Di tengah musim pandemi Covid-19 Pecinta tanaman Varigata dan atau Kristata tetap senang berburu kemana pun si Varigata dan atau Kristata berada, tentu sambil tetap mengikuti protokol kesehatan. Begitulah perjalanan sang Pecinta, yang hampir tidak mengenal kata Kalau, tetapi lebih memilih kata Walau.

“Kalau pandemik Corona berakhir, baru akan blusukan mencari tanaman Varigata. Kalau pandemik Corona sudah hilang, baru terbang memburu tanaman Kristata.” Ungkapan seperti ini hampir tidak pernah ada. Yang ada adalah Walau masih musim Pandemi Covid-19, perburuan terus dilakukan, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan : Jaga jarak, Pakai masker, Bebersih dengan sabun atau hand sanitizer, dan Jaga stamina kesehatan. Jika perlu, tetap bekerja di rumah, toch bisa beli lewat Online atau komunikas melalui Hand phone dan internet.

[iklan]

Sebenarnya apa yang terjadi sampai sedemikian rupa kaum Pecinta tanaman Varigata dan atau Kristata bisa tergila- gila jatuh cinta pada kedua jenis tanaman ini?

Di antara penyebabnya adalah karena kedua jenis tanaman ini bersifat unik, langka, dan keindahannya cenderung bertahan lama alias klasik, bahkan ada sebagian yang masih eksotik dengan harga selangit, sebut saja Philodendron Monstera Varigata.  Akhir-akhir ini dibandrol dengan harga jual Rp. 25 Juta baru numbuh empat daun. Ada juga yang sampai tembus 80-an Juta. Apalagi untuk jenis Tanaman Kristata bisa dibandrol dengan harga jual puluhan juta perpohon.

Tanaman Varigata adalah tanaman yang mengalami kelainan Gen secara alami sejak dari biji, kemudian tumbuh dengan melahirkan warna daun yang unik dan berbeda dengan daun tanaman induk. Kelainan Varigata pada umumnya memang terjadi pada daun, dan mengeluarkan warna tunggal maupun gabungan warna, yaitu Kuning, Putih atau pun Merah.

Sedangkan tanaman Kristata adalah tanaman yang mengalami kelainan atau mutasi pada pucuk tunas sehingga menjadi bentuk unik ketika menjadi bagian Batang, atau pun Cabang dan Ranting.

Keunikan warna daun pada tanaman Varigata, dan Keunikan bentuk pada tanaman Kristata bisa menyebabkan ketertarikan berat untuk menjadi kolektornya bagi kaum Pecintanya, walhasil kenaikan nilai jual bagi keduanya terjadi, bisa puluhan juta bahkan ratusan juta harga satu pohonnya.

Bagi seorang pecinta sekaligus kolektor, harga bukan menjadi kendala, sebab nilai keunikannya hampir tidak bisa dibuat, bahkan tidak mungkin bisa dibuat. Kelainan tanaman ini tumbuh sesuai takdirnya. Meskipun ada usaha usaha untuk membuat kelainan tanaman melalui rekayasa genetika, tetapi hasilnya tidak seunik yang lahir secara alami sebagai Varigata dan atau Kristata.

Tanaman Varigata bisa terjadi pada tanaman berbagai jenis, semisal  jenis tanaman batang lunak seperti Philodendron, Anthurium, Spathiphyllum, Adenium, maupun tanaman batang keras seperti Sawo, Beringin, Randu, Waru, Sabang dara, dan Anting Putri

Contoh beberapa tanaman Varigata



Sambang dara (Excoecaria cochinchinensis) merupakan salah satu tanaman perdu. Tajuknya rimbun dengan warna yang unik, varigata hijau putih kuning bagian atas dan merah di bagian bawah (Manatekcollection)

Sambang dara (Excoecaria cochinchinensis) merupakan salah satu tanaman perdu. Tajuknya rimbun dengan warna yang unik, varigata hijau putih kuning bagian atas dan merah di bagian bawah (Manatekcollection)

Sawo (Achras sapota L) Varigata, tanaman buah yang cukup dikenal di Indonesia. Buahnya beroma harum dan rasanya manis. Dalam bahasa Inggris, sawo disebut sapodilla, chikoo, atau sapota. Biasanya ditanam di kebun atau di halaman rumah. Tentu untuk sawo yang berdaun varigata masih tergolong langka. Oleh sebab itu akan menjadi sangat eksotik jika halaman rumah atau taman ditanami pohon sawo varigata, baik di pot besar maupun langsung ditanam di tanah. (manatekcollection)

Adapun Tanaman Kristata, contohnya adalah sebagai berikut.

  • Sikas Revoluta Kristata di bawah ini tumbuh tunasnya seperti sedang berbaris membentuk formasi setengah busur linkaran dari atas sisi kanan berderet ke sisi kiri.

Gambar 9. Tanaman Kristata

PEMELIHARAAN DAN BUDIDAYA TANAMAN VARIGATA  DAN ATAU KRISTATA
Pada dasarnya tanaman Varigata maupun Kristata mempunyai kemiripan dengan tanaman lain dalam hal pemeliharaan maupun budidaya. Hanya saja sampai saat ini penulis belum mendapatkan informasi bagaimana membudidayakan tanaman Kristata. Tanaman ini tumbuh secara alami mengalami kelainan pada pucuk tunas, dan belum bisa direkayasa agar terjadi kelainan tumbuh menjadi kristata tersebut.

Sedangkan untuk Tanaman Varigata tata cara budidaya pada umumnya melalui tata cara cangkok maupun stek batang. Sedangkan jika dilakukan dengan cara semai biji, pada umumnya benih yang tumbuh akan kembali lagi menjadi tanaman normal sebagaimana induk semula.

POTENSI INVESTASI TANAMAN VARIGATA DAN ATAU KRISTATA
Tanaman Varigata yang bisa dijadikan bahan investasi pada umumnya adalah tanaman yang masih relatif langka seperti jenis Philodendron Monstera Varigata. Pada saat ini diperkirakan masih akan terus digemari oleh pecinta tanaman Varigata. Tanaman Varigata lain semisal Anthurium Varigata juga mulai tampak menggeliat menyusul Philodendron Monstera. Tanaman Varigata yang sudah mulai banyak di masyarakat, biasanya harganya sudah terjangkau oleh masyarakat luas.

Sedangkan tanaman Kristata, sampai saat ini masih relatif mahal, diantara sebabnya adalah tanaman jenis ini memang jenis tanaman koleksi para kolektor tanaman eksotik, langka dan sangat menarik.

Oleh karena itu bagi pemula sebaiknya bisa memulai dari budidaya tanaman non-varigata atau pun Varigata yang harganya masih terjangkau. Jika budidaya tersebut sudah bisa menghasilkan, sedikit demi sedikit bisa berinvestasi pada tanaman Varigata eksotik maupun menjadi kolekdol (Koleksi sambil jualan) tanaman Kristata.
Semoga! (/AB).

Artikel ini ditulis oelh Kek Atek, Pecinta Tanaman Hias Tinggal di Rumpin – Bogor.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *