Artikel ini merupakan catatan berserakan penulis yang pernah diunggah ke medsos, kemudian dikumpulkan menjadi satu rangkaian tulisan tentang pengalaman dan pemikiran bagaimana usaha melahirkan gagasan besar, baik berdasarkan pengalaman pribadi penulis, rekan-rekan di mbludus.com maupun tulisan dari berbagai sumber. Selamat menikmati dari satu catatan ke catatan berikutnya. Silakan.

Catatan 01

Berawal dari bulan Ramadan 1442 H / 2019 di antara ratusan harapan, ada harapan agar keluarga besar Dapoer Sastra Tjisaoek (DST) menjadi tempat lahirnya gagasan-gagasan besar, meski sebegitu tidak masuk akalnya. Gagasan besar tidak harus segera dapat dieksekusi menjadi kerja nyata, apalagi terburu-buru minta diwujudkan dalam kehidupan hari-hari. Saat itu hanya bisa berharap bahwa gagasan itu sampai di tangan orang yang tepat, dan gagasan besar pun bisa direalisasikan menjadi tindakan nyata, sambil terus tetap fokus berusaha melahirkan gagasan besar berikutnya.

Bagaimana Gagasan besar bisa dilahirkan? Kaidah umum berlaku: Orang besar hanya dilahirkan oleh orang besar juga.

Kabar baiknya bahwa besar tidaknya seseorang bisa dilihat dari kebiasaan pada: fikir, sikap, tindakan, kebiasaan hari hari, dan karakternya.

Catatan 02

Di bulan Ramadan di antara ribuan perenungan untuk kembali mencapai taqwa adalah meraih tanda sebagai orang taqwa. Satu contoh tanda orang taqwa adalah beriman pada yang ghoib. Gagasan sejatinya termasuk mahluk ghoib. Sebab bermula tidak terindra, kemudian berkelebat di hati dan pikiran. Setelah itu dilahirkan dalam tulisan, kata-kata atau pun simbol-simbol komunikasi yang lain, barulah gagasan itu bisa di indra oleh orang lain, dan tidak lagi menjadi mahluk ghoib.

Gagasan yang dapat di indra inilah seringkali membuat para penggagas ketar-ketir sambil menunggu reaksi orang lain. Reaksi terhadap gagasan bisa menyebabkan sang penggagas naik percaya dirinya, bisa juga justru malah nyungsep tak berani lagi berfikir tentang gagasan apalagi menyampaikannya, berfikir pun tidak. Akhirnya pasif pasrah, gimana anda sajalah.

Catatan 03

Bagi beberapa orang, terutama bagi penulis, DST itu semacam perahu kehidupan, sedangkan web mbludus.com adalah lampu mercusuarnya. Seorang Pelaut tidak akan pernah berlabuh kecuali ketika bisa memantau lampu mercusuar, dari mana datangnya pindai-pindai cahaya yang menghampiri di tengah samudra, ketika Pelaut bersama perahunya terombang-ambing ombak dan diterpa badai.

Dari arah cahaya lampu mercusuarlah tujuan pelaut akan berlabuh. Cahaya itu membimbingnya agar selalu kembali ke pantai impian tempat awal mula niat berangkat melaut dan menjelajahi pahit getir, susah senang serta berbagai macam pelangi pengalaman dalam kehidupan dunia nyata sehari-hari.

Melalui perahu DST dan lampu mercusuar web mbludus.com diharapkan bisa melahirkan impian orang-orang lokal berkualitas global, orang biasa-biasa saja menjadi berkualitas luar biasa, mempunyai kekuatan untuk menjalankan dan mewujud nyatakan menjadi kenyataan sehari-hari.

Apa pun latar belakang kita, kita tetap bisa mbludus menembus dinding-dinding yang paling tebal dan paling sangar sekali pun. Mbludus berarti bisa masuk ke kualitas kehidupan yang lebih baik, tanpa melalui jalur formal. Gagasan besar akan lahir di kemudian hari.

Catatan 04

Dalam banyak peristiwa suami kadang bilang: saya membantu istri mencuci puring, atau istri bilang: saya membantu suami mencari duit.

Padahal mereka hidup di dalam rumah yang sama. Akan menjadi menarik jika ditingkatkan di dalam pikiran bahwa mereka bukan pembantu satu sama lain. Mereka adalah mitra seiring seperjalanan dalam giat ibadah yang paling lama dan panjang sampai meninggal dunia, insya Alloh.

Besar harapan kita semua, bahwa di Keluarga Besar DST dan mbludus.com termasuk di mbluduser yakni pegiat jurnal online mbludus.com mulai dari pembaca, penulis, kontributor, dan tim redaksi satu sama lain mempunyai semangat hubungan kemitraan, bukan hanya sebagai pembantu yang melayani si boss.

Mitra mempunyai kedudukan peran yang sama, sama sama berjuang mewujudkan impian bersama maupun impian individu masing masing. Ibarat suami, dia rela mencuci piring, bukan untuk membantu istri, tetapi dia menjadi mitra, sama sama berperan untuk menjaga kebersihan dan mewujudkan rasa nyaman, aman dan terjamin keselamatan. Seperti itulah metaforanya, yang pada ujungnya semua orang merasa dipentingkan, semua dihargai sekecil apa pun peran sertanya. Tidak ada yang ditinggalkan, semua berperan menjadi mitra yang setara.

Kita semua adalah mitra dalam perjuangan mewujudkan mimpi-mimpi kehidupan. Impian yang senantiasa bertumbuh seiring dengan perjalanan waktu dan kedewasaan seluruh anggota DST dan atau mbludus.com. Insya Alloh.

Catatan 05

Tahukah kita bahwa ibadah paling lama adalah berkeluarga suami istri, beranak-pinak sampai bercucu cicit hingga meninggal dunia.

Kabar baiknya komunitas DST sudah lebih sepuluh tahun perjalanan sejak 2010 di Tangerang Serumpun. Dan kini kita mempunyai tambahan berkah saluran beramal sholeh di Mbludus Grup. Satu persatu dijalani untuk meraih mimpi bersama dan mimpi kita masing-masing. Terbayangkan Grup Bisnis Mbludus Group ini akan berumur panjang dengan segala dinamikanya, seperti perusahaan multi nasional semacam Boeing, Airbus, Times, Honda, dan Mac Donald Douglass. Group Bisnis mereka seolah langgeng sampai ke anak cucu dan cicit. Betapa pahala amal sholeh kita akan terus mengalir ketika seratus tahun lagi nama kita masih disebut oleh anak cucu cicit bahkan jutaan orang terinspirasi gara gara langkah kita yang nekat sepakat melahirkan Mbludus grup.

Bukan langkah hebat yang kami punya. Bukan juga modal kuat yang kami punya. Bukan pula doa doa keramat yang kami punya. Hanya nekat, nekaj, nekaz, betapa saking nekatnya kita.  

Catatan 06

Dalam Mbludus itu sejatinya ada semangat simplify your life. Menyederhanakan hidup, tetapi bukan berarti prosesnya begitu sederhana. Prosesnya seringkali lebih rumit dari pada tampilan hasil yang didapatkan. Terutama bagi pengguna hasil, memang kudu tampak sederhana dan memang sederhana. Namun untuk menghasilkan yang sederhana itu perlu proses panjang dan rumit.

Di antara tugas mbluduser adalah menghasilkan kesederhanaan bagi pengguna karya mbluduser, mereka tinggal mbludus saja. Boleh dibilang giat mbludus ini ibarat hikmah pencerahan Lailatul Qodar. Kerja ibadah yang seharusnya ditempuh selama 1000 bulan, seorang mbluduser akan berusaha cerdas, keras, dan konsisten meningkat, agar bisa dikerjakan, cukup waktunya semalam saja. Berarti untuk memenuhi hal ini diperlukan kajian dan praktek strategik yang melibatkan dan tidak terbatas pada: kerja pikiran, amalan praktek, perasaan hati nurani dan hati sanubari. Sekali lagi sejatinya mbludus itu bukan kerja sepele, tetapi hanya orang-orang nekat dan berpikir hebatlah yang tetap nekat menempuh jalan mbludus. Semoga kita sebagai mbluduser, benar benar mbludus dan tambah berkah. Aamiin.

Catatan 07

mbludus.com bukanlah Pekerjaan. mbludus.com adalah Bisnis.

Manajamen Jurnal Online tidaklah mudah, bahkan memerlukan anggaran milyaran rupiah dengan puluhan karyawan. Selalu diperlukan pikiran ekstra untuk mengelola bisnis semacam ini. Ada juga yang dikerjakan oleh satu dua orang secara part timer dengan komitmen masing-masing terus menerus tiada henti.

Pada umumnya pengelola Jurnal Online mempunyai latar belakang berbeda, impian berbeda, meskipun ada irisan tujuan yang sama. Tetapi masing masing mempunyai fokus pada rubrik yang berbeda dengan segala kesibukan yang mendera sehari hari.

Bagaimana menjaga komitmen untuk mengelola konsistensi tayangan rubrik, menerima iklan, mengelola artikel masuk dan manajemen kurasi, memantau dan memilih berita-berita terkini, serta mengelola website. Pada ujungnya akan berakhir selayaknya kerja penuh waktu, dan bisa mengubah keadaan yang tadinya berniat bisnis, mendadak menjadi semacam Pekerjaan.

Bagaimana Solusinya?

Catatan 08

mbludus.com bukanlah Pekerjaan. mbludus.com adalah Bisnis. Ya, terus bagaimana meluangkan waktu agar Business is business bukan lagi menjadi pekerjaan? Terus apa bedanya Pekerjaan dan Bisnis?

Okey, youk… kita belajar.

Setiap pekerjaan pasti ada Bossnya, apa pun jenis Pekerjaan: Karyawan, Guru, Dosen, Polisi, Tentara, ASN, Direktur, Manajer, Presiden Direktur, Wartawan, Editor, Redaktur, dan Supervisor. Rata rata mereka berpendapatan tetap, dan pendapat pun kadang kelebihan. Memang Pendapatan tidak selalu lebih besar dari pada Pendapat. Jika pun ingin pendapatan naik, bisa menghadap ke atasan, dan kira kira dijawab:

“Saya juga ingin Gaji naik. Sabar ya…”

Kabar baiknya, bagi yang punya pekerjaan, sepertinya gaji sudah pasti, tinggal bagaimana mengatur pengeluaran sehari-hari setelah gajian.

Kenapa pengeluaran perlu diatur? Kata pemain bisnis: “Sebab Pemasukan tidak bisa diatur.” Nah… di sinilah peluang mbludus.com bisa dimulai.

Catatan 09

Bagaimana mbludus berproses? Inilah peluang mbludus dalam mendatangkan tambahan berkah: keajaiban! Insya Alloh di antara kita sebagai mbluduser ada yang sudah mulai didatangi berkah, dan syukurlah jika semuanya sudah mendapat tambahan berkah setelah bergiat di mbludus.

Kebersamaan itulah kuncinya. Kebersamaan mampu mengubah pekerjaan rutin yang membosankan menjadi semacam perjuangan maupun bisnis yang penuh inovatif kreatif tanpa pernah merasa menjadi primitif, tahu tahu besar dan barokah.

Mari kita lihat beberapa sukses cerita berkah berjamaah, kebersamaan. Sebut saja bagaimana Nabi Yusuf AS berteman dengan sesama rekan di penjara. Nabi Yusuf AS tidak pernah tahu kapan bisa keluar dari penjara, sampai saat temannya habis masa tahanan, dan bebas keluar penjara.

Ketika Raja mengumumkan mencari tahu apa takwil mimpi Raja. Teman Nabi Yusuf AS tersebut menghadap Raja dan melaporkan bahwa Nabi Yusuf bisa mentakwil mimpi. Sebab tatkala masih menjadi tahanan, mimpinya ditakwil oleh Nabi Yusuf AS dan menjadi kenyataan. Nabi Yusuf pun dipanggil Raja. Itulah awal karir Nabi Yusuf AS sampai mengantarkannya menjadi orang yang berkedudukan tinggi. Subhanalloh.

Sebut juga bagaimana Nabi Musa AS bersama pengikutnya, berlari dan terus berlari tanpa pernah berhenti, tanpa pernah berpisah, selalu bersama, mereka diburu oleh Firaun dan Tentaranya. Tatkala tidak ada lagi tempat berlari: maju dihadang lautan, mundur pasukan Firaun sudah di depan mata.

Ketika itulah keajaiban terjadi. Berkah ijin Alloh SWT tongkat Nabi Musa AS bisa membelah lautan menjadi jalan darat untuk terus berlari, selamat dari kejaran Firaun bersama pasukannya. Padahal tongkat itu selalu dibawa ke mana pun, tetapi Nabi Musa AS tidak pernah tahu bahwa tongkatnya bisa membelah lautan. Insya Alloh, satu di antaranya karena dia konsisten selalu setia bersama pengikutnya, keajaiban pun datang.

Kisah nyata di Republik kita. Indonesia mungkin bisa jadi tidak pernah ada sampai orang muda bernama Soegondo Djojopoespito bersama Pemuda-pemuda dari berbagai perkumpulan berkonggres dan melahirkan Soempah Pemuda di tahun 1928. Hanya butuh waktu 17 tahun setelah itu, tahun 1945 Indonesia merdeka. Berkah kebersamaan.

Di dunia bisnis tentu kita kenal Starbucks kedai kopi yang sangat terkenal. Berkah tiga sahabat penyuka kopi: Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker. Mereka mendirikan kedai kecil semacam warung kopi tempat nongkrong teman-teman dan tetangganya sambil ngopi bareng. Kebersamaan usaha terus berlanjut bertahun-tahun akhirnya mengantarkan Kedai kopi Starbucks yang semula hanya warung lokal di seputar pasar rakyat di tepian pantai kota Seattle-WA, USA, menjadi bisnis raksasa tingkat dunia, bisnis kedai kopi. Orang lokal menjadi berkualitas Global. Subhanalloh.

Ada lagi lima sekawan: Elon Musk, Martin Eberhard, Marc Tarpenning, JB Straubel dan Ian Wright. Kebersamaan mereka menjadi kabar gembira di satu sisi, dan kabar buruk bagi sisi yang lain. Sebab karya mereka sudah mulai masuk pasar: semua serba listrik. Merekalah pendiri usaha pabrik TESLA. Motor listrik, mobil listrik, Genteng penghasil listrik. Usahanya ini bisa menjadi ancaman bagi industri bahan bakar, mesin otomotif, dan tentu saja bisnis jaringan listrik. Industri listrik semacam PLN pun berpotensi berkurang pelanggannya. Bagi pecinta go green teknologi ramah lingkungan, hal ini bisa menjadi kabar gembira: murah, canggih, polusi udara dan polusi suara terkurangi.

Catatan 10

Seperti apa sih Gagasan Besar? Sejatinya besar kecilnya gagasan bukan semata tergantung pada gagasan itu sendiri, tetapi lebih kepada bagaimana: Niat, Pikiran. Sikap, Tindakan. Kebiasaan, dan Karakter dari Si pemilik gagasan. Semisal gagasan yang tercetus hanya sambil lalu, boleh jadi akan menjadi sebuah pangkal dari lahirnya karya-karya besar, tersebab Si Penggagas benar benar rela berkorban demi terwujudnya gagasan menjadi sebuah Niat, Pikiran, Sikap, Tindakan, Kebiasaan dan Karakter yang berfokus untuk menjadikan gagasannya mewujud nyata dalam praktek sehari hari, dan berusaha agar berhasil dihadirkan di kehidupan nyata.

Sedangkan Gagasan hebat hasil pikir yang mendalam bisa jadi ujung ujungnya hanyalah berupa sebuah kenangan, sambil sesekali berkata: “Dulu di pikiran saya, juga punya Gagasan seperti itu”.

Hanya Gagasan saja, tak pernah dipraktekkan. Gagasan tinggal hanya gagasan. Ya, tidak apa apa sih, dari pada tidak punya Gagasan sama sekali.

Catatan 11

Ada yang bilang:

Manusia tidak makan tidak minum sampai 20 hari, masih bisa bertahan hidup, bahkan mungkin bisa lebih. Tetapi manusia tanpa harapan, hampir dipastikan tidak akan pernah bisa bertahan hidup.

Segila-gila manusia biasanya masih punya harapan untuk mengikuti naluri : makan, minum, istirahat, dan tidur, kemudian bangun. Harapan akan mampu menjadi pemantik minimal untuk bertahan hidup, syukur syukur bisa untuk berusaha mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Harapan yang terlalu lebih besar dari pada kenyataan, akan menimbulkan masalah. Hubungan antara Masalah, Harapan, dan Kenyataan dapat dirumuskan seperti ini:

Masalah = Harapan – Kenyataan

Jika Harapan lebih besar daripada Kenyataan, maka Nilai Masalahnya menjadi Positif, artinya Positif bermasalah. Solusinya adalah Perbesar Kenyataan, sehingga Masalah menjadi Negatif artinya Masalahnya Negatif, alias tidak ada Masalah.

Catatan 12

Banyak orang besar bercerita tentang kebesarannya:  Bagaimana dia menjadi orang besar. Teori-teori pun dirangkai, berbagai pengalaman juga disampaikan. Pendengar ada yang terkesima, ada yang menyimak, ada yang bertanya-tanya, ada juga yang tidak percaya. Seandainya ceritanya benar, jika dipraktekkan oleh orang lain, bisakah akan sesukses si pencerita yang orang besar tersebut, atau justru berpotensi menjadi pesaing bagi si pencerita. Contoh: Jika si orang besar ini seorang pengusaha makanan, akankah bersedia berbagi: resep makanan, strategi pemasaran, dan distribusi usaha?

Jika orang besar ini Penulis hebat, bersediakah berbagi kiat menulis, dan ikut melahirkan Penulis-penulis hebat, yang ujung ujungnya bisa menjadi pesaing dalam mendapatkan pembaca setia?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang kadang muncul ketika mendengar atau pun membaca kiat-kiat sukses yang ditulis langsung oleh si orang besar. Tetapi jika kiatnya ditulis oleh seorang motivator murni, timbul juga tanya: Kenapa berani menyampaikan, padahal dia sendiri tidak pernah melakukan? Hanya dari baca buku, mendengar cerita orang lain, kemudian disampaikan ke pemirsa atau pun ke pembaca.

Terus gimana dong? Bagi pengunduh gagasan, sejatinya dari mana pun cerita dan apa pun peristiwanya, semua bisa menjadi sumber inspirasi gagasan yang bisa dipikirkan, ditulis, atau ditindaklanjuti dalam kerja nyata dan hasil yang menjanjikan. Sebab masih berupa gagasan, hasilnya pun baru berupa harapan yang menjanjikan. Buka mata, buka telinga, buka pikiran jika ada peristiwa yang sudi mampir.

Catatan 13

Mirip mahluk hidup, sebelum lahir pastilah mengalami perkawinan dari induknya kemudian hamil dan lahir. Begitu juga gagasan. Orang tua gagasan adalah pikiran dan perasaan. Perkawinan antara pikiran dan perasaan bisa menyebabkan kehamilan yang menyediakan embrio gagasan. Kehamilan ini ditandai dengan berkecamuknya pikiran dan perasaan, yang kadang kala bisa keceplosan dalam bentuk suara omongan atau tulisan konsep capaian maupun dalam bentuk yang lain, semisal semacam tindakan tertentu. Embriyo gagasan yang masih berada di masa kehamilan ini, ternyata tidak semuanya bisa lahir menjadi gagasan lengkap, tetapi ada kalanya terjadi keguguran, atau pun lahir sebelum waktunya. Gagasan yang lahir sempurna pun selanjutnya akan berhadapan dengan induk semang itu sendiri, yakni pikiran dan perasaan. Dalam perkembangannya akan kah si pikiran dan perasaan tersebut menjadi sahabat gagasan, atau justru menjadi Orang tua yang meragukan kelahirannya, dan berperan sebagai Musuh Utama gagasan yang sudah dilahirkannya. Jangan jangan Gagasan tersebut justru diambil alih dan diasuh oleh orang lain. Semua terserah Si Pemilik Gagasan.

Catatan 14

Ada pepatah tidak semua orang menjadi Penyair. Kenyataannya memang demikian, ada yang menjadi Pedagang, Polisi, Tentara, Dosen, Guru, dan Penulis cerita. Seandainya kita pun tidak bisa mempunyai Gagasan besar, ya tidak apa apa. Cukup punya Gagasan kecil-kecil saja. Jika memungkinkan jumlahnya banyak, lama lama kalau ditotal : Gagasan kecil ditambah Gagasan kecil bisa juga melahirkan Gagasan Besar. Seperti uang Rp. 100.000 bisa berupa: 1 lembar 100 ribuan, 2 lembar 50 ribuan, 5 lembar 20 ribuan, 10 lembar 10 ribuan, 20 lembar 5 ribuan, atau berupa 100 lembar uang seribuan.

Jadi gagasan kecil pun oke, tidak punya gagasan juga tidak apa apa. Sebab tidak semua orang menjadi Penyair.

Catatan 15

Ada yang bilang Harapan dan Gagasan selalu berkait dengan Ruang, Waktu, dan Peristiwa. Ruang yang sama bisa didatangi berulang ulang, demikian juga Peristiwa yang mirip bisa terjadi beberapa kali. Namun Waktu yang sama tak pernah berulang meskipun hanya sekali pengulangan seumur hidup. Waktu selalu berbeda dari satu detik yang lalu ke detik berikutnya. Kata para ahli Waktu hanya bisa diukur ketika sudah berlalu, atau pun ketika yang akan datang. Sedangkan waktu yang sedang berjalan tak pernah dapat diukur, hanya mampu dirasakan. Itupun masih terasa abstrak. Sejatinya apa itu waktu, masih misteri bagi banyak orang.

Harapan dan Gagasan tentang Ruang, Waktu, dan Peristiwa, kadang tak pernah terpikirkan sebelumnya dengan sengaja, tiba tiba terasa ada begitu saja. Padahal bisa jadi sudah tersedia mata rantai Peristiwa sebelumnya yang saling terhubung satu sama lain sehingga mengantarkan sang Pelaku masuk pada : Waktu, Ruang, dan Peristiwa tertentu.Jika demikian halnya kenapa tidak kita coba menyusun Harapan, dan melahirkan Gagasan untuk suatu Waktu, Ruang, dan Peristiwa yang akan datang. Silakan mencoba. Iya kalau gagal,Kalau berhasil bagaimana

Catatan 16

Ada beberapa sikap sebagian orang terhadap masa lalu, di antaranya adalah berharap benar-benar ada cara, misalnya melalui mesin waktu ala cerita fiksi atau pun lewat jalur mimpi yang bisa disetel masuk ke masa lalu, maupun dengan cara lain agar bisa menghapus segala ketidaksenangan yang pernah terjadi di masa lalu, sekaligus dapat menghadirkan kembali kegembiraan yang pernah dialami. Disamping itu ada juga yang berharap bisa tidak melakukan apa pun terhadap masa lalu, toh segalanya telah terjadi, lupakan saja, atau dijadikan sebagai kenangan untuk diceritakan.

Tentu semua jenis sikap, segalanya diserahkan ke pribadi masing masing. Tidak ada yang bisa mengendalikan pikiran seseorang, kecuali orang yang bersangkutan, termasuk sikap terhadap masa lalu, lebih lebih sikap menuju masa depan. Kondisi saat ini sejatinya adalah buah dari tanaman masa lalu. Jika demikian pahamnya, maka kenapa tidak kita rencanakan saja kondisi seperti apa yang akan terwujud di masa depan: setahun lagi, dua tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi. Gimana kira-kira, berani tidak untuk berharap lahir Gagasan besar, diwujudkan dengan kerja kerja besar, dan Hasilnya pun besar!

Catatan 17

Tahun 2022 telah berjalan, artinya ruang, waktu dan peristiwa pun telah hadir selama perjalanan di tahun 2022 ini. Ruang bisa diulang-ulang untuk didatangi di ruang yang sama, begitu juga peristiwa kemungkinan masih bisa terjadi mirip peristiwa yang pernah terlaksana. Sedangkan waktu, berani dijamin tidak pernah dapat diulang di waktu yang sama. Setiap waktu selalu berbeda: saat ini, kemarin, dan yang akan datang, semua waktunya berbeda, tidak bisa diulang sama persis.

Kabar baiknya waktu yang akan datang, penuh dengan misteri: seperti apa kejadiannya, bagaimana peristiwanya, dan siapa saja pelaku beserta pengikutnya. Kemisteriusan ini bisa mengandung potensi untuk menimbulkan harapan, meskipun kualitas dan kuantitasnya sedang-sedang saja, atau bahkan sangat amat kecil. Tidak menjadi soal, yang penting masih ada harapan!.

Harapan untuk bisa melahirkan Gagasan Besar, walaupun ternyata, tidak juga lahir. Yang muncul justru sebaliknya hanya gagasan kecil kecil saja, sekadar bisa bertahan menikmati kehidupan. Dan ternyata tiada kegembiraan yang sanggup melebihi kehidupan. Sebab Kehidupan itu sendiri adalah harapan, dan adanya harapan pun bisa pertanda masih ada kehidupan. Hm …

Catatan 18

Ini mirip ideku. Gagasanku yang dulu seperti itu. Sama persis. Tentu kadang kalimat tersebut meluncur begitu saja di pikiran kita, ada juga yang sampai terucap. Atau bahkan minimal mendengar dari orang lain. Namun justru Orang yang tidak kita kenal yang mewujudkan Gagasan menjadi kenyataan. Kitanya hanya berhenti pada harapan, dan atau hanya sebatas angan angan.Apa sich, yang membedakan antara Harapan dan Angan angan

Kata ortu:

Angan angan itu Terlaksana syukur, tidak terlaksana pun tidak apa apa. Terlaksana atau pun tidak, hampir tidak berpengaruh apa pun pada diri si empunya angan-angan. Pada umumnya angan-angan tidak pernah mewujud nyata selama apa pun angan-angan di genggaman pikiran. Boleh jadi akan timbul ketegangan pikir, dan salah salah akal sehatnya bisa tidak seperti orang waras pada umumnya.

Sedangkan harapan, misal harapan mewujudkan cita-cita. Jika terlaksana Alhamdulillah, ternyata saya bisa! bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata haru. Jika pun tidak terlaksana, terus diperjuangkan. Ukurannya bukan pada kesuksesan, tetapi lebih pada seberapa besar pengorbanan dan perjuangan telah dilaksanakan. Sukses itu hanya masalah ruang, waktu, dan peristiwa. Ruangnya tepat, Waktunya tepat, dan Peristiwanya tepat maka jadilah sukses. Jangan lama lama sukses di satu ruang, di satu waktu dan di satu peristiwa, segera berjuang lagi, berkorban lagi untuk mencapai sukses di Ruang yang berbeda, di Waktu yang berbeda, dan di Peristiwa yang berbeda. Angan-angan tidak akan pernah ke mana-mana. Sedangkan harapan akan menemani kita berjuang dan berkorban sampai cita-cita mewujud nyata. Insya Alloh.

Catatan 19

Apakah gagasan besar bisa lahir dari orang tidak besar? Jawabnya: Sangat bisa.

Sebab gagasan pada umumnya gratis, kadang hanya perlu seseruput kopi dan sesendok nasi. Itu pun tidak harus diminum kopinya, dan tidak juga dimakan nasinya.

Bisa tiba-tiba datang tanpa diundang, dan pergi ketika tak diinginkan lagi. Kata ortu ada beberapa cara melahirkan gagasan besar, merawat gagasan, dan mewujudkannya menjadi nyata. Gagasan itu tadinya belum hadir di pikiran, kemudian karena suatu sebab yang diketahui, dan atau sebab yang tidak diketahui timbul di pikiran suatu gagasan.

Sebut saja gagasan untuk memiliki suatu cita-cita tertentu dan bagaimana mewujudkannya. Berdasarkan pengalaman, bahwa langkah langkah mewujudkan cita-cita adalah sebagai berikut:

  1. Tuliskan apa saja cita-cita yang akan diwujudkan.
  2. Laksanakan segala upaya menuju terwujudnya cita-cita.
  3. Investasikan segala sumberdaya yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita.
  4. Bergaul dengan orang-orang yg juga memiliki cita-cita, meskipun berbeda obyek yang dicita-citakan.
  5. Bergaul dengan orang-orang yang jelas-jelas sudah berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi kenyataan.
  6. Yakin saja bahwa cita-cita akan segera mewujud nyata. Kira kira begitu.

Silakan dicoba, iya kalau tidak berhasil, kalau ternyata bisa berhasil bagaimana?

*Kek Atek adalah Ketua Pembina Jurnal Online mbludus.com

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *