembuatan propelan dan industrialisasinya, yaitu Ammonium Perklorat (AP), binder polimer (HTPB), dan smokeless powder. Bahan ammonium perklorat dibuat dari garam dapur. Binder polimer HTPB dibuat dari gas butadiene. smokeless powder adalah bahan peledak yang tidak sensitif.
Menurut Lelaki kelahiran Boyolali-Jawa Tengah ini bahwa sejak mulai bekerja menjadi Peneliti tahun 1994 di LAPAN-Bogor, sebagai Peneliti Pertama sampai berlanjut di BRIN pada saat ini tahun 2021, bahwa berkarir menjadi Peneliti mempunyai banyak daya tarik tersendiri, beberapa diantaranya adalah:
- Peneliti memiliki kebebasan melakukan penelitian sesuai fokus bidang keahlian yang tidak terikat ruang dan waktu. Peneliti dapat mengatur kegiatan sesuai dengan baban kerja masing-masing sesuai dengan Gaya kerja individu.
- Peneliti merupakan profesi karir yang hampir 100% tergantung dari individu masing-masing, tidak dipengaruhi oleh struktur atau budaya kerja kantoran.
- Peneliti dapat bekerja secara individu atau berkelompok. Peneliti dapat melakukan kegiatan sendirian untuk mencari suatu solusi masalah, tapi juga dapat berkontribusi dalam kelompok yang lebih besar, bahkan kelompok yang berbeda bidang kepakaran.
- Peneliti juga dapat bekerjasama dengan kelompok riset yang berbeda keahlian atau bahkan berbeda fungsional, misalkan bersama perekayasa, dosen, dan lain sebagainya.
Kinerja terbaik yang pernah dicapai oleh Prof. Heri adalah Pernah menjadi peneliti terbaik LAPAN tahun 1997, dilanjutkan mengembangkan Roket locon (local content) dengan bahan propelan hasil produksi sendiri (Ammonium perklorat) pada tahun 2007. Pada tahun tersebut sudah dibuat prototip fasilitas pembuatan bahan bakar roket berupa AP kapasitas 2 ton per tahun dan HTPB kapasitas 100 kg per tahun, untuk men-support roket karya anak bangsa.
Kehidupan sehari hari sebagai Peneliti bidang Teknologi Propulsi Roket seringkali dihabiskan di Laboratorium Propulsi Roket dengan ketelitian dan disiplin tingkat tinggi.
Hampir semuanya tidak boleh keliru, terutama ketika prosedur riset dan inovasi sedang dilaksanakan. Namun demikian sebagai masyarakat pada umumnya, Prof. Heri masih menyisakan sedikit waktunya untuk menikmati alam sekitar sebagai anugerah dari Sang Maha Pencipta Alam semesta. Adakalanya Prof. Heri langsung mendatangi tempat tempat yang masih alami di Rumpin-Bogor dan sekitarnya, atau pun di tempat lain.
Ketika kembali bekerja sebagai Peneliti, pikiran pun bertambah segar, dan bisa segera menekuni dunia riset dan inovasi atau yang sering juga dikenal sebagai kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapannya (Litbangjirap).
Program Litabangjirap yang pernah diikuti, antara lain adalah:
- Program pengembangan roket lokon (bahan bakar local produksi sendiri) dengan menggunakan bahan AP dan HTPB local. Bahan AP dibuat dari garam dapur.
- Program pengembangan roket pertahanan RHan-122B dengan propelan high density energy Isp240, yakni mengembangan roket pertahanan RHan-122B yang lebih jauh jarak jangkaunya dengan propelan yang memiliki densitas dan energy yang lebih tinggi yaitu varian Isp-240.
- Program pengembangan bahan HTPB. HTPB merupakan resin polimer sebagai bahan binder propelan roket. HTPB dibuat dari gas butadiene yang ada di Indonesia. Dengan adanya HTPB local maka diharapkan ketergantungan bahan baku propelan roket dapat diatasi.
Karya Tulis Ilmiah yang telah diterbitkan, contohnya antara lain:
- Current solid propellant research and development in Indonesia and its future direction, Journal of Physics: Conference Series, tahun 2018.
- Bulk Polymerization Kinetics of Hydroxy Terminated Polybutadiene and Toluene Diisocyanate with Infrared Spectroscopy, Indonesian Journal of Chemistry, tahun 2020.
Sedangkan seminar/Konferensi terkini yang pernah diikuti adalah:
- Seminar International Seminar of Aerospace Science and Technology (ISAST) tahun 2016 sampai dengan 2020.
- Seminar Nasional Iptek Penerbangan dan Antariksa (Siptekgan) tahun 2020.
Adapun cita-cita terbesarnya adalah ikut mewujudkan pabrik propelan di Indonesia untuk mendukung pengembangan roket dan munisi (peluru).
Dengan dibangunnya pabrik propelan dan bahan bakunya, maka kemandirian teknologi roket menjadi tercapai, baik untuk kepentingan sipil maupun pertahanan. (Liputan Kek Atek)