Bonsai merupakan tanaman hias hasil kreasi perpaduan antara seniman seni penataan profil tanaman sekaligus dengan praktisi ilmu botani pertumbuhan tanaman dari seorang kreator bonsai.
Pada saat ini, masyarakat umum sudah banyak mengenal berbagai macam bonsai, baik dari aneka macam jenis pohon, maupun variasi gaya tumbuh bonsainya.
Sekarang ini, harga perpohon bonsai, ada yang ratusan ribu rupiah sampai dengan puluhan milyar rupiah. Berbagai jenis tanaman bonsai tersebut telah banyak dipajang di ajang perhelatan pameran tanaman bonsai di level lokal, nasional, maupun internasional.
Pada mulanya kreator bonsai berusaha menghadirkan tiruan tanaman dari pohon pohon di alam liar, di gunung, di hutan, di pantai, dan di batu karang yang terjal. Pohon tiruan ini ditanam di pot dangkal dengan profil pohon dibuat kerdil. Berbagai gaya tumbuh pohon di alam berusaha ditiru, dan dihadirkan di rumah atau pun di area perkantoran. Ada yang tumbuhnya bergaya tegak berdiri, tumbuh miring, turun bagai air terjun, meliuk liuk ke atas, condong seperti diterpa angin kencang. Ada juga perpaduan gaya tumbuh pohon dan lokasi tumbuhnya, misal gaya tumbuh tegak di bebatuan terjal, atau tumbuh miring di batu kemudian turun bagai air terjun.
Dari gaya gaya awal seni bonsai tersebut kemudian berkembang sesuai dengan kemajuan kreator dan kualitas selera para pecinta bonsai. Hal ini makin membuat seni bonsai bertambah maju di dalam ranah peradaban umat manusia. Oleh karena itu, betapa menariknya seni bonsai ini, dan bisa menambah wawasan tentang bonsai, sekiranya ada sebagaian masyarakat yang bisa memahami satu diantara gaya bonsai sekaligus bisa mempersiapkan diri sebagai calon kreator bonsai profesional, misalnya untuk gaya bonsai tumbuh di batu.
Gaya Bonsai tumbuh di Batu
Pada kesempatan kali ini, akan disampaikan seputar gaya Bonsai tumbuh di batu, seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa kreator seni Bonsai sejatinya berusaha meniru pola tumbuh pohon di alam bebas, termasuk dalam hal pohon tumbuh di batu. Beberapa contoh pohon tumbuh di batu yang informasinya telah ditayangkan di internet, diantaranya sebagai berikut.
Dimana pun pohon bertumbuh, termasuk tumbuh di batu, biasanya tetap menampakkan bagian bagian struktur pohon, yaitu: akar, batang, cabang, ranting, daun, kadang kala terlihat bunga, dan buahnya. Demikian juga apabila gaya tumbuh pohon tersebut akan ditiru menjadi kreasi seni pohon Bonsai, maka seorang kreator Bonsai sudah selayaknya akan meniru profil pohon sealamiah mungkin, seperti ketika pohon bertumbuh di alam bebas. Jadi profil Bonsainya akan nampak lengkap seperti pohon asli yang tumbuh di alam bebas. Adapun beberapa contoh Bonsai bergaya tumbuh di batu, yang ada di laman internet, seperti di bawah ini;
Persiapan Berkreasi Bonsai tumbuh di Batu
Kreasi Bonsai bergaya tumbuh di batu bisa dimulai dengan mempersiapkan: bahan, peralatan, maupun media tanam. Bahan dan peralatan ini akan digunakan untuk melakukan persiapan berkreasi sampai menjadi bakalan Bonsai. Selanjutnya bakalan Bonsai tersebut memerlukan perawatan dan pemeliharaan hingga tumbuh subur, dan siap menjadi Bonsai.
- Batu untuk Bonsai
Beraneka macam batu bisa digunakan sebagai tempat pertumbuhan tanaman Bonsai, misalnya batu kali, batu gunung, batu karang, maupun batu buatan dari semen. Contoh batu yang dimaksud adalah seperti di bawah ini.
- Bahan Bonsai
Bahan Bonsai yang relatif mudah ditanam dengan gaya tumbuh di batu, satu diantaranya adalah pohon Beringin (Ficus). Di alam bebas pohon Beringin bisa tumbuh sampai sekitar 35 m dengan akar angin yang keluar dari batang pohon, cabang maupun ranting. Akar anginnya bisa menjulur panjang sampai ke tanah dan membentuk akar pencari makanan di dalam tanah. Disamping itu daunnya sangat lebat menutupi seluruh permukaan bagian atas dan samping dari percabangan dan ranting pohon.
Masyarakat luas sudah banyak mengenal berbagai macam jenis Beringin, beberapa yang populer diantaranya : Beringin Lokal (Ficus Benjamina), Beringin Kimeng (Ficus Microcarpa), Beringin Preh (Ficus retusa), dan beringin Korea (Ficus microcarpa var. Crassifolia ).
Adapun satu diantara contoh pohon Beringin seperti di bawah ini.
Pohon Beringin yang akan dijadikan bahan Bonsai bergaya tumbuh di batu, tentu berasal dari pohon yang masih mudah dibentuk, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan konsep bentuk yang akan dituju. Bisa juga bahan Bonsai tersebut langsung ditanam di media tanam di batu yang sudah disediakan, kemudian dipelihara sampai hidup sehat dan subur. Adapun bahan Bonsai tersebut, misalnya seperti di bawah ini.
- Peralatan berkreasi Bonsai
Beberapa peralatan atau perkakas yang perlu disiapkan untuk berkreasi Bonsai antara lain: Gunting potong ranting, Gunting daun, Tang, Tang Kakatua, Gergaji kecil, Kawat Bonsai berbagai ukuran, Pot Tanaman Bonsai, dan Kain atau Paranet pembungkus media tanam di batu.
- Media tanam
Sebagai langkah awal agar bakalan Bonsai bisa tumbuh subur, dan memacu agar bisa mencengkeram batu, adalah menyediakan media tanam yang terdiri dari: Kompos organik, Tanah gunung, Pasir malang halus, dan sekam bakar. Semua media tersebut dicampur dengan perbandingan 1:1, kemudian ditambah secukupnya dengan pupuk yang lambat terurai.
- Memulai kreasi Bonsai tumbuh di batu
Kreatifitas kreator tanaman Bonsai dengan gaya tumbuh di batu, bisa dilakukan melalui langkah sebagai berikut:
- Pilih bakalan tanaman Bonsai yang akan dikreasikan sebagai tanaman Bonsai dengan gaya tumbuh di batu, misalnya dipilih pohon Beringin.
- Pilih batu gunung atau batu jenis lain yang sesuai untuk digunakan sebagai aksesori tumbuhnya bakalan Bonsai di batu tersebut.
- Siapkan: pot Bonsai, peralatan untuk berkreasi Bonsai, dan media tanam.
- Tanaman bakalan Bonsai yang sudah siap, segera tanam, dalam arti akarnya sudah ditanam di media tanam di dalam pot Bonsai.
- Lilitkan akar, batang, cabang, atau pun ranting ke sela sela batu yang akan dijadikan asesori pertumbuhan tanaman bakalan bosai, dan ikat dengan kawat, agar lilitannya menguat,.
- Jika lilitan tanaman ke batu sudah dipandang cukup, dan jika diperlukan di beberapa lokasi di batu diberi media tanam, agar menjadi media pemasok makanan bagi akar.
- Selanjutnya kain atau pun paranet siap untuk membungkus lilitan tanaman di batu.
- Paranet atau kain pembungkus tanaman bakalan Bonsai di batu, hendaknya dibiarkan sampai kira kira lamanya enam bulan kemudian.
- Setelah enam bulan, paranet atau kain pembungkus bisa dilepas. Jika ternyata posisi tanaman bakalan Bonsai perlu diperbaiki perakarannya, maka pembungkusnya bisa dipasang lagi.
- Posisi buka tutup paranet atau kain pembungkus lilitan Bonsai di batu, terlihat di gambar di bawah ini.
- Contoh Bonsai tumbuh di Batu yang pernah dijual Di Toko Online
- Contoh Kreasi bakalan Bonsai tumbuh di Batu [5]
Gambar 13 : Beringin Korea
Gambar 14 : Beringin Kimeng
- Pemeliharaan dan Perawatan Bakalan Bonsai tumbuh di Batu
Pada dasarnya pohon Bonsai merupakan jenis tanaman yang berasal dari tanaman yang menyenangi kawasan sinar matahari penuh. Oleh sebab itu sebaiknya pohon Bonsai, termasuk bakalan Bonsai yang tumbuh di batu diletakkan di area yang terkena sinar matahari penuh. Sebagai konsekwensinya, karena ditanam di pot dengan kapasitas media tanam terbatas, maka penyerapan air siraman pun terbatas, sehingga mungkin perlu pengulangan penyiraman sampai dua kali sehari, yaitu di pagi hari dan sore, lebih lebih ketika berada di musim kemarau.
Disamping itu, tentu pemupukan seperti pupuk NPK, kompos organik atau yang lain perlu diberikan seminggu sekali. Pemberian pupuknya ditaruh di pinggir pot, dan jangan terkena batang tanaman. Hal ini untuk mencegah kerusakan batang tanaman karena terkena langsung pupuk. Selanjutnya menjaga bentuk tanaman Bonsai melalui pengawatan sesuai ukuran pohon, atau pun pemotongan daun, ranting dan cabang. Pemeliharaan dan perawatan yang bagus, akan menghasilkan tanaman yang subur, segar, dan indah dipandang, demikian juga tanaman bakalan Bonsai yang tumbuh di batu. Lambat laun sekitar tiga tahun kemudian, bakalan Bonsai ini akan menjadi calon Bonsai, yang selanjutnya menjadi Bonsai yang eksotik tumbuh di batu, dengan sulur atau akar angin yang menjuntai dan merayap sambil mencengkeram batu.
Jika bakalan bonsainya sampai berjumlah seratus pohon, tanaman Bonsai pun bisa dibawa ke stan tanaman Bonsai untuk dijual, dan dibisniskan.
Selamat berkreasi Bonsai tumbuh di Batu, sambil terus bergembira!
Penulis :
Kek Atek,
Pemilik Usaha Tanaman Hias “Rumah Kebun Man Atek Collection”, di Rumpin, Bogor,
Jawa Barat, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.brilio.net/wow/sulit-dipercaya-20-pohon-ini-tumbuh-di-tempat-yang-tak-terduga-170814o.html
- https://i.pinimg.com/originals/be/db/80/bedb80d43e41d14805a33c5d0325aa85.jpg
- https://i.pinimg.com/originals/a6/96/3a/a6963ad9b54cc3f252ebec784434d59b.jpg
- https://www.kabari.id/banyak-yang-belum-tahu-pentingnya-manfaat-pohon-beringin/
- Dokumentasi Foto milik Rumah kebun “Man Atek Collection“
- https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/berkebun/bibit-tanaman/2ipvi0l-jual-bonsai-beringin-kimeng-on-the-rock
- https://www.tokopedia.com/debonsai737/bonsai-kimeng-on-the-rock?utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=pdp-seo