Pengadegan adalah sebuah desa yang ada di kecamatan Pengadegan, kabupaten Purbalingga. Di desa ini terdapat cerita legenda tentang asal-usul desa ini, dan legenda ini hanya diketahui oleh masyarakat asli sini dan ceritanya diceritakan secara turun dan temurun. Walaupun di internet sudah ada namun tidak banyak, saya akan ceritakan kembali dengan sedikit mengambil dari internet dan wawancara dengan orang yang asli Pengadegan.
Kisah ini berawal dari seorang tokoh yaitu Sunan Gresik yang sedang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Tengah. Saat itu Sunan Gresik sedang berjalan dari arah timur menuju barat, di tengah perjalanannya ia bertemu dengan seorang pengembara di suatu perkampungan kecil di tengah hutan, pengembara ini berperawakan gagah bernama Datuk Rambat, pengembara yang bernama Datuk Rambat ini terperangah, sebab penampilan Sunan Gresik sangat bersih dan terlihat bercahaya.
Sunan Gresik bertanya kepada Datuk Rambat apakah ada warung makan di perkampungan tersebut, Datuk Rambat yang mengetahui lokasi warung makan di perkampungan tersebut kemudian mengantarkan Sunan Gresik ke warung, setelah sampai di warung, Sunan Gresik berterima kasih kepada Datuk Rambat karena telah mengantarkannya ke warung makan, setelah selesai makan kemudian mereka berkenalan satu sama lain.
Dari perkenalan itu, Datuk Rambat mengetahui bahwa Sunan Gresik sedang melakukan perjalanan dengan tujuan menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah, Datuk Rambat yang memiliki kepercayaan Kejawen ini ingin tahu lebih dalam mengenai agama Islam. Datuk Rambat pun mulai bertanya-tanya secara rinci mengenai agama Islam kepada Sunan Gresik. Sunan Gresik pun menjelaskan tentang agama Islam kepada Datuk Rambat.
Bak seperti mendapatkan hidayah, dari perkenalan dan penjelasan tentang agama Islam dari Sunan Gresik tersebut Datuk Rambat ingin mengetahui lebih dalam tentang agama Islam, kemudian Datuk Rambat belajar mengenai agama Islam dengan menjadi murid dari Sunan Gresik. Datuk Rambat pertama-tama diajari tentang dunia dan akhirat, bagaimana alam semesta tercipta dan tujuan makhluk hidup ini diciptakan hingga diajarkan mengenai ilmu fikih, akidah, akhlak, dan muamalat.
Waktu demi waktu berlalu, setelah sekian cukup lama menjadi murid Sunan Gresik, Datuk Rambat akhirnya paham mengenai agama Islam dan hanya Allah tuhan yang harus disembah, kemudian Datuk Rambat memeluk agama Islam setelah berguru dengan Sunan Gresik. Lalu nama Datuk Rambat diubah menjadi Adeg Widuri oleh Sunan Gresik setelah masuk Islam.
Setelah masuk Islam Adeg Widuri juga ingin menyebarkan agama Islam yaitu dengan mengislamkan orang-orang di perkampungan tersebut, karena di perkampungan tersebut hampir semua warganya memiliki kepercayaan kejawen sama seperti Adeg Widuri sebelumnya, pada penyebaran agama Islam di perkampungan tersebut Adeg Widuri dibantu dengan Sunan Gresik dengan metode dakwah.
Masa demi masa dakwah yang mereka lakukan menuaikan hasil, banyak orang-orang di kampung tersebut terpengaruh dakwah Adeg Widuri dan Sunan Gresik, dan hingga metode dakwah yang dilakukan tidak terasa membuat seluruh warga di kampung tersebut memeluk agama Islam.
Merasa tugasnya di kampung kecil tersebut sudah selesai dengan mengislamkan Adeg Widuri dan juga turut meng-Islamkan warga di perkampungan tersebut, Sunan Gresik berpamitan pada Adeg Widuri dan semua warga perkampungan melanjutkan perjalanannya ke barat untuk menyebarkan agama Islam.
Sebagai penghargaan kepada Adeg Widuri karena telah masuk Islam dan menyebarkan agama Islam pada warga kampung tersebut, kemudian kampung tersebut diberi nama “Pengadegan”. Berasal dari kata ngadeg atau mandeg yang artinya berdiri atau berhenti.
*) Cerita ini berasal dari desa Pengadegan, kec. Pengadegan, kab. Purbalingga Jawa Tengah.
Diceritakan kembali oleh Rio Nova Zainal Assidiq, lahir di Bogor 17 November 2000. Mahasiswa Semester 5 Program Studi Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Terima kasih …kisah adeg Widuri dan nama desa engadegan ini sudah dimuat di google atau internet. Kami sebagai warga desa Pengadegan merasa terharu walaupun cerita tsb hanya garis besarnya saja. Sekali lagi terima kasih.