TIADA TEMPAT SELAIN DIRIMU
 
Pada relung yang lebih dalam dari palung
Pada kerendahan hati bernadi suci
Rindu-rindu dengarkan kata penyejuk
Sekian lama terlantar tak tersambut
Memuliakan asma seorang kekasih
Sandaran doa sandaran jiwa yang sepuh

Kemarau kebahagiaan telah tiba
Mana bungaku, bidadariku, malaikat pelipur lara?
Di sini kumembatu bersimbah hampa diduakan kesepian
Tersekat pekat tersesat dalam khayalan menanti datangnya embun hati
Sungguh amat rapuh semakin hina digilas waktu

Kutemukan diriku ternoda melihat berbagai macam keindahan
Sepanjang perjalanan begitu dusta mempersilahkan kepergian
Tiada kehidupan yang pantas kusesali
Namun tidak kali ini bila tanpamu.

SENYUM SEDAP JANJI MELARAT

Besok atau kemarin aktivitas sama saja
Cepat lambat pesan singkat kubawa
Satu kuambil yang kedua matamu
Wahai hantu-hantu jawaban

Kira-kira jamu atau malah hanya tamu
Mulutnya nyentrik seenaknya berjanji
Kasihan ini cintanya diketawakan speaker
Lagunya sedang bahagia kok hati masih terganggu

Waduh bagaimana mengapa kenapa ini
Bilang “aku juga sayang kamu” kok sambil mual
Jangan-jangan kamu mengandung kebohongan.

LENYAP

Kehilangan,
Kehilangan,
Kehilangan,

Bumi penuh daratan kesedihan
Segala penjuru mata angin kusaksikan tapakmu
Langit tak mau biru mentari tak lagi bersinar
Gelap gulita dendamku menjerit
Mana surga yang kurindukan!

Lihat aku di sini!
Bertapa malam doaku memutih
Luntur sampai bening terbilas air mata
Biadab tak mengubah apapun.

Okki Siolemba adalah seorang mahasiswa sekaligus penulis buku puisi “Rahasia Sunyi” yang kesehariannya menghabiskan waktu untuk belajar menemukan inovasi dan kreativitas baru.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *