Lopis Syawal

Gema takbir masih menyeriuk
Beradu dengan bising suara petasan
Langit yang penuh dengan gelembung hitam
Menjadikan hiasan yang cukup menawan

Lopis raksasa khas Pekalongan
Terbuat dari ketan
Mempunyai makna persatuan
Warna putih melambangkan kesucian

Balutan bungkus hijau
Melambangkan Islam yang damai
Tali serat pelepah yang menghias
Melambangkan sebuah kekuatan

Lopis raksasa khas Pekalongan
Hadirmu membawa keramaian
Memancing orang-orang yang penasaran
Melihat lopis raksasa yang menawan

Ya…. itulah Pekalongan
Kota yang dijuluki dengan kota santri
Serta terkenal sebagai kota batik
Yang tersimpan tradisi unik serta menarik


Nyadran

Laut yang terbentang luas
Menjadi kesenangan tersendiri
Tuk upacara adat masyarakat pesisir pantai
Sebagai simbul adanya rasa syukur kami

Kami hidup hanya mengandalkanmu
Jerih payah dan usaha kan sia-sia
Jikalau kau tak memberikan ketenangan dalam ombakmu
Keberadaan ikan yang serentak lompat-lompat
Membangkitkan semangat bagi kami para nelayan

Ayam, kepala kerbau, macam-macam bunga dan sebagainya
Sebagai pernak-pernik dalam upacara nyadran
Mengandung makna disetiap pernak-perniknya
Kami selalu membawanya tanpa terkecuali

Arak-arakan menelusuri jalan
Dengan mengenakan pakaian adat
Tak terkecuali bunga desa dengan polesan diwajahnya
Diikuti para pelandang yang juga cantik menawan

Gulungan ombak mulai terlihat
Bisikan angin mulai terdengar
Pertanda kami telah menginjakkan pantai
Kapal pun telah terpapar di atas ombak
Kini saatnya kami mengirim sesaji
Tuk dihanyutkan dalam bentangan air
Simbol syukur kami atas selamat dalam mencari ikan di laut


Krong Bade

Negeriku….. Indonesia
Negeriku yang kaya akan budaya dan beragam flora fauna
Menyadarkanku dari lamunan indahnya Negara tetangga
Terbius akan keindahan Negara modern bak mempesona
Oh ternyata…. Negerikulah yang enak dipandang mata

Di ujung barat terdapat adat yang memikat
Berkumpulnya masyarakat yang dikenal taat
Mengingatkan tsunami yang dahsyat
Menghancurkan keindahan dengan ombak yang kuat

Provinsi yang dikenal dengan serambi mekkah
Tak hanya alamnya saja yang indah
Namun, terdapat bangunan yang elok nan megah
Krong bade namanya

Hunian berpanggung agar terhindar dari marabahaya
Bangunan berbentuk persegi panjang dengan ukiran sebagai penentu kasta
Berjumlah ganjil anak tangganya menjadikan simbol religius sukunya
Pintu yang rendah sebagai tanda penghormatan
Berlangit atap dengan daun rumbia
Ingin rasanya mengunjunginya

Decak kagum tari dengan kekompakan
Warna-warni warna penuh keceriaan
Gerakan dan lantunan syair  menyampaikan pesan
Begituah tarian saman

Ya…. itulah Negeriku di ujung barat
Sudah banyak harapan yang diinginkan
Dari kenangan lalu yang menyedihkan
Terbangun kembali dengan menawan
Oh, sungguh indah bukan

Della Rahmadita, lahir di Pekalongan 13 April 2001. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ia saat ini tinggal di Wiradesa, Pekalongan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *