Senjata tradisi maupun senjata berteknologi erat kaitannya dengan keperluan militer, termasuk teknologi militer untuk kepentingan pertahanan Negara. Teknologi Militer adalah segala macam teknologi yang khusus digunakan untuk kepentingan militer, terutama bagi kepentingan pertahanan Negara, dan melindungi Negara dari serangan musuh, baik musuh yang berasal dari luar negeri, maupun dari dalam negeri. Pertahanan Negara ini dalam arti bisa berwujud siap melakukan peperangan melawan siapa pun yang menjadi musuh Negara, maupun siap berdamai dan menjaga kedaultan Negara.

Oleh karena itu Negara wajib menyiapkan sekaligus memiliki semua aspek pertahanan, mulai dari Undang Undang Pertahanan, Sumber Daya Manusia (SDM) terutama Tentara tiga matra yaitu: Darat, Laut, dan Udara, Teknologi militer meliputi: Kendaraan tempur semisal Tank, Pesawat tempur, Kapal induk, Senjata militer. dan Peralatan pendukung operasi militer, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Negara Kepulauan sekaligus Negara Kelautan mempunyai tradisi sebagai bangsa ksatria simbol ketentaraan. Hal ini terbukti dengan adanya banyak ragam senjata tradisional. Hampir setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai senjata tradisional masing masing, misalnya sebagai berikut: Keris Jawa, Celurit Madura, Rencong Aceh, Karimbit Minangkabau, dan Kujang Sunda, tentu masih banyak lagi yang lain.

Dalam perkembangannya, senjata pertahanan tersebut mendapatkan sentuhan teknologi, baik untuk keperluan pertahanan dan pertempuran militer jarak dekat, atau pun jarak jauh. Senjata yang digunakan mulai dari senjata api genggam, senapan serbu, sampai roket sebagai peluru kendali.

SENJATA API

Indonesia mempunyai pabrik senjata api untuk militer, yaitu PT Pindad (Persero) yang berdiri tahun 1983. Persero ini telah memproduksi senjata, baik laras panjang, senjata genggam, maupun pistol.

Senjata senjata tersebut diproduksi untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan untuk melayani keperluan luar negeri.

Seluruh produk hasil pabrik senjata PT Pindad (Persero) telah diuji dan memenuhi standar internasional, misalnya: Standard senjata militer Mil STD., dan Sistem mutu ISO 9000-2008 yang disertifikasi oleh LRQA. Senjata senjata tersebut memiliki akurasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan. Beberapa contoh senjata produksi PT. Pindad bebagai berikut:

SENJATA RUDAL

Peluru kendali atau disingkat Rudal atau missile merupakan senjata militer yang menggunakan roket militer sebagai penggerak utama. Rudal dilengkapi dengan peralatan kendali terbang, agar bisa menembak tepat sasaran, dan berhulu ledak yang sanggup menghancurkan sasaran tembak. Rudal bisa ditembakkan dari: darat ke darat, darat ke udara, udara ke udara, ataupun udara ke darat. Beberapa contoh bentuk dan jenis roket yang banyak digunakan sebagai berikut:

senjata

Adapun jenis Rudal yang digunakan dalam peperangan adalah sebagai berikut :

Rudal Kalibr (kaliber) dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Almaz-Antey Rusia. Rudal ini dapat ditembakkan dari kapal laut, kapal selam, darat, maupun dari pesawat udara.

senjata

Rudal balistik bisa ditembakkan untuk jarak jauh, bahkan memungkinkan menjangkau antar benua. Tentu pembuatan, dan pengembangan Rudal jenis ini akan memerlukan biaya yang sangat besar, dan SDM unggul yang banyak, serta waktu  yang lama dan resiko yang besar. Namun bagi negara yang memenuhi syarat, semisal Amerika Serikat, Rusia, dan China sudah semestinya akan berusaha membuat Rudal jenis ini, dengan alasan untuk pertahanan di dalam negerinya sendiri.

Rudal dari darat-ke-udara Soviet S-125 Neva/Pechora dirancang oleh Aleksei Mihailovich Isaev. Rudal ini memiliki jangkauan efektif untuk ditembakkan pada sasaran terbang rendah yang sambil bermanuver. Rudal S-125 menggunakan panduan perintah radio.

Rudal balistik antar benua model baru, berbahan bakar padat Hwasong-18, diarak di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang Korea Utara untuk menandai peringatan penting Perang Korea. Rudal ini dirancang untuk penembakan antar benua.

Laser merupakan pancaran cahaya tunggal yang dihasilkan oleh peralatan Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation yang bisa memancarkan radiasi elektromagnetik. Cahaya ini ada yang bisa dilihat dengan mata normal, maupun yang tidak bisa dilihat.

Laser telah banyak dikembangkan menjadi senjata pertahanan, karena potensi daya penghancur sangat kuat, ditambah dengan kecepatan cahaya sebagai ukuran kecepatannya dalam mencapai sasaran, tepat dan akurat.

Sistem senjata teknologi laser memungkinkan mendeteksi sekaligus menghancurkan berbagai target, termasuk kendaraan tak berawak, ancaman rudal, artileri, dan mortir. Disamping itu konstruksi senjata laser bisa dibuat modular (mudah dibogkar pasang), sehingga bisa dibuat lebih ringan, hemat tempat, dan efisien dalam kebutuhan sumber daya energi.

Indonesia melalui PT Pindad (Persero) memproduksi kendaraan militer untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional. Produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan, diantaranya : Kendaraan Taktis 4×4 “KOMODO” dan Panser 6×6 “ANOA”. Disamping untuk keperluan di dalam negeri, kendaraan tersebut telah digunakan di beberapa Negara di luar negeri seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan, dalam misi perdamaian dunia PBB.

SENJATA TRADISI JATI DIRI ANAK NEGERI

Indonesia sebagai Negara Kepulauan sekaligus Negara Kelautan mempunyai tradisi sebagai bangsa ksatria, terbukti dengan adanya senjata tradisi di masing masing suku bangsa yang ada di Indonesia. Sehingga tidak mengherankan apabila Indonesia mampu mengembangkan sekaligus memproduksi senjata berteknologi tinggi sekali pun, semata mata untuk kepentingan menjaga dan melindungi kedaulatan NKRI. Senjata tradisi menjadi jati diri bangsa Indonesia menuju penguasaan produksi senjata berteknologi tingggi.

Penulis : Atik Bintoro
Pemerhati teknologi, bekerja sebagai Periset di BRIN.
Tulisan diambil dari berbagai sumber.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *