Mengenal Puisi Akrostik

Ternyata ada cara yang gampang bagi para pemula yang ingin belajar menulis puisi. Sebenarnya sih memang nggak ada teori khusus untuk membuat puisi, seperti halnya teori membuat kue donat. Puisi puisi itu tercipta bukan dari bangku akademis tapi dari sebuah proses.

Secara sederhana Puisi adalah curahan hati yang dirangkai melalui kata-kata sedemikan rupa sehingga terasa nilai estetika dari curahan hati tersebut. Puisi adalah sebuah upacara bahasa yang memberi kebebasan ruang kepada kita untuk bermain dengan kata-kata. Karena itu pendekatan yang paling gampang untuk menulis puisi adalah melalui pendekatan Puisi Akrostik.

[iklan]

Akrostik aslinya dari bahasa Yunani, Akrostichis.
Artinya adalah: Sajak yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris.

Yang paling penting dalam membuat Puisi Akrostik adalah : mengait-ngaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita sampaikan . Puisi ini bisa kita gunakan sebagai latihan menulis puisi sambil belajar memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan.

Berikut adalah contoh dari Puisi Akrostik yang ditulis oleh siswi Madrasah Aliyah dari Ponpes Roudlotut Tauhid, Rumpin Tangerang. Puisi ditulis berdasarkan nama mereka masing-masing yang themanya adalah cita-cita. Mereka adalah bagian dari siswa peserta didik literasi yang diselenggarakan oleh Tim Mbludus Akademi dalam rangka menanamkan cinta literasi keliling pondok pesantren di Tangerang dan sekitarnya.

1.
Semua yang telah kulalui bukanlah hal sia-sia
Harapan hidupku bukanlah biasa
Impianku adalah
Berdoa pada Tuhan sudah tertanam dalam jiwa
Akhir dari semua penantianku semoga bahagia

Shiba Sabila

2.
Hal yang selalu aku harapkan menjadi nyata, yaitu
Ingin bisa menguasai berbagai Bahasa di seluruh dunia, namun
Keinginanku yang paling sederhana saat ini, yaitu
Membahagiakan kedua orang tua, dan menjadi
Anak yang bisa mengangkat derajat orang tua dengan menjadi anak solehah
Hanya sesederhana itu namun aku ingin

Hikmah

3.
Seonggok harap yang kian membuncah
Hingga dalam tiap lantunan di larut malam
Emosi serta rasa yang tercampur di dalamnya
Ingin diserukan nan enggan diketahui
Lama benak bertanya kapan terwujudnya?
Andai menembus langit, moga ia terdengar sang Illahi

Catatan: semoga saya bisa menjadi do’a yang kian terwujud seperti artinya

Sheila

4.

Cita-citaku… suatu impian
Y
ang kuinginkan
N
anti kelak
D
iberi kemudahan
I
llahi ta’ala

Andai ku bisa
U
ntuk mengejar
L
alu kugapai
I
ndahnya ciptaanmu
A
llah ta’ala

Cyndi Aulia

5.

Terus kukejar apa yang selalu ku inginkan dalam angan
A
pa pun rintangannya akan kucoba untuk lawan
R
elawan itulah cita-cita yang kuimpikan
I
nginku meraihnya walaupun aku tahu banyak tantangan yang menghadang
S
elama aku mampu, aku akan terus berjuang
A
pa pun hasilnya, akan ku terima dengan hati yang lapang

Tarisa

6.
Cintaku jatuh entah di mana
Ini bikin aku bingung
Namun aku yakin
Tadi malam selepas hujan
Aku meletakkannya di beranda hatimu

Cinta

Nah, gampang kan bikin puisi akrostik?
Puisi ini memang cenderung lebih gampang bikinnya. Soalnya ide gampang dicari melalui huruf awal dari setiap baris yang sudah kita dapatkan. Tinggal bagaimana kita menyusun dua kata atau lebih, atau kalimat yang pas dengan apa yang kita mau.

Selamat mencoba.
(AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *