Hai sobat mbludus, tau nggak sih, selain film drama, film yang laku dipasaran adalah film Dokumenter. Pasti disetiap TV swasta, memiliki program acara Dokumenter, salah satunya program acara yang nge-hits di kalangan emak-emak nih, Insert Investigasi. Insert Investigasi ini, satu di antaranya program acara yang mengandung unsur film dokumenter lho. Sebelumnya, udah tau belum apa itu film dokumenter? Ya, menurut Syaiful Halim (2017:29) dalam Semiotika Dokumenter, film dokumenter merupakan media yang menjunjung tinggi realitas dan sangat mengharamkan rekayasa dalam bentuk drama. Jadi, film dokumenter itu bukan drama, bukan peran-peranan dan benar-benar dibuat untuk membuktikan suatu keadaan atau fenomena di dunia nyata.
[iklan]
Jika dalam silsilah perfilman, Terdapat 3 Jenis film yaitu, Film fiksi, Non fiksi, dan eksperimental (Abstrak). Nah, Film dokumenter ini terdapat dalam silsilah film Non Fiksi. Bagi kalangan sineas muda, film non fiksi memang belum menjadi pilihan utama untuk menghasilkan sebuah karya, tapi kalau dilihat dari segi tantangan, film dokumenter patut kamu coba lho. Selain kamu mendapat pengalaman baru, kamu juga pasti menemukan hal-hal baru dengan terjun langsung ke masyarakat. Tapi sebelum terjun langsung untuk membuat film dokumenter, apa aja sih yang harus dipersiapkan? Simak ya..
- Menentukan tema
Sebelum membuat film dokumenter sebaiknya kamu tentukan dulu tema apa yang mau kamu ambil, apakah kesehatan, pendidikan, warisan budaya, potensi wisata, tradisi, arsitektur, seni, dan lain-lain. Kamu harus tentukan mana yang paling bikin kamu penasaran, karena kalau dimulai dari rasa penasaran, pasti mudah untuk menentukan alur cerita.
- Mengerucutkan Tema
Setelah mendapat satu tema yang pas, waktunya kamu tentukan mau dibawa kemana tema film dokumentermu. Karena salah satu, kelebihan dokumenter adalah memusatkan alur cerita pada subjek tema. Pemusatan ini, ditentukan dengan jenis-jenis film dokumenter yang ada, seperti, film dokumenter laporan perjalanan, sejarah, biografi, rekonstruksi, investigasi, perbandingan dan kontrakdisi dan lainya.
Karena banyak jenis film dokumenter, kamu harus mampu mengerucutkan menjadi satu jenis dalam satu tema. Contoh, dalam tema kearifan lokal, tim kamu memilih tempat wisata Dieng Wonosobo. Di dieng banyak subyek yang bisa diambil, seperti anak rambut gimbal, mitos telaga warna, pertanian dan suhu ekstrim, kamu harus menentukan satu dari ketiga subyek tersebut. Itulah kelebihan film dokumenter, selain realistis, tapi juga mendalam.
- Riset dan Observasi
Jika tema dokumentermu sudah mengerucut, kamu perlu lakukan riset dan observasi, agar kamu nggak keluar dari obyek pembicaraan dan obyek gambar. Hal yang perlu disiapkan yaitu,
- baca internet atau literatur mengenai subjek dan objek penelitian,
- tentukan kemana tempat yang harus kamu tuju, dan jadikan tempat tinggal selama kamu take
- dan terakhir sebagai, ajang mencari narasumber serta ambil stok video.
- Take Video dan Wawancara
Setelah alur dokumenter sudah matang, waktunya ke take video. Lain halnya dengan film fiksi, pembuatan film dokumenter lebih bebas mengambil gambar, yang terpenting tidak keluar dari garis tema, dan harus ada wawancara dengan narasumber terkait. Karena merupakan film non fiksi, yang kaya akan segi fakta dan realistis, film dokumenter harus diperkuat dengan narasumber, seperti obyek tema (biografi), kepala desa, warga sekitar, akademisi, atau orang menggeluti tema terkait.
Nah, itulah 4 hal yang harus dipersiapkan dalam pembuatan film dokumenter, mudah bukan? Kuncinya hanya beranikan diri kamu untuk terus mencoba hal baru, fokuskan tema yang kamu buat, dan jangan malu bertanya, inget malu bertanya sesat dijalan! Semangat berkarya ya.. (DSN)