Ketika saya mengunjungi Festival Jepang (Matsuri) Little Tokyo Ennichisai yang mendatangkan lebih dari 300.000 pengunjung pada tanggal 22-23 Juni 2019. Bertempat di kawasan Blok M, yang tahun ini adalah pelaksanaan Ennichisai yang ke-10 dan dirayakan sebagai 10th Anniversary bertujuan mempromosikan kawasan Blok M dengan banyak restoran Jepang dan area belanja yang cocok sebagai tujuan wisata di Jakarta. Didukung oleh kedutaan besar Jepang dan pemerintah kota Jakarta Selatan. Saya begitu terpukau oleh kemeriahannya.

“Danketsu” atau “Unity”. Itulah tema yang diusung, mengingat Ennichisai adalah sebuah acara yang mempersatukan berbagai macam pengunjung dan tidak membeda-bedakan siapa pun yang hadir di Ennichisai, semua bersatu untuk menikmati kemeriahan. Acara ini juga diharapkan menjadi ajang persatuan masyarakat Indonesia setelah pemilu dan harmoni Jepang dengan Indonesia dalam perubahan era yang baru demi kedamaian dan persahabatan. Logo dibuat oleh Kaligrafer Taro Todoroki dari Jepang, dan tahun ini juga dibuka booth untuk memberikan workshop di Ennichisai.

Khusus untuk tahun ini Ennichisai tidak hanya memanjakan penggemar kuliner dan kebudayaan Jepang. Area booth pendidikan dibuat bagi para pengunjung yang tertarik mencari informasi untuk sekolah di Jepang. Ada beberapa sekolah dan lembaga yang hadir di Education Area di dekat Pop Stage.

Ada 8 booth mengisi area ini, di antaranya Gakushudo, Sendai Ikuei Gakuen (SMA), JEI Consulting, GLOBIS Asia Campus Singapore, Shinjuku Japanese Language Institute, Yokohama International Education Academy, ECC Kokusai College of Foreign Languages, Interculture Language Academy. Beberapa sekolah tersebut bisa di cek pada website: jeducation.co.id.

Untuk area booth baik kuliner maupun pernak pernik, diikuti oleh booth makanan seperti takoyaki, okonomiyaki, ikayaki, ramen, sushi, ringo ame dan lain sebagainya. Ada juga aneka pernak pernik seperti nekomimi, anime t-shirt, uchiwa, dll, kemudian ada promo produk seperti otomotif, minuman, alat tulis, dll.

[iklan]

Saya semakin terpukan ketika menyaksikan street performance dengan hadirnya parade tahunan Omikoshi dan Dashi. Kemudian pertunjukan Kochi Yosakoi dan Oiran Douchu yang khas. Tarian Yosakoi menggelar kembali kontes Yosakoi Ada juga kecerian pertunjukan dari Cheerleader Anak-anak dan Okinawa Eisa. Ennichisai 2019 memiliki 3 stage yaitu Main Stage (Traditional, Band), Pop Culture Stage (Pop Culture, Performer dari Jepang, JKT48, Cosplay), Chika Stage (Berbagai komunitas hobi Jepang, Idol lokal, Band lokal)

Main Stage adalah panggung utama di Ennichisai, untuk memperkenalkan budaya dan seni tradisional Jepang misalnya Taiko (musik tradisional), Shodo (lukisan tradisional), Buyou (tarian tradisional), dan kesenian tradisional dari Indonesia juga ada. Ada juga Yosakoi dan Eisa (tarian tradisional) yang ditampilkan oleh orang Indonesia. Kami harapkan panggung ini menjadi tempat yang bisa saling menikmati budaya Jepang dan Indonesia. Yang paling utama adalah penampilan tim Bonten dengan Kojima Chieko sebagai Taiko performer professional dari Jepang. Tidak hanya itu JKT48, Idol Enka Girls, boys idol CoLoN:, Addiction, dan Tersera Traps, idol bigo dari Jepang, Virtual Idol Love Pledge, Rei Naria kembali ke Ennichisai dengan vokalis Shion Aoyagi, dan lainnya. DJ session oleh Tsukimomo, Vibetronic (Surabaya), dan REDSHiFT juga ikut memeriahkan acara ini.

Acara ini banyak dihadiri anak-anak muda termasuk saya. Sungguh luar biasa, ketika saya pulang ke rumah, saya selalu terbayang-bayang acara itu. (Tatsumi Muin)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *