Di bulan Juni 2020 pandemik Covid-19 masih berlangsung, Hobi tanaman hias pun sebaiknya juga terus berlanjut. Hobi ini berpotensi bisa meningkatkan kreatifitas untuk memberdayakan pemanfaatan alam, terutama dalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Udara bersih dan lingkungan bersih menjadi dambaan masyarakat luas. Lebih lebih di musim pandemik yang memang dituntut untuk senantiasa menjaga kebersihan diri sendiri beserta lingkungan.

Diantara tanaman hias yang bisa dijadikan untuk mendukung hobi berkreasi dan menghadirkan suasana alam raya adalah tanaman Adenium. Betapa tidak, Adenium atau sering juga disebut pohon Kamboja Jepang adalah tanaman hias yang mempunyai karakter sebagai berikut: Batang pohon tidak berkambium, Mempunyai batang lunak, Rajin berbunga, Mampu dibentuk menyerupai bonsai, Batangnya bisa berbonggol seperti tumbuh di alam liar, Akarnya membentuk umbi dan dapat dikreasikan menjadi bentuk bentuk unik. Demikian juga seluruh pohonnya dari batang, cabang, ranting sampai akar berpotensi menjadi satu kesatuan karakter sesuai dengan imajinasi sang kreator.

[iklan]

Pohon ini dikenal juga sebagai si Mawar Gurun (Desert rose) berasal dari daerah Aden di Yaman, habitat asalnya adalah Gurun Pasir. Sehingga jika di lingkungan sekitar terdapat pohon ini, serasa telah menghadirkan suasana Gurun Pasir yang menjadi segar karena tumbuhnya si Adenium. Satu diantara contoh tanaman hias yang dimaksud tampak di Gambar 1.

adenium

Tanaman Kamboja Jepang ini, seringkali dikira masih sejenis dengan bunga Kamboja (Plumeria). Padahal kedua jenis pohon tersebut berbeda. Memang sekilas bentuk bunganya mirip. Tetapi karakter pohonnya berbeda. Letak perbedaan yang mencolok adalah pada batangnya. Batang Adenium tidak berkayu dan bersifat lunak, sedangkan pohon Kamboja batangnya bersifat keras dan berkayu. Jadi Adenium bukan Kamboja, dan Kamboja pun bukan Adenium. Contoh pohon Kamboja tampak pada gambar 2.

adenium 2

Pada saat ini bentuk dan warna bunga Adenium sudah berbagai macam jenisnya. Hal ini diperoleh dari usaha peningkatan kemampuan para Pemulia tanaman Adenium, diantaranya melalui perkawinan silang antar berbagai macam jenis Adenium. Bahkan sudah lahir Adenium bunga tumpuk.

Beberapa contoh bunga Adenium tampak pada gambar 3.

adenium 3

Di habitat aslinya, di Gurun Pasir pohon ini bisa tumbuh besar sampai beberapa meter. Dua diantara contoh Adenium tumbuh di alam liar seperti pada gambar 4.

adenium

Adapun Adenium bunga tumpuk telah banyak dibudidayakan di Indonesia, diantara contohnya seperti pada gambar 5.

adenium 5

BUDI DAYA ADENIUM

Tanaman Adenium bisa dibudidayakan melalui beberapa cara, diantaranya : Semai Bijih, Cangkok cabang, dan Stek cabang. Hasilnya seperti pada gambar 6.

  • Semai Bijih. Pohon Adenium yang sudah berbunga bisa menghasilkan buah yang mempunyai banyak bijih. Jika buah sudah tua berwarna coklat. Buah akan pecah dan bijihnya terbang tertiup angin. Bijih Adenium memiliki rumbai rumbai yang akan mekar ketika buah pecah, dan menjadi semacam sayap melayang bersama bijih. Ketika jatuh di tanah, bijih tersebut akan tumbuh menjadi bibit Adenium. Oleh sebab itu sebelum buah pecah, sebaiknya buah tersebut diikat. Pada saat sudah siap pecah, ikatan dan buahnya bisa dibuka, lalu diambil bijihnya, kemudian dijemur dan segera disemai di media penyemaian. Media semainya bisa berupa tanah merah maupun sekam bakar yang sudah dicampur dengan Cocopeat (tepung kasar terbuat dari sabut kelapa). Setelah keluar kecambah dan tumbuh menjadi tanaman sebesar jari kelingking, benih Adenium bisa dipindahkan ke media tanam untuk pembesaran.
  • Cangkok cabang. Cabang Adenium yang sudah tua bisa dicangkok dengan cara mengupas bagian cabang sampai terlihat warna putih tulang. Kemudian cabang yang sudah terkelupas diberi media tanam tanah merah atau cocopeat, terus dibungkus plastik atau sabut kelapa. Setelah tumbuh akar relatif banyak, cabang siap dipotong dan ditanam di media tanam yang baru.
  • Stek cabang. Untuk stek cabang dilakukan dengan cara memotong cabang Adenium, kemudian dikering anginkan. Setelah itu langsung ditanam di media tanam. Langkah selanjutnya tunggu sampai tumbuh daun baru.

adenium

PEMELIHARAAN TANAMAN ADENIUM

Pemeliharaan rutin adalah kegiatan perawatan dan perbaikan untuk menjaga agar tanaman tetap dalam kondisi sehat dan tidak terserang penyakit. Pemeliharaan rutin yang dimaksud untuk tanaman Adenium adalah sebagai berikut:

  • Media tanam Adenium adalah campuran dari beberapa unsur, terdiri dari : Sekam Bakar, Ancuran Pakis, Pasir Malang, Cocopeat, dan Kompos Organik. Pada umumnya semua media tanam dicampur dengan komposisi masing masing satu bagian, atau tergantung kebutuhan.
  • Penyiraman. Air bersih yang mengalir lancar, dari permukaan media tanam sampai keluar melalui lubang buangan di pot tanaman diperlukan Adenium. Jangan sampai terjadi genangan air di dalam media tanam Genangan air akan menyebabkan akar cepat membusuk dan berpotensi merambat ke batang utama, tanaman pun mati karenanya.
  • Sinar Matahari penuh adalah habibat Adenium. Sehingga kondisi seperti ini perlu dijaga agar tanaman tetap sehat dan segar. Di ruangan tertutup, Adenium hanya mampu bertahan sekitar tiga pekan saja. Setelah itu perlu dikeluarkan di udara bebas yang terkena matahari temaram. Jika sudah beradaptasi, Adenium pun dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari langsung. Selanjutnya bias dimasukkan ke ruang tertutup lagi sebagai tanaman indoor.
  • Pemupukan. Pupuk NPK, atau Pupuk daun dan pupuk bunga bisa diberikan secukupnya setiap dua pekan sekali. Cara pemberian pupuk, taruh di atas permukaan media tanam di pinggir dinding pot, jangan ditaruh tepat di batang tanaman. Karena akar pencari makanan adanya di pinggir pot. Disamping itu pupuk lambat terurai yang masa pakainya lama, bisa juga digunakan sebagai pupuk Adenium.
  • Pergantian Pot sebaiknya dilakukan setelah akar tanaman memenuhi pot lama. Hal ini biasa dilakukan sekitar enam bulan sekali atau paling lama satu tahun sekali. Baik mengganti pot kecil ke pot yang lebih besar maupun untuk ukuran pot yang sama dengan pot sebelumnya, sambil mengganti media tanam.
  • Pencegahan hama Penyakit yang menyerang tanaman Adenium terdiri dari : Kutu, Jamur, dan Bakteri pembusuk. Hama penyakit ini dapat dicegah melalui perawatan rutin, paling lama sekitar sebulan sekali dilakukan penyemprotan tanaman Adenium.  Penyemprotan berisi cairan : racun kutu, anti jamur, dan anti bakteri sesuai dosis yang tertera di label cairan anti hama.

RAGAM BENTUK KREASI ADENIUM  

Pohon Adenium mampu dibentuk sesuai kreatifitas sang Kreator. Kreativitas ini ada yang mengikuti bentuk alami akar, batang, cabang dan ranting seperti pada gambar 7. Ada juga yang melalui proses rekayasa, menata ulang dari bentuk akar, batang sampai cabang dan ranting seperti pada gambar 8. Bahkan ada yang memberi ukiran untuk mendapatkan bentuk yang lebih eksotik artistik seperti pada gambar 9.

adenium

Gambar 7 : Bentuk Kreasi mengikuti bentuk alami Adenium

adenium 7

adenium

SELAMAT BERKREASI

Setelah mengetahui sekilas tentang Adenium, mulai dari : habitat, tata cara budidaya, pemeliharaan dan ragam bentuk kreasinya, tentu bisa menimbulkan inspirasi untuk mencoba berkreasi sedikit demi sedikit. Siapa tahu bisa menjadi hobi yang mampu meningkatkan kompetensi kreatif, serta berlanjut pada bertambahnya pundi pundi dalam menyokong kebutuhan sehari hari, dan dompet pun semakin penuh duit warna merah Bung Karno. Semoga. (/AB).

Ditulis oleh : Atik Bintoro

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *