Setiap penulis memiliki proses kreatif yang berbeda-beda dalam menghasilkan karyanya. Ada yang dimulai dari munculnya ide. Dengan kata lain, ada semacam pusat tema dalam pikirannya, sehingga karya-karyanya cenderung saling terikat. Ada yang lahir dari keadaan sekitar, melihat peristiwa-peristiwa yang pada akhirnya mendorong ia untuk menulis. Ada pula karyanya yang lahir terinspirasi dari karya-karya lainnya. Terkadang, ada penulis yang menghasilkan dari ketiba-tibaan. Dari kekosongan diri, menulis atau mengetik lalu dengan sendirinya membentuk suatu karya. Mungkin itulah yang mendasari penerbit, membukukan karya-karya Rinidiyanti Ayahbi. Puisi-puisinya seolah memberikan kesan bahwa seorang pemusik pun ternyata bisa menulis, khususnya puisi. Tidak selalu hari-harinya bergelut dengan nada atau alat-alat musik.

Buku Puisi

Ada yang menarik dari puisi-puisi di buku ini. Khususnya ‘Instrumentalia’ yang dijadikan judul utama. Tentu kita tak akan pernah menemukan kata itu di kamus besar bahasa. Tetapi, jika kita cermati setiap larik puisinya. Kata itu memang lahir dari pikiran, kegelisahan, kemelut atau kekosongan seorang Rinidiyanti Ayahbi yang tidak dapat dipuaskan oleh musik. Namun, ia tidak bisa menghindar dari musik ketika menulis puisi sehingga terjadi sebuah perkawinan antara instrumen dan puisi. Membaca puisi-puisinya, kita seperti berada pada sebuah ruang dengan petikan gitar, sejuk, damai sesekali menghentak.

Selamat kepada pembaca. Selamat kepada penulis.

Buku ini dapat dimiliki dengan cara menghubungi 0812-9056-2703 (Penulis) atau 0877-7984-3099 (Penerbit).

Buku Puisi

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *