Pamoyanan karya Irvan Syahril dari Subang, Jawa Barat menjadi juara pertama pada ajang Anugerah Penghargaan Litera, sebuah website yang setiap tahun konsisten memberikan apresiasi kepada para penyair dan cerpenis yang dimuat di situs tersebut. Sementara untuk kategori cerpen karya berjudul Memancing di Tubuh Ibu yang ditulis oleh Surya Gemilang dari Denpasar, Bali dinobatkan sebagai peraih Penghargaan Sastra Litera 2021.
Penghargaan diserahkan oleh wakil dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI, Dwi Pratiwi, pada puncak acara penyerahan Penghargaan Sastra Litera 2021 di Ruang Merdeka 2, Swiss Belhotel Sepong, BSD, Tangerang Selatan, 14 Desember 2021.
Pemenang mendapatkan trofi, buku, dan uang tunai senilai total Rp 38 juta. Juara pertama mendapatkan Rp 5 juta, kedua Rp 3 juta, dan ketiga Rp 2 juta, untuk kategori cerpen maupun puisi. Sedangkan 12 cerpen nominee mendapatkan hadiah masing-masing Rp 750 ribu, dan 17 puisi nominee mendapatkan hadiah masing-masing Rp 530 ribu.
Penyerahan hadiah diberikan secara simbolik oleh panitia kepada perwakilan yang ditunjuk, disebabkan suasana masih pandemi, sehigga kehadiran peserta pada acara tersebut dibatasi oleh pengelola hotel.
Penyerahan Hadiah Litera 2021 secara simbolik
Dewan juri yang terdiri dari Ahmadun Yosi Herfanda, Mustafa Ismail, dan Mahrus Prihany, semula memilih 20 puisi dan 15 cerpen nominee. Dari daftar nominee, dewan juri kemudian memilih tiga puisi dan tiga cerpen pemenang. Pada tahu 2021 model penghargaan tahun ini berbeda dengan sebelumnya yang hanya memilih satu puisi dan satu cerpen terbaik serta tiga puisi dan tiga cerpen unggulan.
“Kali ini litera menentukan pemenang 1, 2, dan 3 untuk masing-masing kategori puisi dan cerpen,” ujar Pemimpin Redaksi Portal Sastra Litera, Ahmadun Yosi Herfanda (AYH), saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Portal Sastra Litera itu terselenggara atas dukungan Badan Bahasa Kemendikbudristek RI. Ahmadun Yosi Herfanda mengatakan, Penghargaan Sastra Litera ke-4 ini telah mundur satu tahun. Mestinya digelar tahun 2020 lalu, namun batal karena pandemi dan tiadanya sponsor.
“Puisi dan cerpen itu dipilih dari karya-karya yang dimuat di portal sastra Litera selama setahun, sebagai apresiasi terhadap penulis yang mempublikasikan karya di internet,” ujarnya.
Menurut AYH, penghargaan sastra Litera akan terus diberikan kepada penulis yang mengirim karya ke portal sastra tersebut.
Sambutan Pimpinan Redaksi Ahmadun Yosi Herfanda
Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Badan Bahasa, Kemendikbudristek RI, Dr. Mohammad Abdul Khak, M.Hum, menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan Penghargaan Sastra Litera. Menurutnya, kegiatan ini dapat memantik bangkitnya sektor penerbitan dan peluang bagi para penulis untuk terus produktif dalam berkarya. Dia juga berharap agar pihaknya tahun depan kembali dapat mendukung acara penghargaan ini.
Penyerahan Piala Penghargaan Kepada Badan Pengembangan Bahasa
Acara puncak tahun ini dimeriahkan dua sesi diskusi dengan topik “Nasib Buku Sastra di Era Digital” dan “Peluang Alih Wahana Karya Sastra”, baca puisi presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri, serta musikalisasi puisi Sarang Matahari pimpinan. Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman, menjabarkan pandemi Covid-19 turut mempercepat anjloknya penjualan buku dan penerbitan di Indonesia pada sesi pertama. Ia menilai disrupsi itu juga tidak saja hanya terjadi terhadap buku cetak, namun juga terjadi pada buku versi digital atau PDF. Sedangkan, Cerpenis Ni Komang Ariani, hanya menyoroti perkembangan penjualan buku, menurunnya penjualan buku secara umum serta kurangnya minat baca masyarakat Indonesia yang memperparah merosotnya penjualan buku. Indrian Koto, pengelola buku JBS Yogya pun turut hadir di zoom dan memaparkan tentang perkembangan penjualan buku-buku sastra.
Diskusi Sesi Pertama
Di sesi kedua diskusi diisi oleh novelis Habiburrahman El Shirazy, dan dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Dr. Niknik Kuntarto. Sesi ini dimoderatori oleh jurnalis Irwan Kelana.
Habiburahman banyak berbicara tentang pengalamannya di dunia film layar lebar dan sinetron di televisi, sementara Dr. Ninik Kuntarto memaparkan trend jurnalisme sastra yang mengglobal dalam menulis berita, tidak hanya di media cetak, tetapi juga media digital dengan banyak memanfaatkan multimedia.
Diskusi Sesi Kedua
Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang oleh Ketua Panitia Mustafa Ismail dan pemberian penghargaan kepada juara 1, 2, dan 3 untuk puisi, serta juara 1, 2 dan 3 kategori cerpen, serta doa penutup oleh ustad Humam S Chodari.
Hadir juga para penyair, nominator dan para jurnalis di antaranya Nana Sastrawan, Uki Bayu Sedjati, Beni Satria, Fini Marjan, dan lain-lain. Satu di antara nominator puisi pun terlihat hadir, yaitu Faris M Faisal dari Indramayu. Ia adalah penyair yang produktif, karya-karyanya selalu dimuat di berbagai media digital hampir setiap minggu. Sementara para pemenang lainnya hadir melalui virtual atau zoom.
Penyerahan Anugerah Puisi Litera yang diwakilkan kepada Faris M Faisal
diberikan oleh Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri
Daftar Nomine Anugrah Sastra Litera 2021
Kategori Puisi:
- Dongeng Dunia (Alfiansyah Ramdhani)
- Hujan di Sudut Peron (Arie Siswana)
- Menjemput Doa” (BJ Akid)
- Becak Siantar (Budhi Setyawan)
- Curhat Mambang (Darwin)
- Segeralah Bawa Perahumu (Eddy Pranata PNP)
- Sunyi Sungai (Faris Al Faisal)
- Mustafa Hanya Tinggal Nama (Fatah Anshori)
- Hari-hari Nestapa (Ibna Asnawi)
- Pamoyanan (Irvan Syahril)
- Gugurlah (Isbedy Stiawan ZS)
- Sebelum Kau Hapus (Kim Al Ghazali)
- Cerita dari Seorang Pedagang di Parangkusuma (Mahwi Air Tawar)
- Surat untuk Ayla (Mohammad Cholis)
- Molang Are (Moh Rofqil Bazikh)
- Hijau dan Biru (Nuriman N Bayan)
- Diombang-ambing Laut (Pilo Poly)
- Surat Kupu-kupu (Romzul Falah)
- Demensia (Vito Prasetyo)
- Episode Waktu Dinding dan Pintu-pintu (Wirja Taufan)
Kategori Cerpen:
- Perempuan yang Tak Mengenal Diagram Tulang (Ahmad Dzikron Haikal)
- Bali di Hari Kesekian (Arida Erwianti)
- Gadis Pesisiran (Didin Emfahrudin)
- Diam Sunyi Menjadi Mayat (Ferry Fansuri)
- Seseorang yang Memesan Sepi (Hendy Pratama)
- Perjanjian dengan Setan (Herpin Noviandi Khurosan)
- Jidat sang Ustaz (Indah Noviariesta)
- Ngaben (Joko Rabsodi)
- Hujan dan Surat untuk Bapak (Latif N Jannah)
- Seseorang dan Langkah Misterius Itu (Lintang Alit Wetan)
- Matinya Pak Nuri (Muhtadi ZL)
- Mbak Jem (Nanda Insadani)
- Papa Belum Juga Pulang Kerja (Nisa Ayumida)
- Memancing di Tubuh Ibu (Surya Gemilang)
- Gadis Senja di Tepi Pantai (Wahyu Arshaka)
Pemenang Kategori Puisi dan Cerpen
Kategori Puisi:
- Juara 1: Pamoyanan karya Irvan Syahril.
- Juara 2: Molang Are karya Moh Rofqil Bazikh.
- Juara 3: Diombang-ambing Laut karya Pilo Poly.
Kategori Cerpen:
- Juara 1: Memancing di Tubuh Ibu karya Surya Gemilang.
- Juara 2: Papa Belum Juga Pulang Kerja karya Nisa Ayumida.
- Juara 3: Ngaben karya Joko Rabsodi.