Drone Formasi Kembang Api

Semangat Go green sudah menjadi tuntunan kehidupan masa kini, termasuk di dalam dunia hiburan, di antaranya perhelatan malam tahun baru yang senantiasa menyalakan kembang api sebagai simbul pergantian tahun, atau acara acara penting lain yang memerlukan hadirnya nyala kembang api. Berbagai bentuk telah dipertontonkan oleh nyala kembang api, mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit, semisal air mancur warna-warni, maupun ledakan di udara yang mampu menimbulkan efek cahaya multi warna. Banyak orang bersedia mengabadikan momen penting ini. Sehingga ada yang rela berdekatan dengan lokasi nyala kembang api. Padahal disamping menghasilkan hiburan, ternyata nyala kembang api juga menghasilkan polusi udara berupa asap hasil pembakaran bahan kimia kembang api, maupun partikel debu yang dihasilkannnya. Polusi akibat nyala kembang api ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya perih di mata, bahkan bisa iritasi mata, maupun mengganggu saluran pernapasan.

Drone Kembang Api

Untuk menghindari timbulnya polusi, beberapa perusahaan telah menyodorkan teknologi alternatif sebagai pengganti kembang api, diantaranya air mancur dari sinar laser maupun menggunakan ratusan drone. Perkembangan terakhir banyak perusahaan yang memilih drone sebagai pengganti kembang api. Diantara pertimbangannnya adalah drone tidak bersuara, tidak ada polusi udara dan dapat diprogram menjadi jutaan bentuk konfigurasi serta bisa disetel memiliki multi warna.

[iklan]

Negara Cina sebagai negara penghasil asal mula kembang api, sudah mulai melarang penyalaan kembang api di acara acara penting. Kembang apinya diganti dengan penerbangan ratusan drone dalam berbagai formasi terbang dengan warna warni cahaya. Beberapa bulan yang lalu penulis David Cassel menuliskan di portal thenewstack.io bahwa untuk Pameran Industri Big Data Internasional Cina 2019, ada tampilan memesona yang melibatkan 526 drone membentuk pola udara tiga dimensi di langit Guiyang. Adapun tampilan formasi drone tersebut seperti gambar di bawah ini.

Drone Kembang Api

Dinformasikan juga bahwa setiap drone memiliki berat kurang dari setengah kilogram, dengan kemampuan dapat menghasilkan kombinasi warna yang berbeda beda sampai hampir tak terbatas. Selain di China, Amerika pun juga mempertimbangkan penggantian kembang api dengan drone, sebagai antisipasi potensi kebakaran hutan akibat terkena serpihan nyala kembang api.

Tentu saja penerbangan ratusan sampai ribuan drone secara bersamaan sudah pasti memerlukan perangkat utama dan pendukung yang canggih, diantaranya melibatkan: kendali dan kontrol, material struktur, sumber energi baterei, dinamika terbang, control ground segment, dan lain lain. Hal ini untuk mencapai sinkronisasi yang memuaskan diantara sesama drone yang sedang terbang bersama sama.
(ditulis dari banyak sumber/AB)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *