Dasawarsa Mengisyaratkan Risalah

Bila kuceritakan segala hal tentangmu
Bibirku tak ‘kan berhenti berbicara
Satu hari pun tak cukup mendeskripsikanmu
Episode kan terus bertambah setiap waktu
Kata-kata yang terbilang gila
Semakin menjadi lebih gila
Sebagian larik puisi yang kubuat

Terinspirasi dari sepenggal kisah nyata
Runtunan peristiwa mengarah padamu
Merenungi sebuah arti pengharapan
Sepuluh tahun silam, pertemuan itu telah usai
Toko tempo gelato menjadi hal utama bagi kita
Sejuta kenangan tenggelam di sana
Menggali lubang ingatan

Merawatnya dengan sedemikian rupa
Rembulan sedang mengamati dari kejauhan
Menari-nari di angkasa
Bersenandung diantara ribuan bintang yang mengapitnya
Mengibarkan radius
Menyapa penghuni bumi
Tengah malam menyulam lengkungan dahana

Ketapang, 12 Juni 2024

Keajaiban Melantarkan Magis

Tirta amarta mengasingkan diri
Mengabdi pada para leluhur
Merenggangi korelasi
Tekanan memuncaki daftar pertama

Beraksi, memperagakan pergelaran
Semburan minyak tanah berhamburan keluar
Elemen api menghanguskan sebatang kayu
Sapu terbang menuntun adimarga

Karpet ajaib membawa pulang kemenangan
Mengudara di atas awan
Panorama melukiskan keelokan negeri
Teriknya matahari mengakhiri perjalanan ini

Momentum termaktub potret langit
Detak arloji mengusik kedamaian
Menggurutu kesal
Pemegang segel cakra mengucapkan selamat tinggal

Ketapang, 12 Juni 2024

Master Joker

Jubah hitam menyesuaikan diri senada dengan sepatu bot
Topeng joker dengan mata yang kendur
Kumis yang melintang di atas dan bawah mulutnya
Hidung yang sedikit bengkak menghunjam pecahan kaca

Kalung berantai melingkar indah di tulang selangka
Kartu poker berjajar sambung menyambung
Menyusun kata menjadi berangkai-rangkai
Huruf a sampai z tak ada yang tertinggal satu pun

Menggoreskan pensil yang setengah tumpul di bagian ujungnya
Gerakan tangan dituntun untuk memperagakan musik yang menyerupai bentuk tubuh manusia
Lantai kayu mengeluarkan bunyi berderit
Pukulan kapak maut memisahkan rentetan senapan

Melempar tong sampah ke tengah kolam
Tertawa jahat akan kebebasan yang mengitari titik awal
Tendangan bebas melayangkan kursi ke tempat yang sangat jauh dari asalnya
Cambukan sabuk pinggang menjadi salah satu kebisingan di rumah tua

Ketapang, 24 Agustus 2024

Amanda Amalia Putri, lahir di Banyuwangi, 28 Februari 2004. Mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya termuat di media online. Beberapa puisinya termuat dalam buku antologi bersama antara lain: Pengembara Rindu(2020), Senandung Bait Cinta Pertama(2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu (2023), Rahasia Hati Yang Tak Pernah Terucap (2023), Simpul Rasa (2023), dan Aku di Garis Penantian (2024).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *