Kasus positif covid-19 di Indonesia, jumlahnya sudah menembus angka seratus ribu lebih. Dengan demikian Indonesia menyandang peringkat tertinggi jumlah kasus covid-19 di Asia Tenggara, dan ke-9 di Asia, nomor 24 sedunia, bukan peringkat yang layak dibanggakan. Kasus sembuh dari virus covid-19 ini pun bertambah menjadi 58.173 yang diharapkan semakin terus bertambah banyak setiap harinya.
Lima bulan, wabah covid-19 dinyatakan masuk tanah air, Indonesia sudah mencatat lebih dari seratus ribu kasus positif. Sayangnya, dengan jumlah korban meninggal dunia 4.838 orang, masih ada saja yang menganggap wabah covid-19 hanya sebatas konspirasi. Di beberapa daerah masih ada aksi menolak rapid test dan swab corona. Misalnya di Denpasar, Bali, akhir pekan lalu, menjadi sorotan.
[iklan]
Para pengunjuk rasa yang berkumpul tanpa masker apalagi menjaga jarak ini, Menganggap tes cepat dan swab tidak efektif sebagai syarat administrasi perjalanan, dan protokol kesehatan pariwisata. Seorang Musisi Band Superman is Dead, Jerinx, dan istrinya, ikut mendukung aksi yang rawan jadi klaster baru corona ini.
Ikatan Dokter Indonesia, Kota Denpasar, pun mempertanyakan aksi ini. Aksi ini pun disorot Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Selain kesadaran masyarakat atas bahaya wabah corona yang masih rendah, kesigapan penanganan pemerintah juga masih menjadi catatan yang kurang baik.
Saat memimpin rapat terbatas kabinet, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh jajarannya yang masih dianggap lamban bertindak. Catatan presiden, dari seluruh anggaran stimulasi covid-19, sejumlah hampir tujuh ratus triliun rupiah, baru 19 persen yang terserap.
Kita harus mengakui kesadaran masyarakat Indonesia atas risiko covid-19 masih sangat rendah. Ketegasan penegakan aturan demi mencegah penularan, harus disertai kesadaran dan disiplin pribadi jika tak ingin diri sendiri, atau keluarga menjadi salah satu jenazah yang dimakamkan dengan protokol covid-19. Pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak, seharusnya bukan karena tak ingin dihukum atau didenda, tapi karena keselamatan nyawa orang lain ada di tangan kita. (red/28/07/2020)
Mantap đź‘Ť semakin didepan