Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Sosialita » Lebaran Sedikit Salaman
    Sosialita

    Lebaran Sedikit Salaman

    24 Mei 2020Tidak ada komentar4 Mins Read13 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    “Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahilhamd.“

    Hampir setiap Lebaran Idul Fitri, tradisi silaturahmi yang dilakukan umat Islam antara lain : anjang sana, mudik ke asal kampung halaman, menyelenggarakan syukuran maupun reuni bersama keluarga, orang tua, dan sanak saudara, serta sahabat tercinta. Rasa rasanya ada sesuatu yang hilang jika semua itu tidak dilakukan.

    Begitulah adanya Lebaran Idul Fitri tahun 1441 H/2020 M ini, banyak tradisi lebaran yang tidak bisa dilakukan, tersebab wabah Corona masih berlangsung di seluruh dunia, tidak terkecuali di Negara kita tercinta.

    Protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Corona, di antaranya: jaga jarak, memakai masker, jaga kebersihan, dan jangan berkumpul-kumpul. Semua itu tetap harus dilaksanakan, meskipun hasrat sangat ingin menjalankan tradisi berlebaran bersama keluarga dan orang orang terkasih.

    [iklan]

    Apa daya wabah virus corona sedang melanda.
    Tahun tahun sebelum 1441 H, sejak tanggal satu bulan Ramadhan sampai menjelang malam Idul Fitri selalu ramai jama’ah kaum Muslim beribadah di Masjid maupun Mushola. Bahkan di malam Idul Fitri, semalam suntuk takbiran dilaksanakan sampai menjelang penyelenggaraan sholat Idul Fitri, segenap jama’ah mengumandangkan kalimat Takbir, Tahlil, dan Tahmid.

    “Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahilhamd.“

    Artinya:
    “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.”

    Kesyahduan, keceriaan, dan rasa haru senantiasa menyelusuf di geletar jiwa di hati setiap insan yang beribadah terutama pada detik detik terakhir di bulan Ramadon sampai saat sholat Idul Fitri. Tidak jarang air mata deras menetes, merasakan begitu kasih sayangNYA Allah SWT terhadap setiap insan, sementara diri ini masih jauh dari rasa bersyukur, kurang ikhlas, dan tidak betah bersabar dalam berjuang menjadi manusia yang bertaqwa.  Padahal taqwa adalah tujuan utama dari beribadah di bulan Ramadhan. Suasana kejiwaan seperti itulah yang senantiasa hadir pada setiap akhir bulan Ramadhan sampai sholat Idul Fitri.

    Lebaran tahun 1441 H kali ini serasa berbeda, sebagian tanah lapang maupun masjid ditutup tidak melaksanakan sholat Idul Fitri, kecuali yang wilayahnya tidak terjangkit paparan wabah Corona masih melaksanakan sholat Idul Fitri berjama’ah dengan pedoman pelaksanaan tetap mengacu pada protokol kesehatan.

    Namun demikian bagi setiap Muslim, adanya wabah Corona bukanlah alasan untuk tidak berlebaran mensyukuri nikmat Allah SWT atas segala karuniaNYA.

    Tradisi silaturahmi pun masih bisa dilakukan melalui cara yang tetap mengacu pada Protokol Kesehatan, misalnya bisa tetap menjaga jarak aman, tidak bersalaman, tidak berpelukan. Silaturohmi Halal bi halal bisa juga melalui Telepon, Media sosial, Video call atau Video meeting. Kalaulah harus berjabat tangan, cukup sedikit di ujung kuku jari tangan, atau seperlunya saja dengan isyarat sedekap di dada.

    Pada dasarnya tradisi silaturahmi seperti Halal bi halal menyambung persaudaraan ketika Lebaran tiba, bisa dilakukan tetap hikmat dengan situasi dan kondisi seperti apa pun, termasuk ketika wabah Corona melanda seluruh Negera. Justru di tengah pandemik Corona ini, silaturahmi bisa saling menguatkan, memberikan dukungan, gotong royong, dan saling membantu mengatasi berbagai permasalahan atas segala musibah di Negeri kita. Yang penting Silaturahmi tersebut tetap selalu berpedoman pada Protokol kesehatan.

    Pada akhirnya silaturahmi Halal bi Halal pun selalu bisa dilaksanakan. Hal ini mengingatkan pada penggagas tradisi Halal bi halal di Indonesia, yakni KH Abdul Wahab Chasbullah salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) bersama Soekarno Presiden Republik Indonesia yang pertama.

    Pada awalnya tradisi Halal bi halal muncul ketika Negara dalam suasana kurang harmonis karena adanya perbedaan di bidang Politik diantara para elit Politik. Sekitar tahun 1948 atas saran KH. Abdul Wahab Chasbullah, Soekarno pun mengadakan silaturohmi diantara para tokoh dengan istilah Halal bi halal.

    Istilah ini mengandung makna mencari penyelesaian masalah atau mencari keharmonisan hubungan dengan cara mengampuni kesalahan. Sejak itu Halal bi halal pun selalu dilakukan, dan segera menjadi tradisi silaturahmi di Indonesia ketika lebaran tiba.

    Semoga Halal bi Halal dengan tetap menjaga Protokol Kesehatan di waktu Lebaran 1441 ini bisa menambah barokah, sukses, dan makin sehat untuk kita semua. Aamiin.

    SELAMAT HARIRAYA IDUL FITRI 1441 H
    MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

    “Taqobalallahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim.”

    Artinya:
    “Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kami dan kalian semua, dan terimalah ya (Allah) yang maha Mulia.”

    “Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahilhamd“

    —

    (AB)

    Idul fitri lebaran di Indonesia tradisi lebaran
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleBoss Tulalit
    Next Article Manusia Tanpa Kepala

    Postingan Terkait

    Tiga Giat Keren Penyair Sampai dengan Triwulan ke Tiga – 2025

    11 Oktober 2025

    Keseruan di Bulan Juni, Juli Sampai Menyongsong Agustusan 2025

    13 Agustus 2025

    Kehidupan Sosial di Kampus: Berteman, Belajar, dan Bertumbuh

    5 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202530 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 202511 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 202511 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.