Sejumlah nasabah KPR BTN mengaku terkejut ketika cicilan KPRnya turun drastis dari biasanya. Beberapa dari nasabah mencoba menghubungi call center BTN untuk meminta konfirmasi dari pihak Bank mengapa bisa terjadi.

“Saya terkejut. Biasanya saya mencicil KPR dengan type rumah sederhana sebesar 800 ribuan. Tapi, bulan maret ini kok dapat laporan lewat SMS hanya 300 ribuan yang ditarik oleh Bank. Awalnya saya pikir ada subsidi dari pemerintah di tengah pandemi ini,” ucap Nana kepada mbludus.com. Seorang guru yang mempunyai cicilan KPR BTN ini juga mencoba menghubungi call center BTN, namun beberapa kali panggilan sibuk.

Menurut berita yang dipublikasikan di liputan6.com, PT Bank Tabungan Negara (BTN) menyebut turunnya tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nasabah karena ada penurunan suku bunga dan grace period. Sehingga bagi para nasabah BTN jangan khawatir jika terjadi penurunan. Penurunan karena kemungkinan penurunan suku bunga, dan kemungkinan debitur tersebut termasuk debitur Restrukturisasi karena terdampak covid-19 dengan grace period selama 6 bulan.

Lebih jelasnya penurunan itu dikarenakan grace period bukan subsidi. Nanti bunganya ditagihkan kembali setelah masa grace periodnya selesai. Sebagai informasi, grace period adalah masa tenggang yang memungkinkan peminjam untuk membayar sebagian pokok hutang dengan bunga pinjaman atau bunga pinjaman saja hingga jangka waktu grace period berakhir.

Biasanya peminjam mendapatkan keringanan grace period 3-6 bulan. Sehingga pada masa grace period berlangsung, pendana hanya akan mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dibanding pengembalian hingga masanya berakhir. Kemudian, setelah masa berakhir, peminjam akan membayar pokok dan bunga kembali tiap bulannya hingga tenor pinjaman berakhir. Begitu pun dengan pengembaliannya, akan kembali normal. (red/11/03/2021).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *