
MARI MENGENAL TEKNOLOGI ROKET
Banyak diantara kita telah mengenal Roket, baik Roket untuk kepentingan perang maupun damai. Pada awalnya teknologi Roket dikembangkan oleh Kerajaan China tempo dulu untuk menakuti musuh, dijadikan semacam senjata petasan kembang api.
Di sekitar perang dunia, tahun 1940-an negara Jerman, Rusia dan Amerika Serikat memperkuat kemananan dan pertahanan Negaranya melalui pengembangan Roket. Sejak saat itulah teknologi Roket memasuki kiprahnya dalam mewarnai teknologi perang maupun teknologi damai di masa modern.
[iklan]
Roket adalah kendaraan yang bisa mengangkut multi jenis penumpang, untuk kepentingan damai, Roket bisa diisi berbagai peralatan, semisal alat alat : Telemetri, GPS, dan Kamera.
Peralatan ini bisa digunakan sebagai pemantau atmosfir dalam penelitian cuaca.
Contoh lain untuk kepentingan damai, Roket digunakan sebagai kendaraan pengorbit Satelit.
Dari stasiun bumi tempat peluncuran Roket, Satelit dibawa meluncur pada ketinggian orbit yang telah ditentukan, misal untuk orbit rendah sekitar 300 km dari bumi. Pada ketinggian ini, Satelit dilontarkan masuk ke orbit kemudian berlanjut menyelesaikan misinya. Setelah itu agar tidak menjadi sampah antariksa, Roket pun diharapkan bisa kembali dan jatuh di bumi.
Sedangkan untuk kepentingan perang, Roket bisa digunakan sebagai Roket kendali, Si Penghancur Massal, maupun sebagai senjata penyergap serangan musuh.
Demikian pentingnya teknologi Roket ini, sehingga ada pengertian bahwa Negara mana pun yang bisa menguasai teknologi Roket khususnya, serta teknologi penerbangan dan antariksa pada umumnya akan disegani oleh negara negara seluruh dunia.
Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengenal sekilas dari dekat teknologi Roket tersebut. Pada kesempatan ini akan disampaikan tentang teknologi Roket Padat, yakni Roket berbahan bakar propelan padat. Teknologi Roket padat bisa dikenali melalui komponen utama Roket, seperti pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 : Komponen Utama Roket
Sumber Gambar : Desain Konfigurasi Roket Padat, Atik Bintoro, 2013
Komponen utama Roket padat terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian I hidung roket, bagian II selongsong bodi tabung, dan bagian III pangkal atau ekor roket. Bagian Hidung Roket biasanya berbentuk kerucut ataupun busur. Bagian ini berguna untuk menembus udara ketika meluncur pada kecepatan luncur subsonik maupun supersonik yakni sekitar kecepatan di bawah kecepatan suara 1238 km/jam maupun di atasnya. Bagian selongsong bodi Roket terdiri dari tabung muatan yang berfungsi sebagai kompartemen muatan roket seperti peralatan sensor Telemetri, GPS, Kamera ataupun peralatan lain. Komponen bagian tengah selongsong bodi adalah motor roket, berisi : bahan bakar padat propelan, liner, igniter dan nosel. Komponen bagian pangkal yakni ekor atau sirip roket berfungsi sebagai pengendali stabilitas Roket pada saat meluncur terbang.
Indonesia merupakan diantara Negara di dunia ini, yang melakukan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa) teknologi Roket, melalui pelaksanaan program di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional-LAPAN. Adapun beberapa contoh Roket yang hasil litbangyasa LAPAN seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 : Roket hasil litbangyasa LAPAN
Tujuan utama litbangyasa Roket di LAPAN adalah untuk mencapai misi damai, dalam arti demi kepentingan peningkatatan kemandirian penguasaan teknologi Roket, khususnya teknologi Roket Sonda untuk penelitian atmosfir dan cuaca, dan atau untuk teknologi Roket Pengorbit Satelit. (AB).