
Apa yang terpikirkan jika mendengar tentang makanan cepat saji (fast food)? Pasti sebagian orang berasumsi bahwa makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang enak, instan, dan ekonomis tentunya, disamping itu juga cara penyajiannya pun tergolong sangat singkat. Di antara makanan fast food (makanan cepat saji) yang bermunculan di masyarakat yaitu makanan kalengan, makanan dari daging dan jeroan, hot dog, burger, nugget, dan banyak lagi yang lainnya. Selain makanan cepat saji (fast food), dewasa ini juga mulai banyak bermunculan makanan junk food yang lebih banyak digemari oleh remaja. Umumnya yang termasuk junk food seperti permen, makanan yang berasal dari seafood (makanan laut), makanan kaleng, makanan daging yang diproses (sosis, kroket), minuman bersoda, dll.
Makanan di atas memang begitu menggiurkan untuk dinikmati, namun perlu disadari bahwa terlalu banyak memakan makanan seperti itu kurang baik bagi kesehatan tubuh. Apalagi bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam proses pertumbuhan. Karena di dalam makanan seperti itu banyak sekali mengandung zat kimia, pengawet, dan bahan berbahaya lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Jika dalam mengonsumsi makanan tersebut tidak dikendalikan maka akan berakibat sangat fatal, seperti obesitas sampai dengan penyakit kanker.
Apa yang Membedakan Fast Food dan Junk Food?
Fast food dan junk food memiliki perbedaan, yang dimana perbedaan utamanya dilihat dari faktor nutrisi yang mencukupi. Fast food masih memiliki sedikit kadara nutrisi dan gizi, berbeda dengan junk food yang tidak memiliki nutrisi sedikit pun karena yang terkandung di dalamnya adalah bahan-bahan yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang tidak baik bagi kesehatan. Disamping dengan kurangnya nutrisi dan gizi, perbedaan lain juga terdapat pada proses pengolahannya. Kalau fast food biasanya dimasak dengan cara dibakar, digoreng, dipanggang sedangkan junk food biasanya dimasak dengan menambahkan bumbu yang memang sudah jelas banyak pengawetnya seperti aida, atom bulan, dll.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumsi Makanan Fast Food (Makanan Cepat Saji) dan Junk Food
Pada dasarnya perilaku konsumsi makanan fast food (makanan cepat saji) dan junk food pasti memiliki faktor yang mendasari. Di antaranya yaitu karena kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya remaja tentang nutrisi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Remaja cenderung lebih mementingkan harga yang murah serta rasa yang enak dalam memilih makanan tanpa mempertimbangan kandungan gizi serta nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, remaja senang makan bersama teman-teman sebayanya daripada makan makanan di rumah. Hal itu dapat menyebabkan kurang terkontrolnya pola makan dan hidup sehat. Serta banyak faktor lain yang melatar belakanginya.
Dampak Makanan Cepat Saji (Fast Food) dan Junk Food bagi Remaja
Pola konsumsi makanan fast food (makanan cepat saji) dan junk food yang tidak terkendali, memberikan banyak dampak bagi kesehatan tubuh. Mulai dari penyakit ringan sampai dengan penyakit yang berat. Seperti magh, asam lambung, obesitas sampai dengan kanker. Dalam proses tumbuh kembang remaja, seharusnya diimbangi dengan makan-makanan yang mengandung banyak gizi dan nutrisi terutama makanan yang tinggi kalsium dan zat besi yang sangat berguna bagi pertumbuhan remaja.
Agar tubuh kita tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi. Pola hidup sehat seperti makan-makanan yang sehat dan bergizi serta olahraga secara teratur perlu diterapkan sejak dini, karena diusia remaja perlu adanya aktivitas yang mendukung pola tumbuh kembang pada remaja. Mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) dan junk food boleh-boleh saja. Asalkan sesuai dengan porsinya, jangan sampai pola konsumsi makanan tersebut terlalu berlebihan. Karena apapun yang dilakukan secara berlebihan maka itu tidak akan berakibat baik. Sebisa mungkin dalam mengonsumsi makanan tersebut harus diimbangi dengan sayur-sayuran. Karena selain makanan kaleng, daging, dsb makanan fast food (makanan cepat saji) juga ada yang bergizi seperti gado-gado, pecel, dll. Dimana fast food (makanan cepat saji) yang menyehatkan terdapat kandungan gizi dan nutisi yang cukup seimbang bagi tubuh, dan tidak mengandung bahan pengawet yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja.