Drone Pun Bertani

Modernisasi peralatan pada saat ini sudah merambah ke berbagai bidang, termasuk penggunaan drone untuk kepentingan pertanian. Hal ini sebagai jawaban atas tuntutan jaman, agar diperoleh hasil maksimal, tepat dan akurat di dalam olah pertanian. Para ahli berharap bahwa populasi manusia yang akan mencapai tidak kurang dari 9 miliar orang pada tahun 2050, keperluan pangannya dapat dipenuhi oleh sektor pertanian, meskipun sektor ini masih sangat kuat tergantung pada cuaca, kualitas dan kuantitas tanah serta pengairan, pun teknologi pertanian.

Drone adalah diantara contoh teknologi modern yang bisa digunakan sebagai pendukung untuk mencapai pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor pertanian. Di sektor pertanian, drone bisa digunakan untuk : pemantauan jalur pengairan dan kondisi tanaman, lahan tanaman, sebagai penyebar benih, dan penyemprot pupuk cair serta insektisida cair, dan pengendalian hama tanaman semisal sebagai pengusir burung pemakan tanaman. Disamping itu untuk drone yang bersifat mandiri (autonomous) bisa terbang selama beberapa jam sambil melakukan misi pertanian yang telah ditentukan. Semua operasi bisa dipantau melalui komputer jarak jauh. Jadi operatornya tidak harus bekerja menghabiskan waktu bersama drone.

[iklan]

Adapun drone yang bisa dijadikan pilihan sebagai drone pertanian diantaranya adalah jenis Quadrotor.

Drone Pertanian

Ciri khas Quadrotor yaitu dia mempunyai empat baling baling putar sebagai penggerak. Quadrotor bisa bergerak langsung terbang ke atas dalam arah vertikal tanpa landasan pacu, bisa maju mundur, maupun naik ke segala arah dan diam pada suatu posisi tertentu di udara. Disamping itu beberapa peralatan bisa dibenamkan di bagan penyimpanan untuk melaksanakan misi pertanian, misalnya berisi kamera foto maupun video untuk pengambilan gambar, sensor Global Positioning System (GPS) untuk bernavigasi, sensor Inertial Measurement Unit (IMU) untuk kecepatan & percepatan serta orientasi pergerakan, radio penerima untuk menerima sinyal, sensor ultra sonik untuk mendeteksi keberadaan benda dan sensor-sensor lain yang mendukung fungsi dan kinerja Quadrotor pertanian. Seluruh pasokan energi ke peralatan sensor tersebut berasal dari beterei.

Pasokan energi ini juga dimanfaatkan oleh putaran baling baling. Semakin cepat baling baling berputar, Quadrotor bisa semakin leluasa bergerak ke segala arah: naik turun maupun ke samping, energi yang diperlukan semakin besar, berarti batas waktu penerbangan semakin pendek.

Setelah mengetahui potensi penggunaan drone untuk pertanian, pertanyaannya adalah sejak tahap kapan drone bisa digunakan dalam mendukung optimalisasi hasil pertanian? Jawabannya tentu tergantung kesiapan dari teknologi yang tersedia dan operator yang siap melaksanakan tugas tugas terkait pertanian. Pada prinsipnya drone bisa bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu mulai dari pra-tanam, ketika tanam, pemeliharaan tanaman, sampai panen, dan pasca panen.

Pada saat pra-tanam, drone bisa memantau kondisi lingkungan pertanian termasuk kualitas tanah dan sumber pengairan melalui foto udara. Dilanjutkan ketika tanam, drone mampu membantu menjadi kendaraan penyebar bibit tanaman, disini drone bertindak layaknya kendaraan transportasi pengangkut barang berupa bibit tanaman kemudian mengirimkannya ke alamat yang tepat.

Drone Pertanian

Pada saat selesai tanam dilanjutkan pemeliharaan, drone bisa berguna untuk memantau dari udara tentang kualitas kesehatan tanaman sampai masa panen. Disamping itu dia bisa melakukan penyemprotan pupuk cair maupun cairan penghalau penyakit, semisal insektisida cair.

Pada saat panen, drone bisa memprediksi kualitas maupun kuantitas panenan untuk kawasan tertentu yang terjangkau oleh foto udara. Sehingga bisa memprediksi harga jual hasil panen untuk kawasan tertentu, bahkan bisa skala propinsi sampai skala nasional.

Ketika panen sudah usai, drone pun masih bisa membantu memberikan informasi hasil survei foto udara kawasan lahan pertanian beserta pengairan, sebagai bahan persiapan untuk penanaman tanaman pangan berikutnya. Sebelum pemotretan diperlukan susunan rencana kawasan penerbangan yang akan dilalui oleh drone dengan membuat rencana lintasan terbang.

Drone Pertanian

Beberapa drone pertanian terbaru telah dilengkapi dengan aplikasi perangkat lunak rencana penerbangan. Aplikasi ini membantu dalam pembuatan lintasan terbang di atas kawasan yang akan disurvei. Rencana lintasan terbang digambar di atas peta yang diambil dari peta Google Earth. Kemudian gambar lintasan tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi drone pertanian tersebut, selanjutnya drone pun terbang dan mengambil gambar foto udara sesuai kawasan di bawah lintasan terbang yang telah direncanakan.
(Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber/AB).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *