Tanaman hias jenis Philodendron atau yang lebih dikenal dengan sebutan Philo merupakan tanaman lawas yang masih bertahan untuk selalu menjadi idola bagi sebagian penggemar tanaman hias. Lebih lebih di masa Pandemik Corona 2020. Kecintaan pada tanaman ini bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan keceriaan di sekitar rumah di sela bekerja dari rumah. Betapa tidak, tanaman ini relatif bandel, kuat, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, terutama untuk sinar matahari temaram, alias sesuai untuk tanaman di dalam ruangan (indoor plant).
[iklan]
Philodendron masih termasuk varian dari talas talasan (Araceae) dan keluarga dekat dengan tanaman hias daun semisal : Aglonema, Keladi, Alokasia, Anturium, dan difenbasia. Tanaman ini memiliki banyak jenis, baik dari sisi warna daun, bentuk daun, maupun bentuk batang.
- Macam Ragam Warna Daun
Masing masing jenis tanaman Philodendron kadang bisa dikenali dari warna daun, diantaranya: Warna Hijau, Warna Kuning, dan Warna Merah hati. Contohnya ada di Gambar 1.
- Variasi Bentuk Daun
Selain warna daun, masing masing jenis Philodendron juga bisa dikenali dari bentuk daunnya. Berbagai bentuk daun tersebut misalnya berbentuk: Semi Oval, Menjari, atau pun berbentuk Mata gergaji. Beberapa contohnya ada di Gambar 2.
- Aneka Jenis Karakter Batang
Disamping mempunyai berbagai warna dan bentuk daun, jenis Philodendron juga bisa dibedakan berdasarkan karakter batangnya: ada yang tegak berdiri, ada yang semi tegak, ada pula yang merambat di dinding atau di batang pohon lain dengan cengkeraman akar. Beberapa contoh karakter batang ini ada di Gambar 3.
BUDI DAYA PHILODENDRON
Tanaman Philodendron bisa dibudidaya perbanyakan melalui tiga macam cara, yaitu: Semai biji, Stek batang, dan Cangkok Akar.
Semai Bijih
Tanaman Philodendron yang sudah tua akan mengeluarkan bunga dan berlanjut menjadi bijih. Untuk menyemai bijih, harus dipilih bijih yang sudah matang dan dalam keadaan kering. Kemudian disemai di media yang lembut dan lembab. Sekitar beberapa hari sampai satu bulan kemudian, bijih yang disemai tersebut akan berkecambah dan tumbuh menjadi benih Philodendron. Jika akar sudah kuat, benih Philodendron siap dipindahkan ke media tanam untuk pembesaran.
Stek Batang
Tanaman Philodendron mempunyai akar angin yang keluar dari batang atas. Untuk perbanyakan Philodendron melalui stek batang, sebaiknya pilih batang yang sudah berakar angin. Langkah awal adalah memotong batang pada bagian di bawah akar angin. Kemudian tanam di media tanam yang steril, agar tidak mudah terserang jamur atau bakteri pembusuk batang. Setelah akar jalan dan tunas baru mulai keluar, pertanda bahwa pohon baru hasil stek batang, siap untuk dibesarkan.
Cangkok Akar
Perbanyakan Philodendron melalui cangkok akar bisa dilakukan dengan cara membungkus akar angin dengan media tanam dalam keadaan dijaga agar tetap lembab. Setelah sekitar satu bulan, akar angin tumbuh dan mengeluarkan akar serabut. Hal ini menandakan cangkok akar telah berhasil, dan batang di bawah akar angin siap dipotong, dan dipisahkan dari tanaman induk. Selanjutnya hasil potongan tersebut ditanam di media tanam yang baru.
Adapun bagian bagian tanaman Philodendron terpajang di Gambar 4.
PEMELIHARAAN TANAMAN PHILODENDRON
Penampilan keindahan tanaman Philodendron tidak bisa lepas dari pemeliharaan tanaman. Kegiatan ini meliputi: Penyediaan media tanam, Penyiraman, Perlindungan dari sinar matahari, Pemupukan, Pemangkasan daun yang sudah tua, dan Pencegahan serangan hama tanaman.
Media tanam bagi Philodendron, tidak jauh berbeda dengan media tanam untuk tanaman hias daun pada umumnya. Media tanam ini terdiri dari Sekam bakar, Kompos organik, Tanah merah, Pasir Malang, dan Ancuran Pakis. Semua dicampur dengan komposisi masing masing satu bagian, atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Setelah Philodendron ditanam pada media tanam, lakukan penyiraman rutin dengan air bersih. Media tanam dijaga agar tetap lembab dan tidak ada air tergenang di dalam media tanam. Genangan air dapat menyebabkan akar maupun batang membusuk.
Pada dasarnya Philodendron menyenangi lokasi sinar matahari temaram, semisal di teras rumah, atau di bawah naungan rimbunan pohon. Sinar matahari langsung bisa menyebabkan daunnya gosong terbakar, dan keindahannya pun hilang.
Jika sudah mulai tumbuh bagus, pemberian pupuk NPK maupun pupuk lambat terurai bisa diberikan. Hal ini untuk menjaga pemenuhan nutrisi pada tanaman tersebut. Selanjutnya jangan segan segan untuk memangkas daun daun yang sudah tua, agar Philodendron tetap tampak segar.
Pencegahan serangan hama juga perlu dilakukan, dengan cara menyemprotkan cairan anti hama, biasanya berupa cairan racun serangga, pembasmi kutu dan ulat, maupun cairan anti jamur. Periode penyemprotan sekitar sebulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
RAGAM KREASI PHILODENDRON
Berbagai jenis tanaman Philodendron semua berpotensi dijadikan tanaman hias daun, bahkan tampilannya kerapkali dipadu padan dengan sesama Philodendron dan atau tanaman jenis lain. Beberapa contoh padu padan tersebut terlihat pada Gambar 5.
Adapun beberapa contoh Philodendron jenis lain seperti pada gambar 6.
MARI KITA MULAI
Jika diteruskan membahas tentang Philodendron, tentu perlu waktu dan perhatian khusus. Sebab jenis tanaman ini sangat banyak. Namun demikian setelah sekilas mengenal tanaman Philodendron, siapa tahu ada inspirasi untuk memulai memelihara tanaman ini, terutama bertujuan agar dapat menambah kesegaran lingkungan rumah, dan membersihkan udara sekitarnya. Bahkan jika memungkinkan berlanjut budi daya sekaligus mengembangkan tanaman ini untuk kepentingan yang lebih luas: membuka bisnis tanaman hias Philodendron di kemudian hari. Semoga. (/AB)
—
Artikel ini ditulis oleh Atik Bintoro, Penggemar Tanaman Hias.