Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Tradisi » Permainan Keripik Jengkol
    Tradisi

    Permainan Keripik Jengkol

    17 Februari 2020Updated:31 Januari 2021Tidak ada komentar3 Mins Read7,106 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Permainan Keripik Jengkol

    Keripik Jengkol adalah jenis permainan tradisi anak Betawi di jaman dahulu yang sekarang ini nyaris sudah tak dikenal lagi oleh anak-anak di Betawi atau Jakarta. Permainan Keripik Jengkol ini merupakan permainan tanpa alat yang bisa dimainkan oleh 3-4 orang anak lelaki atau perempuan. Sifat permainan adalah hiburan, di mana anak-anak yang bermain saling adu kekuatan dan ketangkasan dengan saling mengkaitkan satu kakinya menjadi satu dengan cara tertentu. Setelah kaki para pemain saling terkait, lalu mereka saling Tarik menarik kaki dengan diiringi nyanyian satu nyanyian yang syairnya diulang-ulang seperti berikut ini: Keripik jengkol gado-gado lontong.

    Dalam permainan Keripik Jengkol ini tak ada yang menang tak ada kalah. Adapun cara bermain Keripik Jengkol dibagi menjadi 3 tahap dengan urutan sebagai berikut:

    [iklan]

    Tahap 1
    Seluruh pemain saling berhadapan membentuk lingkaran sembari berpegangan tangan, lihat Gambar 1.

    Gambar 1: Berhadapan saling pegang tangan

    Tahap 2
    Selanjutnya, tanpa melepaskan tangan, salah seorang pemain merunduk melewati dua tangan pemain yang diangkat ke atas. Posisi seluruh pemain kini saling membelakangi. Lihat Gambar 2.

    Gambar 2: Posisi saing membelakangi

    Tahap 3
    Salah seorang pemain meletakan kaki kanannya di atas dua tangan temannya yang masih saling berpegangan dan sudah direndahkan/diturunkan kembali ketika posisi mereka berbalik saling membelakangi. Setelah kaki kanan salah satu pemain menumpang di antara dua tangan, pemain yang kedua menumpangkan kaki kanan di atas kaki temannya, disusul kemudian oleh pemain berikutnya yang dengan cara tertentu mengkait kedua kaki tertentu dengan kaki kanannya. Lihat Gambar 3.

    Gambar 3: Kaki saling terkait tangan dilepas

    Setelah kaki saling terkait dan pegangan tangan dilepaskan, permainan Keripik Jengkol segera dimulai. Seluruh pemain, sembari bertepuk tangan, menyanyikan lagu yang syairnya terus diulang-ulang: “Keripik jengkol, gado-gado lontong”. Dengan satu kaki masing-masing pemain berjingkrak-jingkrak menarik satu kaki mereka yang saling terkait. Pemain yang bertahan tak sampai terjatuh dinyatakan sebagai pemenangnya.

    Menurut Dr. Tuti Tarwiyah S, M.Si dalam bukunya Maen Yook (Permainan Anak Betawi yang Menggunakan Nyanyian), Permainan Keripik Jengkol ini punya dampak yang yang cukup positif dalam hal menumbuh kembangkan kecerdasan anak yang meliputi:

    1. Kecerdasan bermusik yang terbentuk melalui melodi lagu dan sinkronisasi gerakan melompat-lompat.
    2. Kecerdasan berbahasa melalui lantunan dan penciptaan secara spontan dari syair lagu.
    3. Kecerdasan Inter Personal dalam interaksi antar pemain dalam permainan yang mereka mainkan.
    4. Kecerdasan Intra Personal ketika masing-masing pemain berusaha bertahan untuk menjaga agar permainan terus berlangsung. Melalui syair yang dinyanyikan secara berulang-ulang, hal ini merupakan tambahan pengetahuan bagi anak akan nama makanan dan masakan.
    5. Kecerdasan Logis Matematik, tercipta melalui pemahaman jalinan kaki yang saling terkait dari semua peserta permainan.
    6. Kecerdasan Spasial, tumbuh ketika para pemain membuat jalinan kaki untuk saling kait mengait.
    7. Kecerdasan Body Kinestik, terlatih melalui gerakan bertahan dengan satu kaki, melompat dengan satu kaki sambal bertepuk tangan dan menyanyi.
    8. Kecerdasan Natural melalui aktifitas yang menyenangkan membuat anak-anak jadi suka bermain, suka musik, dan mengenal nama makan daerah, Lontong dan Jengkol yang berasal dari tanaman.

    (AY)

    permainan anak tradisi permainan anak zaman dulu permainan tradisional
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleSajak Sewenang-wenang
    Next Article Peluang Bisnis IT

    Postingan Terkait

    Tradisi Potong Jari, Papua

    17 Mei 2024

    Tradisi dan Riwayat Ketupat

    25 April 2024

    Perayaan Cap Go Meh

    7 Maret 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202521 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 20259 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 20258 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.