Main Congklak

Permainan Congklak, Dakon atau Dakonan adalah permainan tradisional masyarakat Jawa. Tapi ternyata, permainan ini juga banyak dikenal di berbagai wilayah nusantara kita. Di Sulawesi misalnya,  permainan ini dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.

[iklan]

Permainan Congklak ini dimainkan oleh dua orang. Bisa dimainkan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, laki-laki atau perempuan. Alat yang digunakan adalah Papan Congklak dan Biji Congklak (lihat gambar 1).

Gambar 1: Papan Congklak.
Papan Congklak pada umumnya terbuat dari kayu atau plastik. Biji Congklak bisa terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil diisi biji congklak oleh pemain,  juga 2 lubang besar di sisi kanan dan kirinya yang dianggap sebagai Lumbung atau Gudang milik sang pemain. Fungsi Lumbung atau Gudang adalah tempat menyimpan biji congklak yang selalu diisi oleh Pemain ketika menjalankan biji congklaknya. Jumlah biji congklak secara keseluruhan adalah 98 butir (14×7). Ada juga papan congklak yang jumlah lubang kecilnya hanya 10 (5 pasang), ditambah 2 lubang besar jadi 12 lubang.

CARA BERMAIN
Dua orang Pemain duduk menghadapi Papan Congklak. Masing-masing mengisi lubang-lubang kecil dalam Papan Congklak dengan Biji Congklak sebanyak 7 atau 5  butir sesuai dengan jumlah lubang kecil yang ada di Papan Congklak (jika 7 lubang, diisi 7 Biji Congklak per lubang. Jika 5 lubang, diisi 5 Biji Congklak per lubang).

  1. Permainan dimulai dengan 2 cara. Pertama, menentukan siapa pemain yang pertama kali jalan dengan Gamsit, Ingsut, Sut atau Suit. Kedua, permainan dapat dimulai secara bersama-sama tanpa harus saling mendahului. Namun yang ‘mati lebih awal otomatis berhenti, sementara lawan terus melanjutkan permainan.
  2. Untuk memulai permainan, pemain yang sedang mendapat giliran main, mengambil 7 (atau 5) biji congklak dari salah satu lubang kecil di papan congklak yang menjadi haknya. Kemudian ia harus menaruh biji congklak yang digenggamnya satu per satu ke seluruh lubang kecil congklak dan 1 lubang Lumbung miliknya searah jarum jam, dari kanan ke kiri (ke arah lumbung sendiri). Lumbung milik lawan main tak perlu diisi.
  3. Jika biji congklak terakhir berhenti di lumbung milik sendiri, pemain masih boleh melanjutkan permainan dengan mengambil biji-biji congklak di salah satu lubang di antara lubang-lubang congklak yang menjadi haknya.|
  4. Jika biji congklak terakhir berhenti di lubang yang berisi biji congklak, maka pemain dapat mengambil semua biji congklak yang ada di lubang tersebut, dan melanjutkan permainan. Jika biji congklak terakhir berhenti di lubang yang kosong, maka dia mati. Dengan demikian, lawan pun mendapat giliran bermain dengan ketentuan :
    1. Jika lubang kosong adalah lubang miliknya (haknya), maka dia berhak atas sejumlah biji congklak di lubang seberangnya atau lubang hak lawan yang disebut nembak. Seluruh biji congklak hasil nembak dan biji congklak yang me-nembak disimpan ke lumbung.
    2. Jika lubang kosong adalah hak lawan, maka pemain dinyatakan mati dengan sendirinya.
  5. Permainan terus berlangsung sampai salah satu pemain tidak dapat bermain lagi karena jumlah biji congklaknya kurang dari 7 atau 5 butir. Yang dinyatakan pemenang adalah dia yang mendapatkan biji congklak lebih banyak.
  6. Secara garis besar Permainan Congklak ini dapat dibagi menjadi dua babak, yaitu:Babak I.
    Dimainkan dengan cara seperti urutan 1-6 di atas. Jika pada akhir permainan babak ini seorang pemain pada ke7 (atau 5) lubang haknya masih terdapat sisa biji congklak, maka dia berhak main pertama  pada babak selanjutnya meskipun biji congklak di lumbungnya lebih sedikit daripada lumbung lawan. Dia dinyatakan menang jalan.Babak II.Babak kedua atau babak berikutnya dimainkan dengan cara yang sama. Pemain yang jumlah biji congklaknya lebih sedikit atau berkurang, sudah pasti semua lubang haknya tidak akan terisi semua. Lubang yang tidak terisi disebut Ngacang (kacang) atau Ngeceng (keceng). Lubang kacang atau keceng tidak boleh diisi biji congklak dalam permainan.
  1. Demikian seterusnya, permainan akan berakhir sampai salah satu pemain tidak lagi cukup memiliki biji congklak untuk 1 lubang yang menjadi haknya.
    Selamat bermain. (AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *