Meriam Bambu

Bulan Ramadhan telah tiba. Kedatangannya kita sambut dengan gembira, dan mengisinya dengan ibadah puasa, sholat Tarawih, tadharus, I’tiqaf dan beberapa tradisi yang menyenangkan dalam memeriahkan Ramadhan, seperti  nabuh beduk, buka bersama, dan sebagainya.  Salah satu permainan tradisional dalam menyambut Ramadhan yang sekarang ini nyaris hilang adalah permainan Meriam Bambu.

Layaknya meriam sungguhan, Meriam Bambu ini juga bisa mengeluarkan suara tembakan yang bisa membuat hati pemainnya merasa senang. Kalau Meriam sungguhan menggunakan peluru yang berisi mesiu sebagai bahan ledaknya, Meriam Bambu cukup menggunakan Minyak Tanah (bisa juga campur bensin) atau Karbit sebagai amunisi ledaknya.

[iklan]

Permainan Meriam Bambu yang murah meriah ini biasanya dimainkan oleh anak-anak lelaki. Ada dan dikenal di beberapa daerah di Nusantara ini. Di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur misalnya, permainan ini dikenal dengan nama Long, Long Bumbung, atau Mercon Bumbung. Di Betawi namanya Meriem Sundut atau Bleduran, sedangkan di Gorontalo dikenal dengan nama Bunggo. Di Bangka Belitung namanya Bedil Bambu dan di Minangkabau dikenal sebagai Meriam Betung atau Badia Batuang. Di Aceh disebut Te’t beude trieng. Sedangkan di tanah Sunda Meriam Bambu ini dikenal dengan nama Beledugan.

Bahan dan Cara Pembuatan
Cara pembuatan Meriam Bambu sangat sederhana, bahan utamanya adalah batang Bambu yang sudah cukup tua dan agak kering. Panjang batang dan diameter batang bambu akan mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan nantinya.

Adapun alat-alat yang harus disiapkan untuk membuat Meriam  antara lain:
1. Golok atau gergaji untuk memotong bambu
2. Pahat untuk membuat lubang sundut di batang bambu
3. Linggis untuk menjebol/membobol sekat yang membatasi ruas bambu supaya berlubang.
4. Palu
5. Sobekan kain dan sebatang kayu kecil (ranting) untuk menyundut Meriam Bambu.
6. Minyak tanah atau karbit sebagai amunisi atau bahan bakarnya
7. Tali untuk mengikat Meriam Bambu agar tidak mudah pecah

Pembuatan Meriam Bambu  bisa dilakukan dengan cara:

Siapkan batang bambu dengan ukuran panjang 1,5-2 meter dengan diameter sekitar 10 Cm

Selanjutnya, jebol (lubangi) sekat-sekat ruas bambu yang di bagian dalam menggunakan linggis agar batang bambu berlubang. Sambungan ruas bagian dalam di antara ujung dan pangkal Meriam harus dilubangi dengan baik dan hampir rata dengan diameter bambu. Sekat ruas di bagian pangkal bambu tidak dijebol.

Kemudian, permukaan batang bambu dilubangi dengan jarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang bambu. Besarnya diameter lubang kira-kira sebesar ibu jari (1.5 Cm). Lubang inilah yang akan menjadi tempat untuk menyundut Meriam Bambu.

Selanjutnya,  ikat kuat–kuat sekitar sambungan ruas bambu dengan tali atau karet ban untuk memperkuat daya tahan bambu dari tekanan tenaga (suara) yang dihasilkan ketika disundut.

Cara Bermain Meriam bambu
Setelah Meriam Bambu selesai dibuat, berarti sudah siap untuk dibunyikan. Segera siapkan amunisi atau bahan bakar. Bisa menggunakan minyak tanah atau karbit yang dicampuri air dengan takaran tertentu. Jika menggunakan minyak tanah bisa juga dicampur dengan bensin. Selanjutnya Meriam dibunyikan dengan cara:
1. Posisi letak meriam meriam mendongak sekitar 10-20 cm.

2. Tuang minyak tanah (bisa juga campur bensin) melalui lubang picu, atau
3. Masukkan karbit ke dalam lubang picu dan beri air secukupnya. Kemudian, seutas kayu yang sudah dililit dengan kain dan dicelupkan ke minyak tanah lalu diberi api, digunakan sebagai alat penyundut.

Sebaiknya berhati hati dalam melakukan permainan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Untuk memainkan Meriam bambu sebenarnya tidak memerlukan keahlian khusus, namun disarankan agar berhati-hati Karena bisa membahayakan. Jika tidak cermat dan waspada ketika menyulut, percikan api yang ditimbulkan bisa mengenai wajah.  (AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *