
Alasan Bercocok Tanam Dengan Cara Organik
Berawal dari sebuah kegelisahan tulisan ini dibuat. Ya, kegelisahan akan paradigma sebagian kecil atau besar orang memandang aktivitas bertanam adalah sesuatu yang tidak berguna. Jika ada pertanyaan, untuk apa sih menanam? Sempat-sempatnya menanam seperti ini? dan masih lagi kalimat-kalimat yang menunjukkan bahwa kegiatan bercocok tanam di halaman rumah adalah pekerjaan yang hanya membuang waktu dan seolah itu hanya kegiatan sia-sia. Padahal, menanam tanaman atau pohon adalah satu bentuk penyelamatan bumi karena selain untuk menjaga alam, tanaman merupakan sumber pangan utama bagi kelangsungan hidup manusia. Untuk mewujudkannya, mungkin kita bisa memulainya dari halaman rumah yang semoga suatu saat nanti bisa meluas ke halaman-halaman bumi ini.
[iklan]
Mungkin itu pula sebabnya seorang ilmuwan bernama Geoge Washington menyatakan bahwa pertanian adalah pekerjaan manusia yang paling sehat, paling bermanfaat, dan paling mulia. Bagaimana tidak, kesehatan manusia dipengaruhi oleh kecukupan gizi makanannya. Gizi yang paling baik dan menyehatkan terdapat pada segala macam tanaman buah dan sayuran. Dan tentu saja karena pangan adalah sumber utama segalanya bagi generasi bangsa.
Kita semua tahu bahwa sayuran dan buah adalah sumber nutrisi dan vitamin. Bahkan untuk menjaga kesehatan, kebugaran, kecantikan dan diet sehat, peran sayuran dan buah menjadi nomor satu yang wajib untuk dikonsumsi setiap hari. Tapi masalahnya, apakah sayuran dan buah yang kita konsumsi itu benar-benar sehat? Artinya ia terbebas dari zat-zat kimia yang justru akan membahayakan kesehatan tubuh jika terus menerus dikonsumsi.
Menurut WHO (Word Health Organization), selama beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan penyakit akibat keracunan zat kimia yang digunakan untuk pertanian (pestisida dan pupuk kimia). Pestisida merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, karena ia bersifat polutan sehingga dapat menyebarkan radikal bebas yang mengakibatkan kerusakan organ tubuh, mutasi gen dan gangguan sistem saraf pusat.
Pestisida yang disemprotkan ke tanaman akan masuk dan meresap ke dalam sel-sel tumbuhan, termasuk ke bagian akar, batang, daun dan buah. Jika daun atau buah tetsebut termakan oleh manusia maka racun atau residu bahan kimia beracun ikut masuk ke dalam tubuh manusia.
Beberapa peneliti menemukan hubungan pestisida sebagai penyebab timbulnya kanker, tingkat kesuburan menurun, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Tentu saja kita mengharapkan diri kita dan keluarga tercinta selamat dari ancaman bahaya pestisida. Salah satu usaha yang bisa dilakukan apabila kita membeli sayuran dan buah di pasar atau swalayan adalah dengan mencucinya bersih di air yang mengalir dan menggunakan sabun khusus untuk itu, belum lagi kita perlu mengupas lebih dulu buah agar pestisida yang menempel pada kulit buah tersebut tidak ikut termakan oleh kita. Setidaknya, kita meminimalisir dampak bahaya pestisida. Dan alangkah bijaksananya jika kita sendiri yang menanam sayuran atau buah untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah yang sudah terjamin kesehatannya.
Nah, di sinilah kemudian pentingnya setiap keluarga melakukan budidaya tanaman secara organik. Jangan lagi menyatakan (bukan menanyakan) untuk apa menanam tanaman ini dan itu, atau stop bilang bahwa anda tidak memiliki waktu untuk menanam, dan tidak memiliki halaman untuk tanaman. Mulailah dengan niat, saya ingin menanam secara organik agar keluarga saya bisa mengkonsumsi makanan yang aman dan menyehatkan.
Tidak ada pekerjaan menanam yang sia-sia. Jika kita niatkan untuk kebaikan dan keselamatan bersama, insya Allah alam pun akan memberikan kebaikan pada manusia. Jika kita bercocok tanam secara organik, pastilah dampak positif yang didapat lingkungan dan manusia.
Pangan organik yang mengandung berbagai nutrisi penting cukup baik untuk mendukung sistem pencernaan, membantu sistem kekebalan tubuh, memenuhi nutrisi yang penting bagi otak, juga aman bagi bayi, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Selain itu, pangan organik secara tidak langsung dapat membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk pada sel, dan sebagai suplemen makanan atau vitamin.
Berdasarkan hasil penelitian National Centre of Organic Farming India, selain aman dikonsumsi, tanaman organik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan produk non-organik (konvensional), berikut tiga kelebihan tanaman organik:
- Kandungan zat antioksidan lebih banyak, khususnya kandungan fenol dan asam salisilat.
- Kandungan vitamin C dan mineral lebih banyak, khususnya pada sayuran dan buah.
- Seratus persen tidak mengandung residu pertisida yang beracun.
Menanam sayuran sendiri jauh lebih sehat, segar, lezat dan berkualitas. Cobalah untuk menerapkan cara menanam sayuran atau buah organik di pekarangan rumah walau lahan yang anda miliki terbatas.
Berikut cara termudah menanam sayuran dan buah organik yang bisa anda praktikkan di rumah:
- Persiapkan tanah yang baik.
Buatlah tanah yang mengandung banyak bahan organik seperti mencampurkannya dengan sekam atau bubuk kayu, atau bisa juga diganti daun-daunan atau potongan rumput yang tidak terpakai. Selain bisa sebagai kompos, daun-daunan atau rumput juga bisa berguna untuk mengurangi kepadatan tanah dalam pot atau polybag, kemudian tambahkan juga kohe kambing atau kelinci yang sudah kering. Perbandingan tanah, sekam (atau bubuk kayu, daun-daunan, rumput) dan kohe.
- Pilih lahan yang terkena sinar matahari, setidaknya 6-10 jam sehari.
- Memilih tanaman yang tepat agar tanaman sayuran atau buah organik berhasil. Lakukan riset untuk mengetahui jenis tanaman mana yang paling tepat ditanam pada pekarangan anda.
- Tanam beberapa bunga.
Proses pertumbuhan sayuran atau buah bergantung pada sifat alam dan penyerbukan yang dapat membantu mereka. Tanamlah beberapa bunga dekat tanaman untuk mengundang lebah melakukan penyerbukan.
- Gunakan bibit berkualitas.
- Cara menanam sayuran dan buah agar berhasil adalah membeli bibit-bibit organik yang sudah bersertifikat tanpa menggunakan pestisida.
- Buat kompos dan mulsa sendiri.
Kompos dapat membantu tanah mempertahankan kelembapannya, sebagai nutrisi tanaman dan cacing serta mikroba yang bisa membantu memperbaiki tanah. Anda dapat membuat kompos sendiri dari tumpukan campuran daun, potongan rumput, atau sampah rumah tangga seperti cangkang telur, bubuk kopi atau teh, air cucian beras, dan sisa-sisa makanan lainnya.
- Mengetahui arah angin.
Untuk menghindari tanaman jatuh kita bisa siasati dengan menancapkan kayu di sisi tanaman atau membuat pagar atau teralis.
- Tanaman pendamping.
Selain bisa membantu meningkatkan hasil panen, bisa juga untuk mencegah serangga, meminimalisir penyakit dan meningkatkan rasa sayuran.
- Teknik berkebun vertikal.
Gunakan teknik ini bila anda memiliki area kebun yang kecil atau bahkan tidak memiliki pekarangan sama sekali. Keuntungan menanam sayuran dengan metode ini adalah meningkatkan sirkulasi, mencegah penyakit jamur, menjaga daun serta sayuran dari tanah langsung.
- Rotasikan tanaman.
Upaya ini untuk menghindarkan masalah hama, menipisnya tanah dari nutrisi dan penyakit lainnya. Pertimbangkan untuk melakukan penanaman pendamping agar kebun lebih sehat. Perhatikan kebun anda secara cermat sehingga hama dan penyakit lainnya langsung ditangani secara cepat.
Jadi, marilah kita lakukan pembiasaan hidup sehat dengan mulai melakukan tiga langkah ini: Langkah pertama. Bijaklah membuang sampah (mana yang bisa dimanfaatkan kembali untuk dijadikan kompos, mana yang bisa untuk dimanfaatkan sebagai tandon/wadah tanaman, dan sebagainya). Langkah kedua. Tanamilah sayuran atau buah secara organik. Langkah ketiga. Back to nature. Semoga bermanfaat!
Sumber:
-bptp sultara.ppid.pertanian.go.id
-www.99.co.id