
Apa alasan saya berlibur ke Rusia? Entahlah. Banyak hal. Rusia yang pasti negara besar bagi saya. Ingat Rusia, saya ingat film- film Amerika yang pada tahun akhir delapan puluhan hampir selalu mengisahkan bahwa KGB atau dinas rahasia Rusia (dahulu bernama uni soviet) adalah sesuatu yang membahayakan dan harus diwaspadai. Entahlah apa hubungannya? Pokoknya jika menyangkut KGB dan Rusia saya kok jadi ngeri- ngeri sedap.
Apakah itu Russia? Rusia dahulunya adalah negara Uni Soviet. Uni Soviet sendiri pecah pada 26 desember 1991 menjadi 15 negara yaitu, Armenia 29.750km, Azerbaijen 86.700km, Belarusia 207.600km, Estonia 45.200km, Georgia 70.000km, Kazhakhstan 2.725.00km, Kirgizstan 200.000km, Latvia 64.500km, Lituania 65.000km, Moldova 34.000km, Tajikistan 144.000km, Turkmenistan 489.000, Ukraina 600.500km, Uzbekistan 445.000 dan Russia sendiri dengan wilayah seluas 17.125.200km.
Negara ini terletak membentang di sebelah timur Eropa dan sebelah utara Asia. Tujuh puluh persen wilayahnya masuk ke Asia sementara sebagian besar penduduknya tinggal di Eropa. So, jangan tanyakan tentang apakah Rusia adalah Eropa atau Asia? Karena itu pertanyaan yang sulit dijawab. dan Orang-orang Rusia sendiri dengan bangga merasa bahwa mereka adalah special karena memiliki campuran yang spesifik. Sementara untuk saya pribadi? Mereka tentu Eropa. Karena postur tubuh mereka adalah ras kaukasia. Para prianya banyak yang berbadan tinggi besar dan gagah perkasa dengan tulang rahang kokoh. Sementara para wanitanya? Duh, mereka banyak yang cantik-cantik jelita. Mata biru rambut blonde, tinggi ramping. Tak heran banyak orang-orang di dunia ini mengklaim gadis Rusia adalah nomor satu cantiknya. Lalu pantas saja ada dibuat film berjudul From Rusia with Love atau jika kita menggogling tentang di negara manakah pabrik wanita cantik? Jawabannya pasti Rusia dan pecahan-pecahan negara Uni Soviet lainnya.
Dua kali ke Rusia saya tidak pernah bosan. Selalu ada hal baru untuk dipelajari. Selalu ada alasan menantang untuk dikenang. Dua kali ke Rusia karena diundang teman dan ikut sebuah group tour adalah pengalaman berkesan. Musim panas atau musim dingin? Semua ada nilai lebih dan selalu ada ilmu untuk diceritakan. Karena Rusia saya ingin mempelajari tentang Lenin. Tentang kaisarnya yang terbunuh sekeluarga dan mayatnya dibuang terpisah. Karena Rusia pula saya tertarik menonton film tentang Stalin. Bagaimana manusia itu membunuh sekitar 10 juta rakyat Uni Soviet selama dirinya berkuasa tetapi tak pernah kena sanksi hukum karena dia wafat secara alamiah alias sakit saat usianya 73 tahun setelah sebelumnya pendarahan di batang otak atau stroke.
Siapa Stalin? Orang- orang Rusia memandanganya sebagai sejarah masa lalu. Siapa pun yang tak sepaham dengannya? Musuh. Siapa pun yang tak sependapat? Tersingkir. Tak peduli itu sahabat, sepupu, teman seperjuangan atau kawan dekat. Bahkan anak kandungnya pun, ogah dia selamatkan manakala menjadi tawanan pihak Jerman kala perang dunia ke II terjadi. Orang-orang yang tadinya berada dalam lingkaran dirinya banyak yang tak tersisa. Bak sekawanan burung yang hinggap lalu terbang dari satu pohon. Tetapi meskipun demikian, Stalin adalah termasuk salah satu manusia yang berjasa menghentikan perang dunia ke dua. Selain sekutu, Uni Soviet juga berjasa menghentikan Jerman yang selama invasinya telah menelan korban manusia puluhan juta jiwa. Jerman Selama tiga tahun mencoba masuk dan menguasai lebih jauh ke wilayah Uni Soviet. Salju yang brutal di wilayah itu kala musim dingin dan luas wilayahnya tak sanggup membuat tentara Jerman bertahan hingga banyak yang mati karena kelaparan dan kedinginan.
Bicara Rusia tak lepas dari Soviet tentu saja. Bicara Uni Soviet? Saya ingat Gorbachev. Pria dengan tanda di kening atas kepalanya. Presiden pertama dan terakhir Uni Soviet. Perang Afghanistan, Glasnot, kecelakaan Chernobyl, Pakta Warsawa dan lain-lain adalah hal yang saya dengar, saya baca dan saya lihat beritanya di televisi. Waktu itu saya masih SD-SMP. Saya tak tahu banyak tentang dunia ini, hanya saja waktu itu saya merasa bahwa dunia ini sudah terlalu banyak masalah mengerikan. Lalu negara itu bubar. Lalu film-film Amerika tidak lagi membuat film tentang KGB sebagai musuh. Gantinya, saya menonton film Enemy In The Gate yang membuat saya semakin ingin tau tentang sejarah dan masa lalu Rusia.
Bicara Rusia adalah bicara gadis cantik yang berseliweran dan pria-pria gagah. Bicara Rusia saya langsung ingat Putin. Bicara Rusia kita lalu terhubung dengan julukan beruang merah. Itu julukan dari orang-orang Inggris dan Amerika yang artinya besar kasar dan kikuk. Bicara Rusia lalu ingat Matrioska. Boneka beranak pinak nan unik yang mulai diperkenalkan pada tahun 1900. Berbentuk telur melambangkan kesuburan. Bicara Rusia kesannya adalah seram tetapi menantang hingga akhirnya saya memutuskan mengunjungi negara tersebut pada musim dingin tahun 2017. Bukan tanpa kebetulan. Karena mengunjungi Rusia tidak mudah jika tak memiliki kenalan. Belum banyak travel biro yang membuka destinasi ke sana. Sebetulnya, negara Rusia bukan bekas negara komunis pertama yang saya kunjungi. Jauh sebelum ada dunia media sosial, pada tahun 1998 saya pernah kunjungi Cheko. Dahulu, orang- orang bingung mengapa saya mau ke sana dan mengunjungi negara yang belum banyak orang tertarik untuk pergi? Tetapi kenyataannya? Cheko begitu indah dan manusianya yang ramah-ramah. Dan yang lebih penting saya bisa pulang dengan selamat.
Kembali tentang Rusia, teman yang membantu sponsor Visa untuk saya adalah teh Titin. Dia sama-sama Sunda seperti saya. Orang tuanya Tasikmalaya sementara orang tua saya adalah Garut. Teh Titin menikah dengan lelaki Jawa yang bekerja di Kemenlu atau Kementrian Luar Negeri. Beliau pernah ditugaskan di banyak negara termasuk di Rusia. Kami berkenalan di FB, lalu saya berencana mengunjungi Belanda tempat adik kandung saya tinggal dan teh Titin meminta saya untuk mampir ke Rusia. Proses pembuatan Visa Rusia sedikit berbeda dari Schengen tentu saja. Karena kita diminta surat sponsor tertulis dari teman yang akan kita kunjungi atau bukti dari hotel di Rusia jika kita bepergian sendiri. Minimal kita harus apply tiga bulan sebelum tanggal keberangkatan di tiket pesawat. Biaya proses adalah berbeda jika standar atau ekspres. Harga pembuatan Visa memang akan sedikit lebih tinggi lagi apabila menggunakan jasa agen. Tetapi mudahnya apply visa Rusia adalah, kita tak diwajibkan membawa bukti rekening 3 bulan terakhir. Beda dengan mengunjungi visa negara-negara lain di Eropa. Salah satu syaratnya adalah kita diwajibkan membawa print out rekening tabungan yang mengendap dengan minimum jumlah saldo yang sudah ditentukan mereka. Harus memiliki asuransi perjalanan pula. Dan saya tidak akan menuliskan syarat-syarat proses pembuatan visa dan dimanakah alamat kedutaannya. Karena saya yakin pembaca bisa menggoogling sendiri. Soal biaya mahal dan hal lain yang bisa menjadi kendala? Well… balik lagi… jika kita mau mengunjungi negara-negara Eropa atau Amerika? Sebaiknya memang siap bicara minimal punya uang puluhan juta rupiah.
Pesawat Terlambat dan Koper yang Bermasalah
Pengalaman pertama ke Rusia saya naik satu maskapai penerbangan dari Amsterdam to Moscow yang terlambat satu setengah jam. Diam dalam pesawat dengan penumpang yang setengah gusar dan suhu yang lumayan panas membuat saya tak nyaman karena saya memakai mantel musim dingin. Saya masih ingat dengan nilai uang euro yang harus saya bayar untuk Amsterdam-Moscow, Moscow-Geneve adalah 385 euro. Adik saya setengah ngambek saat antri di kasir untuk membayar. “Andaikan teh Cikeu membeli dari Indonesia jauh hari sebelumnya… pasti saya akan dapat potongan harga banyak”. Itu kata adikku. Well, ya sudahlah. Saya tak mau berdebat dengan adik saya dalam soal uang. Saya juga lupa alasannya, mengapa saya tidak membeli dari Jakarta untuk urusan tiket dan terkesan mendadak berangkat karena saya baru membeli tiket untuk ke Rusia ketika sudah di Belanda. Entahlah? Mungkin waktu saya berpikir naif? Atau membicarakan soal kapan tanggal yang available kepada kawan saya di Moscow dan sepupu saya di Geneve? Pokoknya saya lupa. Yang pasti saya bahagia dan bangga melihat itinerary perjalanan saya nan teramat keren menurut saya. Terbang ke Moscow setelah stop over di Belarusia. Lalu nanti mendarat di bandara Domodedovo Moscow. Lima hari di Moscow dan menginap gratis plus janji akan diajak jalan- jalan oleh kawan FB saya. Lalu dari Moscow Rusia menuju Geneve, Swiss untuk dijemput sepupu saya yang lagi-lagi bekerja sebagai diplomat. Ckckck… tentu saya sangat beruntung.
Eits… tapi jangan bahagia dulu. Tak ada hal-hal indah yang terjadi dengan mudah. Contohnya saya. Turun dari pesawat di Minks Belarusia tetiba ada seorang wanita membawa kertas karton bertiang, besar bertuliskan nama saya. Cikeu Bidadewi. Ampun. Saya bingung kala menuruni tangga pesawat. Semua penumpang yang baru turun dari pesawat sudah pasti akan melihat tulisan itu. Suhu udara yang dingin. Lalu dua orang petugas pria dan wanita membawa kertas bertuliskan nama saya. OMG… Tuhan… apa yang akan terjadi kepada saya? Saya deg-degan. Terbayang KGB, Terbayang tentara komunis seperti yang digambarkan seperti di film- film Amerika… Oh Tuhan… Mati aku.
“Don’t worry… Just follow us…” Itu kata salah seorang petugas perempuan. Manakala saya menghampiri mereka dengan lutut gemetar. Hihihi.
Kemudian jika penumpang lain lewat jalan biasa untuk pengambilan bagasi dan imigrasi kedatangan, tetapi tidak demikian dengan saya. Saya langsung diarahkan ke satu ruangan dan memasuki banyak pintu. Lorong satu ke lorong lain. Jalan pintas? I don’t know. Mereka segera mengambil paspor saya. Mencap tanpa antri. Bagasi saya dipindai sendiri. Tentu saja tanpa antri. Saya keluar dan masuk ke banyak pintu dan ruangan mengikuti langkah-langkah kaki kedua petugas tadi yang sungguh membuat saya ngos-ngosan. Semua beres dalam 20 menit. 15 menit berlarian dan berjalan. 5 menit urusan pindai-memindai. Eits.. tapi saya sempat mengambil foto-foto dari kamera ponsel. Kapan lagi saya bisa melihat plang-plang tulisan Federasi Russia dll. Belum tentu orang bisa. Lalu saya keluar ruangan dan menuju sebuah pintu dimana sebuah kendaraan sudah menunggu. My God… ternyata sayalah satu-satunya penumpang pesawat yang ditunggu. Maskapai itu ternyata menunggu seorang penumpang lagi sebelum pesawat lanjutan saya terbang ke Moscow. Saya langsung dibawa langsung ke landasan. Diturunkan tepat di kaki tangga pesawat. Dan saya masuk ke dalam kabin yang entah sudah berapa lama menunggu saya. Banyak mata tertuju kepada saya. Pastinya. Saya tidak tau apa yang ada dalam pikiran penumpang sepesawat. Pastinya mereka tahu bahwa pesawat mereka terlambat terbang gara-gara menunggu saya. Kru pesawat pasti paham penyebabnya adalah pesawat dari Amsterdam yang saya tumpangi yang terlambat. Dan ini adalah pesawat terakhir dari Minks Belarusia ke Moscow untuk hari itu. Makanya mereka menunggu saya. Hihihi.
Membayar mahal tiket plus terlambat terbang? Untungnya saya memakai satu maskapai sama untuk datang dan keluar. Tetapi koper saya tertinggal. Pesawat tidak menunggu bagasi saya dari Amsterdam karena akan butuh waktu lama lagi untuk menunggu. Saya merasa hebat saja waktu itu. Bagaimana satu pesawat menunggu hampir sejam demi saya. Kisah nyata. Hahaha.
Malam itu saya sudah ditunggu kawan saya di bandara Domodedovo dengan wajah kawan saya yang sudah terlihat letih. Tentu. Karena pesawat saya terlambat dua jam. Otomatis segalanya juga jadi terlambat. Konon kawan saya malah sudah menunggu selama 3 jam. Karena dia datang awal. Oh.. malam itu kami tiba di apartemen yang terletak di daerah elit di kota Moscow dengan kelelahan. Sudah pukul dua belas malam ketika saya memandangi jendela apartemen dengan view city dan salju yang turun. Kamu tahu? Rasanya segala penat hilang dan lenyap begitu saja. Meski udara begitu dingin dan saya hanya memakai pakaian tipis? Tapi saya membiarkan jendela itu terbuka untuk waktu yang lama. Rasanya saya dekat sekali dengan Yang Maha Kuasa. Betapa saya terkagum-kagum dengan salah satu ciptaanNYA. Esoknya saya dijamu sarapan pagi lengkap oleh kawan saya. Roti, buah-buahan, susu segar, keju dan banyak makanan ala Eropa lainnya. Acara sudah disusun lengkap oleh kawan saya. Meski sebetulnya saya sedikit kecewa karena koper saya tak ada di Bandara semalam dan harus menunggu hingga mereka mengabari. Untungnya itu musim dingin. Baju tipis di dalam tak ada masalah asalkan kita punya outfit atau mantel yang keren maka acara berfoto adalah hal yang menyenangkan. Tentu saja akhirnya saya mau melakukannya. Kami keluar rumah untuk berfoto indah meski musim sedang dingin. Meski semua property pakaian dipinjamkan oleh kawan saya karena koper saya masih belum tiba. Hari ke dua saya bisa mulai jekrak-jekrek di foto.
Apa saja objek wisata yang pernah saya kunjungi di Russia :
Istana Bawah Tanah atau Metro Moscow
Kawan saya mengajak keliling Moscow dengan metro bawah tanah yang berada di kedalaman puluhan meter dan setiap stasiunnya adalah bak istana-istana cantik dekorasinya. Pada jaman perang dunia ke dua dulu tempat ini dijadikan tempat perlindungan juga dan ada sekitar 150 bayi lahir di sana. Entahlah siapa yang memulai karena sekarang Moscow Metro bawah tanah di Rusia jadi salah satu objek wisata yang juga banyak dikunjungi turis-turis yang berkunjung ke Rusia.
Kremlin
Kremlin adalah wajib. Lapangan Merah, makam-makam tokoh terkenal, museum Lenin dan Katedral Santo Basiil yang kubahnya warna-warni seperti Permen the Icon of Rusia tentu saja. Area itu adalah satu area besar dengan luas 27 Hektar. Ketika musim dingin? Saya kurang beruntung karena tidak bisa masuk ke dalam museum di mana ada barang-barang milik Tsar yang dipamerkan di sana. Mulai dari kereta kuda hingga pakaian-pakaian kebesarannya. Ketika musim panas? Museum tersebut buka memang. Tetapi antriannya mana tahan. Panjang. Pengunjung yang penuh dan cuaca panas plus banyaknya jumlah wisatawan yang datang terus terang saya menjadi pusing dan memilih membeli es krim di Gum mal elit yang berada di area itu.
Area Kremlin ini dibangun pada tahun 1400 an. Mr Putin berkantor di sana. Kremlin dibagi menjadi beberapa bagian komplek istana. Istana Kremlin besar, Istana Terem, Istana Poteshny, Istana negara, senat Kremlin. Oh ya.. Mr Putin juga berkantor di sana. Weekend dan musim panas? Jangan bermimpi bisa puas berfoto di sini kecuali anda datang pagi-pagi atau malam dini hari. Jangan khawatir. Rusia di musim panas adalah terang benderang selama 22 jam. Bahkan ada yang namanya White Night, di mana selama 24 jam mereka terang benderang dan itu berlangsung selama 3 hari. Di lapangan gereja yang luas dulunya adalah tempat penobatan raja. Ada Meriam raja yang terbuat dari perunggu dengan berat 40 ton dan panjang 5 meter dan lonceng raja yang beratnya 200 ton. Oh ya.. Saya beruntung bisa masuk ke museum di mana jenazah Lenin dibaringkan. Masuk ke dalam sana tak boleh berfoto. Suasana yang ngeri-ngeri sedap karena penjagaan dan pemeriksaan berlapis oleh wajah-wajah dingin bertubuh kekar. Kebayang jika harus berurusan dengan mereka karena kita berbuat macam-macam. Memandang jenazah Lenin yang tampan dengan baju kebesaran nan gagah sebetulnya suatu pengalaman baru andai kita tak dihantui pikiran-pikiran menyeramkan. So, saya tak berani berlama-lama meski untuk masuk ke sana itu tak mudah dan butuh perjuangan.
Sergiyef Possad
Ya Tuhan… saya tidak menyesal ke tempat ini. Masuk ke gerbang yang tebal, besar dan kokoh kita disuguhi lukisan-lukisan nan indah. Bagaimana dulu orang-orang suci berpakaian. Gambaran-gambaran tentang malaikat. Langit. Bidadari bersayap emas. Jubah-jubah indah. Digambarkan bagaimana orang suci yang membangun biara ini dekat dengan alam bahkan memberi beruang. Itu seperti gambaran pembuktian bahwa meski hewan ganas pun tunduk. Pun digambarkan bagaimana setiap pagi ditemani burung-burung sang manusia suci memberi makan hewan-hewan. Pada gambar lain ada proses penyembuhan orang sakit. Meski ada juga gambar penghakiman.
Dulunya ini adalah bangunan biara sekaligus benteng pertahanan. Dibangun sejak jaman 1400an bangunan ini pernah beberapa kali dihancurkan musuh. Kaum mongol salah satunya. Tidak tiket masuk ke tempat ini kecuali anda akan masuk ke museumnya untuk melihat segala hal barang-barang yang menyangkut keagamaan. Sekarang tempat ini menjadi seminari dan beberapa gereja ortodok tua ada di sini. Ini adalah komplek gereja. Meski ada area pemakaman juga. Ada juga tempat air suci yang bisa diminum langsung dan mengalir selama 24 jam. Tempat yang meneduhkan jiwa. Kamu bisa melihat orang-orang berdoa dengan khusyu dan tak bergerak berjam-jam di sini. Yang pasti… saya mendengar kidung-kidung indah yang tak ingin membuat saya beranjak untuk waktu yang lama.
Ismailovo
Pergi ke Moscow berarti harus mampir ke Ismailovo. Satu komplek di mana orang bisa membeli barang-barang khususnya cendaramata dengan harga miring. Banyak restoran juga penjual kulit binatang untuk musim dingin ada di sini. Mampir untuk makan daging kambing yang dimasak ala khazakstan. Penjualnya akan memanggil-manggil anda dengan menyebut jenis daging dagangan mereka menggunakan Bahasa Indonesia… “Hello… ayam, daging, kambing… ikan…!” Itu teriak mereka. Sama. Dua tahun lalu itu juga yang mereka meneriaki. Nampaknya mereka paham wajah asia pasti dari Indonesia. Mampir dan berfoto-foto tidak ada salahnya. Untuk berbelanja? Jangan takut menawar. Separo harga memang jarang berhasil. Tetapi menawar minta 40 persen dari harga yang pertama ditawarkan? Saya bisa.
Arbat
Di Jakarta mungkin pasar baru. Ini adalah jalanan bersejarah yang sudah ada konon sejak 400 tahun lalu. Ini pedestrian sepanjang lebih kurang 2 km di mana banyak toko-toko dan restoran sepanjang kanan kirinya. Di sini juga letak air mancur Alexander dan Natalie satu- satunya air mancur di Moscow yang bisa langsung diminum airnya.
Tsaritsinyo
Tsaritsinyo adalah istana yang tadinya diperuntukan untuk Catherine the Great. Pembangunannya memakan waktu 12 tahun. Sayangnya ada satu waktu sang ratu melihat sendiri pembangunannya dan kecewa dan tidak suka dengan hasilnya karena dianggapnya terlalu sempit. Selama beberapa waktu nasib istana ini hampir terlupakan. Ini adalah istana tragis karena tak pernah satu malam pun ditempati. Lalu Istana ini tak jelas nasibnya. Pergantian kekuasaan. Berakhirnya kekaisaran dan perang dunia membuat istana ini terbengkalai dan terlupakan untuk waktu yang lama hingga akhirnya negara Rusia merenovasinya pada tahun 2005 untuk diselesaikan semirip mungkin sesuai desain awalnya. Buat saya sendiri? Berjalan dari depan melewati taman-taman dan air mancur juga jembatan yang melintasi sungai dengan bebek-bebek berleher hijau sungguhlah sesuatu yang luar biasa. Di sini juga pengunjung bisa berfoto dengan baju kebesaran rusia yang mirip dipakai para bangsawan tempo dulu.
ST Petersburg.
Jika kedatangan awal ke Russia adalah saya diundang teman. Maka pergi ke dua adalah bersama rombongan musim panas tahun 2019. Dari Moscow menuju St. Petersburg menggunakan kereta api cepat Sapsan adalah hanya memakan waktu 4 jam. Sebetulnya ada 20 keberangkatan by train dari Moscow ke St Petersburg dengan durasi 7 jam, 12 jam hingga 20 jam. Tergantung mau pilih yang mana? Hanya saja kami menggunakan pesawat cepat dengan banyak faktor. Khusus kereta cepat Sapsan ini sebaiknya membeli jauh-jauh hari. Karena tiket bisa melonjak dua bahkan tiga kali lipat andaikan mendadak. Kereta melewati 4 stasiun dengan durasi stop tak lebih dari 2 menit sebelum tiba di St Petersburg.
St Petersburg adalah kota tempat peristirahatan para raja. Jika saya sempat underestimate dengan Moscow. Di St Petersburg lah saya melongo seada-adanya. Jika dikatakan kota ini seperti Spanyol? Iya. Dibilang bahwa ini seperti Paris Perancis? Iya juga. Inilah kota yang luas dan besar. Kota dimana ada banyak jembatan yang bisa terbelah. Dan kamu bisa mengikuti tour de canal juga di sini yang mana sepanjang jalan kanan dan kirinya adalah penuh dengan gedung-gedung bernilai sejarah.
Istana Peterhof
Istana Peterhof diperintahkan pembuatan oleh Peter yang Agung awal 1700 adalah salah satu dari 23 warisan dunia UNESCO yang berada di Rusia. Istana ini terletak 30 menit berkendara sedikit ke luar kota St Petersburg. Sempat dikuasai Jerman pada saat perang dan menjadi salah satu benteng atau markas Nazi. Ada 176 air mancur dan 40 di antaranya adalah air mancur besar dan 5 air terjun kecil di istana ini dengan taman-taman dan patung-patung indah yang konon dulu terbuat dari emas asli sebelum diduduki oleh pihak Jerman.
Museum Hermitage
Museum ini terletak di Istana musim dingin kekaisaran Rusia. Diresmikan oleh Catherine II atau Catherine the great yang memang terkenal dengan kegilaannya dengan barang- barang mewah. Beliau adalah kaisar wanita Rusia yang berkuasa dari 1762-1796. Konon butuh waktu 10 tahun untuk bisa mengeksplore dan menikmati keindahan benda-benda seni yang ada di dalamnya. 3 Juta karya seni dari seluruh dunia ada di sini. Koleksi dari zaman batu atau prasejarah dari seluruh wilayah Rusia hingga zaman kejayaan Kerajaan kuno di Eropa bisa kamu lihat di sini. Lukisan Rembrandt, Poussin hingga Leonardo da Vinci ada terpajang di sini. Satu hari di dalam museum terbesar di dunia itu tak akan cukup. Kamu harus kembali. Council Staircase, Ceiling Above The Main Staircase In The New Hermitage, dan The Raphael Loggia adalah salah satu hal yang membekas dalam benak saya untuk waktu yang lama.
Pandangan saya tentang Moscow? Well, kedatangan pertama segalanya begitu indah mungkin karena banyak hal tertutup salju. Saya tidak melihat kota ini jelek atau bagus karena saya masih terkesima oleh salju-salju. Hal lain yang membuat aneh bagi saya adalah karena dua kali saya papasan dengan gadis cantik yang meminta uang. Kawan saya bilang, mereka itu pengguna narkoba biasanya. Atau ketika berjejal di metro bawah tanah saya senyum-senyum sendiri manakala melihat anak-anak muda nan gagah itu hanya bermain dengan ponsel-ponsel yang cukup jadul untuk standar orang Indonesia. Saya masih temui anak-anak muda bermain game dengan ponsel mereka yang masih belum berwarna umlayarnya. Bandingkan dengan anak tukang tempe langganan saya di pasar yang sudah memakai android Samsung type 9. Dibilang Moscow terbelakang? Tidak juga lah… wifi jalan kencang diapartemen kawan dan saya bisa mudah beli kartu telpon. Rusia juga bukan negara bodoh. Rusia adalah negara pertama yang meluncurkan satelit bumi bernama Spootnik buatan manusia pada tahun 1957. Televisi sendiri pertama kali di buat oleh teknisi dan penemu asal Rusia Vladimir Zvorykin yang pindah ke Amerika pada tahun 1919. Permainan computer terkenal Tetris diciptakan oleh programmer asal Rusia Alexei Pazhitnov pada tahun 1985. Lalu kosmonot Rusia bernama Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang mengadakan perjalanan keluar angkasa Setelah pesawat ruang angkasanya Vostok selesai mengorbit bumi pada tahun 1961. Meski kala musim panas saya baru melihat betapa Moscow itu seperti suasana Jakarta pada tahun 80an. Tetapi ketika saya pergi ke area bisnis nya? Wow. Banyak bangunan- bangunan baru nan modern dan canggih. Moscow ternyata menjadi salah satu kota yang paling banyak ditinggali oleh para milyader kelas dunia dibanding New York sekalipun. Hanya saja karena kemacetan pada jam-jam tertentu, konon banyak orang-orang Moscow berkendara menggunakan ambulan untuk menembus kemacetannya.
Rusia nan cantik. Itulah kiranya kata yang tepat kala saya melihat salju terlihat menutupi apapun dari atas pesawat sesaat sebelum saya tinggal landas.
Tentang Rusia? Ah… masih banyak yang belum sempat saya tuliskan. Tentang hubungan Indonesia dengan Rusia? Mengapa Soekarno begitu terkenal di sana? Mengapa banyak orang Rusia hapal dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa? Lalu apa hubungannya Bung Karno dengan masjid kubah biru di sana? Ah… butuh waktu untuk saya jika ingin menuliskan semuanya. Saya janji akan menuliskan banyak hal tentang Rusia di kesempatan lain.
Rusia nan cantik. Itulah kiranya kata yang tepat kala saya melihat salju terlihat menutupi apapun dari atas pesawat sesaat sebelum mendarat. Apakah itu kali pertama saya melihat salju? Sebanyak itu iya. Meski pada tahun 1998 saya pernah melihatnya meski dengan jumlah tak banyak. (Cikeu)