Sebagai seorang manusia yang mulai beranjak dewasa, hari-hari kita semua kini bukan hanya sekadar menggulung tali layang-layang pada lapang yang rindang, atau menyusun balok-balok batu bata untuk kita jadikan perapian kecil-kecilan. Hari kita, mulai diwarnai beragam duka dan cita, bahagia dan kecewa, dan banyak hal lain yang menjadikan kita akrab dengan kata jenuh, lelah, bahkan stres dan sedikit hilang arah.

Kita harus mampu beranjak juga selangkah lebih maju untuk melihat luas dan indahnya dunia yang penuh rasa dan warna. Mari kita hilangkan jenuh, mari kita redakan stress, dan sedikit lupakan pekerjaan yang ada dalam daftar-daftar target mingguan. Mari keluar dan mulai menjelajah pada alam yang hijau, sejuk, segar, dan menenangkan.

Kembali ke alam adalah sebuah terapi jiwa yang harus kita semua percaya bahwa dengan melakukannya  mampu menjadikan nafas kita lebih panjang dan luas. Menjadikan mata kita tak lagi lelah memandang layar monitor di meja kerja. Dan sedikit membuat batin lega tanpa beban.

Mungkin, Tuhan memang menciptakan alam yang beragam agar kita memilih mana yang mampu mendamaikan. Ada gunung dengan gugusan bukit yang saling menjulang, ada pantai dengan ombaknya yang bergulung tak berhenti sepanjang hari, atau mungkin, menyusur hutan yang rindang untuk melihat mata air yang terjun deras dari ketinggian.

Hal yang mampu kita lakukan saat “healing” di alam terbuka ialah memesan secangkir kopi atau minuman segar sembari memandang keidahan yang hanya mampu diciptakan oleh Tuhan, atau mungkin  sekadar duduk termenung tak ingin memikirkan apapun.

Namun, hal yang paling akan kita rasakan nikmatnya di alam ialah, bercanda di tengah-tengahnya. Tertawa dan berbagi banyak cerita dengan sahabat, atau kekasih yang kita percaya. Ya, dalam menikmati alam yang begitu ramai dan damai, alangkah indahnya ketika kita mengajak teman untuk menambahkan rasa menjadi sempurna.

Bangunlah pagi hari, bangun bagi juga menjadikan hati kita damai karena tidak tergesa-gesa dalam  melakukan kegiatan. Sebelum itu, tentukan tujuan ke mana kita akan beranjak untuk bersenang-senang. Kemudian mandi dan menyegarkan badan setelah bangun tidur. Memakai pakaian senyaman mungkin yang mampu menjadikan kita leluasa untuk menikmati hari yang akan kita penuhi cerita bahagia. Jangan lupa, sarapan agar kita merasa senang juga tenang dalam perjalanan. Setelah itu, teliti dan lihatlah apa saja yang sudah kita siapkan dan apa yang akan kita bawa hari itu.

Setelah semua siap dan lengkap, mulailah perjalanan dengan berdoa dan berpamitan agar selamat sampai tujuan. Dalam perjalanan, nikmatilah segala pemandangan yang mengiringi setiap persimpangan. Yang banyak orang mengayuh sepeda dengan beban ataupun kosongan. Dengan kendaraan yang terbuka hingga tetutup dari yang pendek hingga yang begitu panjang. Lihatlah kembali kehidupan di luar ruangan. Lihat kembali mereka yang berpeluh di bawah panas yang memanggang, dengan debu-debu yang hinggap beterbangan. Hidup itu, terlalu beragam dan begitu sia-sia untuk dihakimi, kita hanya perlu menikmati dan tak banyak  memaki diri. Maknai, dan hadapi dengan kelapangan hati.

Setelah sampai pada tujuan yang telah direncanakan, turunlah dari kendaraan dan tarik napas yang panjang sejenak kemudian embuskan perlahan sembari berucap syukur karena telah diberi keselamatan. Putar mata dan kepala kemudian lihat apa saja yang disuguhkan di depan pandangan. Nikmati, kemudian berilah salam dan jangan lupa lirih-lirih untuk menyapa alam. Setelah itu carilah tempat yang paling nyaman untuk melakukan apa yang ingin dilakukan. Duduk pada tempat-tempat yang disediakan atau tak lupa terlebih dulu memasan minum dan camilan.

Di tempat itu, nikmatilah segala yang ada dengan hati dan pikiran yang bahagia. Ajaklah teman kita bercerita dan berbagi banyak hal yang selama ini kita pendam. Hilangkan segala beban pikiran dan tuangkan dalam obrolan ringan yang menyenangkan. Tertawalah dalam candaan yang tak berlebihan, dan lupakan segala yang membuat batin kita tertekan. Nikmatilah hari itu dengan jiwa yang bahagia dan penuh suka cita. Lepaskan dan luapkan tanpa halangan dan paksaan.

Ketika telah merasa cukup dan sedikit tenang, bersiap habiskan camilan dan beranjak untuk perjalanan pulang. Jangan tinggalkan apapun dan buanglah pada tempat yang tepat bagi sampah dan barang yang telah kita gunakan. Jagalah alam karena alam itu titipan dan  anugerah dari Yang Maha Menciptakan.

Beranjaklah pulang meski dengan perjalanan yang sedikit melelakan.Tak apa, setelah itu jiwa kita akan sedikit lebih lapang untuk menerima berbagai macam hal kembali di hari yang akan datang. Tak apa pula hanya mampu menikmati dalam waktu yang tak panjang, namun itu sudah cukup menenangkan. Setidaknya dengan kita mau dan mampu kembali menghirup segarnya alam, kita akan menjadi pribadi yang lebih tenang dan tak mudah sakit karena beban pikiran. Namun, alam hanya membantu, bahagianya ada dalam hatimu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *