Punten, permisi, dan maaf…!
Tulisan ini bukan sekadar becandaan atau guyon atau sengaja menyajikan sesuatu yang beraroma pornografi. Akan tetapi inilah kenyataan yang ada di masyarakat Sunda, Jawa Barat. Walaupun sudah agak sulit ditemukan lagi, tapi masih ada.
Dalam kehidupan masyarakat Sunda, ada ungkapan atau istilah unik dalam menyatakan sesuatu dari apa yang mereka rasakan (nikmati) atau mereka lihat. Ungkapan atau kata-kata tersebut kalau didengar sepintas lalu dan diartikan secara harfiah, kuping kita langsung gatel. Arti sebenarnya terdengar porno tapi maknanya atau maksudnya jauh dari porno, tapi sekedar ungkapan rasa hati dalam situasi yang menggambarkan suatu suatu sajian makanan yang bukan main asyiknya. Ungkapan ini dikenal dengan istilah Cawokah.
Contoh ungkapan porno yang tidak porno itu misalnya ungkapan betapa nikmatnya jenis dan rasa makanan. Yaitu kudapan yang berupa daging buah kelapa yang diberi gula merah. Kudapan/ungkapan itu adalah Ewe Deet, yang arti harfiahnya adalah: Ewe berarti hubungan seksual, dan deet berarti dangkal. Tetapi pada kenyataannya ewe deet sendiri merupakan nama makanan. Sekaligus juga ungkapan rasa nikmat ketika menikmati makanan tersebut. Makanan ini sudah sangat jarang dijajakan di tatar Sunda.
Selain Ewe Deet ada juga Ewe Jero. Yaitu kudapan yang berupa perpaduan antara buah ketimun yang berair dan agak manis dengan kerupuk yang renyah dan gurih sehingga melahirkan sensasi rasa nikmat yang bisa membuat lidah bergoyang, terlebih jika dinikmati di teriknya siang hari. Saking nikmatnya kuliner ketimun dan kerupuk ini, orang Sunda sampai-sampai menyamakannya dengan sensasi rasa nikmat persetubuhan dan menamakannya dengan istilah Ewe Jero. Secara harfiah artinya Ewe Jero adalah: Ewe (senggama) dan Jero (dalam).
Contoh ungkapan lainnya misalnya: Heunceut Ucingeun. Heunceut berarti kemaluan perempuan dan Ucingeun berasal dari kata Ucing yang artinya kucing. Ucingeun bisa diartikan bersifat seperti kucing atau perilaku kucing atau kebiasaan kucing. Lalu apa arti harfiah Heunceut Ucingen, silahkan tafsirkan sendiri. Ungkapan ini ditujukan kepada perempuan yang baru saja melahirkan tak lama kemudian sudah hamil lagi, melahirkan lagi, hamil lagi. Begitu terus dari tahun ke tahun sampai akhirnya berhenti sendiri karena lelah.
Ada juga ungkapan atau pernyataan yang ditujukan untuk keadaan seseorang yang ingat sesuatu tapi malu-malu, yaitu: Imut Kanjut
Akan halnya nama-nama kudapan yang berbau porno atau jorok tapi bukan porno tidak hanya ada di masyarakat Sunda, Jawa Barat saja. Tapi juga ada di beberapa daerah lain di nusantara ini. Misalnya: Nasi kentut dari Medan, Mie Pentil dari Bantul, Meumeuk dari Aceh, Kue Tolpit(K*ntol kejepit) dari Bantul, Kue Tete dari Betawi, Dawet Jembut Kecabut dari Purworejo atau Kue Kont*l sapi dari Cilegon.
Demikianlah, budaya kuliner nusantara kita yang unik. Semoga manfaat sebagai pengetahuan pembaca yang budiman. Syukur-syukur bisa menikmatinya dan melestarikannya.
Dihimpun dari berbagai sumber oleh: Abah Yoyok