Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, nama empon-empon menjadi selebritas baru diberbagai kalangan, mulai dari; anak-anak, remaja, bahkan orang tua. Harga empon-empon, seperti Jahe Merah mendadak melambung tinggi di pasaran dan menjadi barang langka. Hal ini  dikarenakan, empon-empon dianggap sebagai penambah imunitas tubuh yang mampu menangkal virus covid-19.

Selain empon-empon yang terkenal di suku Jawa, masyarakat Betawi juga memiliki minuman legendaris yang khasiatnya tak kalah hebat, yakni Bir Pletok. Bagi pembaca, Sahabat Mbludus, mungkin sudah tidak asing lagi dengan minuman ini. Namun, bagi yang baru mendengar, Bir Pletok adalah minuman tradisional khas Betawi yang terbuat dari bahan-bahan  herbal, seperti;  Jahe, daun pandan wangi, dan serai. Sedangkan untuk memberi efek warna merah ketika diseduh dengan air panas, resep Bir Pletok ini juga dilengkapi dengan Kayu Secang. Jadilah, tampilan minuman tradisional khas Betawi ini menyerupai Bir-Bir beralkohol pada umumnya.

Jadi, apakah Bir Pletok ini memabukkan? Ya, tidak, dong, Sahabat Mbludus. Jelas-jelas terbuat dari bahan herbal dan tanpa proses fermentasi bahan makanan berpati. Hanya tampilan dan namanya saja yang menyerupai.

[iklan]

Sejarah
Sejak kolonial Belanda menjajah tanah air, penduduk kincir angin ini gemar mengkonsumsi bir/alkohol. Hal ini menimbulkan minat masyarakat Betawi untuk turut serta mencicipi minuman orang Belanda tersebut. Akan tetapi, menimbang lagi efeknya yang memabukkan, dan sebagai masyarakat adalah muslim yang taat, masyarakat Betawi akhirnya membuat inovasi sendiri dengan mencampurkan bahan-bahan herbal tersebut menjadi minuman yang tak kalah nikmat juga menyehatkan. Jadilah, Bir Pletok minuman ikonik khas Betawi sejak masa kolonial hingga saat ini.

Khasiat
Mendengar Jahe dan Serai bertemu dalam satu wadah saja, tentu yang mampir pertama kali dalam benak Sahabat Mbludus adalah, minuman ini cocok diminum saat dingin atau saat malam hari, karena menghangatkan tubuh.

Belum lagi, Jahe yang menjadi primadona di kalangan ramuan tradisional ini memang memiliki segudang manfaat. Selain menghangatkan tubuh, Jahe juga bisa mengurangi rasa mual, batuk, dan gejala flu ringan, juga mampu mengatasi kram perut saat menstruasi.

Penelitian lain menyebutkan, kandungan Enzim Protease dalam Jahe, memiliki fungsi memecah Protein dan Lemak, sehingga enzim ini membantu mencerna dan menyerap makanan dan menambah nafsu makan.

Jahe juga disebut-sebut menjadi alternatif pengobatan kanker indung telur, juga mencegah kanker kolon karena mampu memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal, meredakan migraine, penyembuhan mual karena hamil, dan masih banyak lagi. Jadi, tidak diragukan lagi, bahwa Bir Pletok juga memiliki segudang manfaat dan menambah imunitas tubuh.

Mendapatkan minuman ini di era sekarang juga tidak sulit. Banyak sekali toko toko daring yang menjual minuman ini, baik berupa kemasan botol (cair) atau bubuk, bahkan beberapa juga masih ada yang menjajakan minuman ini di tenda di tepi jalan raya.

Atau, untuk mengisi waktu luang selama kegiatan serba #dirumahaja, Sahabat Mbludus juga bisa, lho, mencoba membuat minuman ini dengan resep dan bahan yang mudah didapatkan. Selamat mencoba. (Titis Nariyah)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *